bagian 1

10 4 3
                                    

nostalgia*

          di sebuah halaman rumah yang terbilang cukup luas, ada  dua orang anak kecil yang sedang bermain, yang satu nya laki-laki dan yang satunya lagi perempuan.
       namun saat tengah asiknya bermain, gadis perempuan itupun terjatuh, dan menangis sambil mengasihani luka kecil di lututnya.
seketika teman lelakinya, membantu nya berdiri namun nihil, kaki gadis itu sudah terlanjur sakit.
karena tak ada pilihan lain, anak laki-laki itu menggendong nya, dan mengantarnya pulang.

nostalgia end*

          seketika air mataku, membasahi pipiku.
" inikah yang di namakan sakit namun tak berdarah ?"
gumamku dalam hati.

nostalgia back*
  
           sudah 14 tahun berlalu semenjak kejadian itu.
14 tahun yang lalu.....

"suga awas!!" teriaku kepada suga yang akan di tumbur mobil berkecepatan tinggi.
       kejadian itu benar-benar masih jelas dalam ingatanku, ingatan yang begitu kelam.
     14 tahun lalu sahabat terbaiku mengalami kecelakaan yang amat parah sehingga membuatnya harus di rawat di luar Daegu, kata nyonya Min (ibunya suga), suga hanya akan di rawat selama beberapa bulan, namun sudah 14 tahun berlalu, suga belum kunjung pulang ke Daegu lagi, jujur aku sangat merindukan nya.
     aku merindukan sosok Min Yoongi yang biasa ku panggil suga karena senyumanya semanis gula, aku rindu sahabat lelakiku yang hangat dan perhatian.

nostalgia end*

           setelah berlarut dalam kesedihan selama 14 tahun, aku mencoba untuk melupakan Suga, karena, mungkin dia tak akan kembali lagi padaku.
        satu-satuny cara untuk melupakan Suga adalah, aku harus pidah dari Daegu, kota yang menyimpan banyak kenangan antara aku dan Suga.
   mungkin dengan cara ini, aku akan lebih cepat melupakan sosok yang Membayangi pikiranku.
        setelah berpikir cukup panjang, aku memutuskan untuk pindah ke Seul, dan memulai hidup yang baru.

        sebelum berangkat ke Seul, aku sempat menelpon sepupuku Tyuzu.

"hallo?"-aku

" yah, kenapa Sao ?" - Tyuzu

"aku akan berangkat hari ini"-Aku

" baiklah, aku akan menunggu di stasiun " - tyuzu.

         setelah memberitau Tyuzu, aku segera berangkat ke Seul. di dalam kereta yang sangat dingin, di karena kan sedang musim dingin, sehingga membuat ku telelap di pulau kapuk yang indah.

Sao dream*

"Sao ?" ucap seorang pria yang sangat ku rindukan, Yaitu suga, tanpa basa-basi lagi dan tanpa adanya rasa malu, aku segera memeluk tubuh suga dan menagis di dalam pelukannya, tak peduli ingus ku menempel di pakaiannya, setauku aku harus melepaskan  rindu yang ku pendam selama 14 tahun ini.

"Sao? kau kenapa? ayo berikan karcis nya?" -suga

"karcis? maksudmu?" tanya ku

      seketika aku terbangun dari mimpi ku yang indah, karena seorang petugas kereta memintaku menyerahkan karcis karena aku sudah sampai di Seul.
ingin rasanya aku menyabit petugas kereta itu karena sudah berani menggangu mimpi ku.
         namun tanpa aku sadari, lagi-lagi air mata sudah membasahi pipiku. sepertinya aku terbawa suasana mimpi.

skip *

    setelah turun di kereta, aku menelpon tyuzu lagi, namun handphone ku terjatuh, sebelum handphone di injak oleh orang, dengan gesit aku mencoba mengambil handphoneku, namun aku tanpa sengaja menyentuh sepatu seorang laki-laki yang memakai masker.

"akh apa-apaan kau ini!" ucap pria tersebut dengan kasanya, saat pria ini melangkahkan kakinya, dia menginjak handphone sehingga membuat aku marah besar.

"hey! dasar kutu babi! kau menginjak handphone ku!, kau tau itu handphone satu-satunya, dan di sana banyak foto." seketika aku berhenti bicara dan menangis karena aku takut semua foto suga dan aku pada masa kecih terhapus, melihat reaksi ku pria itu langsung pergi begitu saja.
      dengan berat hati sambil menangis aku mencoba mengambil pecahan handphone dan mengeceknya, namun handphone mati, dengan kesalnya aku mencoba mengejar pria tadi.

Siapa ya pria yang di kejar Sao?
Emm bikin penasaran ngak?
Next*

i miss youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang