Valeria Palace

42 3 0
                                    

9:00 Am.
Hari itu adalah hari yang indah dikerajaan Valeria palace, aku kesulitan untuk tidur karena memikirkan banyak hal tentang keluarga, teman-teman, dan pacarku, aku bermimpi kembali ke rumah, dan tak seorangpun percaya dengan dunia fantasi ini, mereka semua yakin aku cuma mengarang cerita, tiba-tiba aku merasakan sebuah tangan dibahuku dan mendengar seseorang memanggil namaku.

" Ruth,ruth ! bangun "
Ujar fiyya.

Aku terbangun dan duduk dengan perlahan-lahan, yang membangunkan ku tadi adalah fiyya, teman baruku.

" Pagi tukang pingsan "
Ujar fiyya.

Fiyya tersenyum dan duduk diujung kasur, aku benar-benar senang karena fiyya ada di sisiku, aku menguap dan berkata.

" Aku masih mengantuk "
Ujarku sambil menguap.

Lalu aku pun sadar, hari ini adalah hari pertama latihan aku dengan ratu Cindy, aku terkejut saat berpikir telah melewatkan kelas pertama.

" Oh, tidak apa kita terlambat masuk kelas fiyya ? "
Ujarku ketakutan.

" Tidak, tidak tenanglah, semuanya baik-baik saja, masih banyak waktu sebelum latihan dimulai "
Ujar fiyya.

Aku menghela napas dengan lega.

" Oh... syukurlah, aku pasti akan malu sekali kalau terlambat dikelas pertama "
Ujarku.

" Jangan khawatir, aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi "
Ujar fiyya.

Aku menyadari bahwa kami sudah menjadi teman baik.

" Ayo cepat mandi, aku akan menunggumu di pintu masuk istana, oke "
Ujar fiyya.

" Oke "
Ujarku.

Segera setelah fiyya pergi, aku bangun dan bergegas untuk mandi dan bersiap-siap, setelah selesai, aku berlari menuruni tangga spiral dengan cepat, dan berlari menuju pintu masuk dimana fiyya sudah menungguku, 9:30 Am, dengan penuh suka cita dan suasana hati yang baik, kami berjalan menuju air mancur dipusat kota, kota ini benar-benar hidup, puluhan peri dan elf terburu-buru dari satu toko ke toko lainnya.

" Masih terlalu pagi untuk latihan, kita punya cukup waktu untuk sarapan "
Ujar fiyya.

Kami membeli sarapan disalah satu penginapan bibi perona, fiyya membayar sarapan kami berdua, saat itulah aku menyadari kalau aku tidak punya uang, dan aku tidak tahu cara kerja semua hal disini.

" Aku ingin membayar kebutuhanku sendiri, tapi aku tidak tahu bagaimana caranya, haruskah aku mencari pekerjaan fiyya ? "
Ujarku kepada fiyya.

" Tidak apa-apa, percayalah padaku, tapi kalau kamu benar-benar ingin hidup mandiri, mungkin kita bisa menemukan pekerjaan untukmu "
Ujar fiyya.

" Makasih atas semuanya fiyya "
Ujarku.

Kami berjalan menuju air mancur dan duduk untuk makan, fiyya mengamatiku dengan teliti dan memikirkan apa yang harus dikatakannya.

" Kamu terlihat sedikit lelah, apa kamu tidur nyenyak ? Apa semuanya baik-baik saja ? "
Ujar fiyya.

" Tidak juga.... "
Ujarku.

" Ceritakan padaku ada apa, mungkin aku bisa membantu "
Ujar fiyya.

Aku berpikir sebentar untuk berpikir, aku tidak yakin apakah aku bisa memercayai fiyya atau tidak, aku takut fiyya akan berfikir aku menyalakannya atas semuanya, tapi pada akhirnya, aku memutuskan untuk menceritakan semuanya.

" Yah fiyya, hari itu, saat kita bertemu dijalan, aku dalam perjalanan untuk menemui pacarku di cafe sekitar, kami berencana untuk menikmati liburan bersama, tapi aku tidak muncul "
Ujarku agak sedih.

Fantasy Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang