3

41 10 0
                                    

Malam harinya. Irene kembali mendengarkan lagu di boneka kelinci itu.

"Irene-ah. Kau sedang apa disana?" kata Ibu yang tiba-tiba datang.

"Aku hanya sedang mendengarkan lagu, eomma." jawab Irene.

"Oh, boneka kelinci itu sepertinya bukan bonekamu? Apa boneka itu di kasih oleh seseorang? Apa ada yang menyukaimu?" Ibu mencoba menggoda Irene.

"Oh. Hm. Boneka ini dari Wendy." sahut Irene dengan sedikit ragu-ragu.

"Wendy? Oh. Dia romantis sekali memberimu sebuah boneka kelinci." Ibu kembali menggoda Irene. Irene menghela napas. "Eomma hanya becanda. Ayo masuk! Udaranya semakin dingin."

Irene mengangguk dan berjalan masuk ke dalam rumah.

Keesokan harinya, Irene hendak mengambil kunci ruang klub. Tiba-tiba Sehun datang sambil bernyanyi. "Irene-ah. Apa ini lagu 90-an?" tanya Sehun dan Irene membenarkan.

Saat masuk ke ruang klub, Irene mulai memperhatikan bahu semua orang. Mulai dari Suho, Bo Gum, Minhyuk, Hanbin, Changsub, dan Sehun. Tanpa sengaja, Irene menabrak bahu Mino. "Oh, maaf Mino. Aku tidak sengaja." sahut Irene.

"It's okay. Lain kali hati-hati. Kau baik-baik saja?" sahut Mino.

"Hm, ya. I'm fine." jawab Irene.

Sehun kembali menyanyikan sebuah lagu. "Irene-ah, apa ini lagu 90-an?"

"Bukan. Itu tahun 2000." kata Irene sambil berjalan keluar meninggalkan ruang klub.

...

Di ruangan yang berbeda. Wendy menyiapkan tujuh foto tersangka penggemar rahasia Irene. Wendy lalu memaksa Irene untuk melempar anak panah. Irene setuju, tapi dia meminta agar foto Sehun dilepas. Tapi Wendy tidak mau. "Aku sudah susah payah mendapatkan foto terbaru Sehun. Biarkan saja." ungkap Wendy.

Irene lalu melemparkan anak panah ke arah papan sasaran yang sudah diputar oleh Wendy. Mereka berdua penasaran, siapa yang terpanah.

Oh Sehun. Irene menolak dan berniat akan pergi. Tapi Wendy menghalanginya. "Kalau begitu, biar aku yang lempar anak panahnya."

Daaan, yang terpanah oleh Wendy adalah Song Mino. "Kau lupa. Mino sudah punya pacar."

"Hei. Kau juga lupa. Zaman sekarang, seorang pria terkadang memiliki pacar lebih dari satu. Kita harus coba dulu." kata Wendy.

"Kalau begitu, apa bedanya dia dengan Hanbin? Aku tidak mau!" tolak Irene.

"Oh, come on. Kau harus tetap menyelidiki nya. Jangan terlalu polos, Irene. Kita harus coba. Oke!"

Irene menghela napas, dan akhirnya mengangguk setuju.

...

Irene duduk di taman kampus. Dia kembali memikirkan ucapan Wendy. Mino tiba-tiba datang dan duduk disampingnya. Dia mengajak Irene bermain tenis meja. "Aku ingin cerita sesuatu hal padamu." sahut Mino.

"Apa itu?" tanya Irene penasaran.

"Aku sudah putus dengan pacarku." jawab Mino dengan lesu. Irene terkejut. Dia tidak bisa berkata apa-apa lagi untuk menghibur Mino.

"Ternyata, selama ini, dia sudah punya pacar." Mino kembali melanjutkan ceritanya.

"Jadi, sebenarnya...?"

Mino menghela napas. "Bisa dibilang, aku adalah selingkuhan dia. Dia mengkhianati pacarnya, dan berpacaran dengan aku. Aku jadi merasa seperti orang bodoh dan sudah merusak hubungan orang lain."

SECRET SEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang