"Lovesick rabbit? Aku tidak punya akun dengan nama seperti itu." jawab Minhyuk.
"Oh."
"Memangnya kenapa?" tanya Minhyuk.
Irene menggeleng. Minhyuk tidak ambil pusing dan mengajak Irene untuk merekam video yang akan dia posting ke instagramnya, karena Minhyuk adalah seorang selebgram dan followersnya sangat banyak, dia mempromosikan barang endorse. Belum selesai dia merekam videonya, Irene langsung pergi meninggalkan Minhyuk.
Irene lalu menelpon Wendy, dan melaporkan bahwa Minhyuk hanya ingin mengajaknya mereview sebuah produk yang akan di-endorse olehnya. Irene juga memperingati Wendy agar jangan menyebarkan video yang diupload Minhyuk.
"Aku terlihat sangat berantakan." sahut Irene.
"Ya. Aku tidak akan menyebarkan videonya."
"Hm. Sudah dulu, Suho ada disini."
"Hei, Irene. Tunggu dulu. Katanya kau tidak suka pada mereka. Tapi, kau langsung membuangku begitu saja saat bertemu dengan mereka." oceh Wendy.
Mobil Suho menghampiri Irene, dan mengajaknya untuk pulang bersama-sama karena sebentar lagi akan hujan. Walau Irene sempat menolak, dia akhirnya mau naik. Dalam perjalanan, Suho bercerita bahwa dia sangat menyukai kucing.
"Apa yang kau sukai, Irene?"
"Aku tidak menyukai apa-apa."
Suho mengerutkan dahinya. "Apa kau seorang gadis yang masa bodo?"
"Sepertinya begitu."
"Kalau begitu, kau seperti kucing. Kucing juga sifatnya sangat masa bodo. Apa lagi yang kau suka?"
"Mendengarkan musik."
Suho lalu menyalakan musik dan mengajak Irene makan malam bersama.
Dan sampailah mereka di restoran mewah. Irene membaca semua menunya dan langsung terkejut melihat harga makanan di restoran itu.
"Suho. Apa sebaiknya kita makan ditempat lain? Tempat ini terlalu mahal untukku." bisik Irene.
"Aku yang traktir."
"Kau yakin?"
Suho mengangguk. "Hm. Pesanlah."
Irene memesan makanan yang tertulis paling atas didaftar menu, dan namanya itu sangat susah untuk dia sebutkan, karena ini adalah Restoran Perancis. Tapi, Suho langsung memesannya dalam bahasa Perancis yang baik. Irene terkejut saat mendengar ucapan Suho yang sangat fasih.
"Apa kau makan disini setiap hari?" tanya Irene.
Suho mengangguk.
"Benarkah?"
Suho tertawa. "Tidak. Aku becanda. Aku bisa kehabisan uang jika makan disini setiap hari. Aku hanya makan disini, sekali-kali saja. Kalau sedang ingin."
Tiba-tiba, Suho berdiri dan memasangkan serbet di pangkuan Irene.
Saat makanan tiba, Suho menjelaskan makanan apa saja yang terhidang dimeja makan.
"Biasanya kau makan malam dengan siapa?"
"Wendy. Kadang juga dengan Sehun."
"Apa kau menyukaiku?" tanya Suho, tapi suara Suho tidak terdengar oleh Irene karena tiba-tiba pemain biola lewat meja mereka.
"Kau bilang apa? Aku tidak bisa mendengarmu."
"Apa kau suka makan disini? Aku pikir kau akan suka makan disini. Makanya aku membawamu kesini." ucap Suho.
"Aku suka. Tapi aku sedikit kebingungan saat memesan makanannya." jawab Irene.
Suho tertawa.
"Aku merasa sangat bersalah makan disini sendirian. Lain kali jangan ajak aku makan disini lagi." sahut Irene.
"Tenang saja. Aku juga mengajak yang lain makan disini."
Dan Irene nampak kecewa.
Flashback
Suho pernah mengajak Bogum dan Sehun makan di restoran itu. Sehun berusaha memesan makanan "tag-lia-telle-a-vec-pou" tapi Suho lalu membantunya memesan. Sedangkan Bogum memesan melalui aplikasi suara di ponselnya.
"Apa kau tidak bisa bahasa Perancis?" tanya Sehun.
"Aku sedang mempelajarinya. Sekarang aku sudah bisa menguasai lima bahasa. Inggris, Korea, Jepang, Mandarin, dan Indonesia. Suho, kau harus sering-sering mengajakku makan disini, agar aku bisa cepat berbahasa Perancis."
Suho juga bercerita, saat Mino tidak memiliki uang, dia mengajaknya makan di restoran ini. "Changsub juga pernah kesini. Bahkan member klub mu yang jutek bernama Jennie pernah kesini juga."
Hujan turun sangat deras saat Irene tiba dirumahnya. Suho memaksanya untuk membawa payungnya, dan Irene terpaksa menerimanya. Tapi dia terlalu malas membukanya, karena rumahnya sudah didepan mata.
Dan sampai di kamar, Irene mengambil kesimpulan kalau penilaiannya terhadap Suho masih sama dengan Changsub dan Mino.
...
Dan keesokan harinya, seperti biasa Irene berangkat ke kampus menggunakan bus. Dan karena dia terlambat, dia buru-buru lari menuju kelasnya. Tapi tiba-tiba, dia mendapatkan pesan dari Lovesick Rabbit.
Lovesick Rabbit
Hari ini kau terlambat. Semoga kau bisa masuk kelas tepat waktu.Irene langsung menengok kanan dan kiri tapi tidak menemukan siapa-siapa disana. Hanya ada poster Bogum dengan tulisan...
"Ujian sebentar lagi. Jagalah kesehatanmu." suara Bogum mengagetkannya. Irene bahkan berpikir poster itu dilengkapi speaker sehingga bisa mengeluarkan suara.
Irene bersin, dan Bogum mengecek suhu tubuhnya.
"Sekarang sedang musim flu. Kau harus berhati-hati." pesan Bogum.
"Kau sedikit demam. Istirahatlah. Jangan lupa perbanyak minum air putih. Kau juga bisa tidur di klinik atau klub hari ini." tambah Bogum.
Bogum berjalan meninggalkan Irene.
"Kau ini jurusan Arsitektur atau Kedokteran?"
"Dua-duanya." balas Bogum.
Saat di ruangan klub, Bogum membawakan sebuah selimut untuk Irene. Dia mengucapkan terimakasih kepada Bogum. Bogum juga meminta izin untuk melewati perbatasan antar klub. Dia lalu mematikan mp3 yang Irene pakai agar membantunya tidur. "Keheningan dan kegelapan dapat membantumu tidur dengan cepat."
Bogum lalu mengeluarkan sapu tangannya untuk menutupi mata Irene.
Bahkan Bogum juga memasang tanda "Jangan Ganggu!" didepan pintu, dan duduk berjaga didepan pintu sambil belajar agar tidak ada orang yang masuk ke ruang klub.
Dalam tidurnya, Irene mulai memberikan penilaian terhadap Bogum.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET SEVEN
FanfictionSeorang gadis muda yang kesepian dan takut akan cinta dan gadis itu bernama Bae Irene. Cerita dimulai ketika suatu hari seseorang berkata kepadanya bahwa ada seorang anak laki-laki yang secara diam-diam menyukainya. Cowok tersebut termasuk di antara...