saat di persimpangan jalan, aku kehilangan jejak pria tersebut.
"akh bagaimana ini?, aku harus menelpon Tyuzu, tapi handphone ku mati!" keluh ku dalam hati.
"mungkin di sekitar sini akan ada telepon umum" gumamku dalam hati sambil menenangkan diriku.
setelah cukup lama berkeliling aku tidak menemukan telepon umum, apalagi hari sudah semakin gelap sehingga menambah kecemasan di benaku.
karena sudah kehabisan tenaga, aku memutuskan untuk duduk di trotoar dan mengasihani nasib ku yang sangat buruk ini."ini semua gara-gara pria jalang itu!!" teriaku, sehingga membuat orang yang berada di sana mengalihkan pandangannya ke arahku.
"emm nona?" tegur seorang laki-laki sambil menepuk bahuku.
"kenapa! hah!" jawabku dengan kasar karena emosi ku sedang meluap-luap.
"maaf jika mengganggu, tapi hari sudah gelap, tidak baik jika kau terus berada di sini" tegur nya dengan lembut.
aku tidak tau harus menjawab apa, namun lagi-lagi air mata membasahi pipiku.
"ee.eeee hiks hiks, tolong aku, ku mohonn...." ucapku kepada pria yang tidak ku kenali itu.
"kau kenapa?" tanya nya padaku.
"aku dari daegu ingin ke rumah sepupuku, tapi handphone ku mati karena di injak pria jalang yang jelek itu!! akhh, aku sesat...." jelasku padanya sambil berusaha mengendalikan emosiku.
"emm mm....." gumamnya
"kau kenapa diam saja!!" teriaku.
"mungkin kau bisa tinggal di apartemen ku untuk sementara, aku di sana tinggal dengan kakaku" ucapnya, sambil menarik nafas panjang, seperti nya dia keberatan, tapi aku tidak peduli, asalkan aku bisa melanjutkan hidupku:v ( kayak mau mati aja).
"Terimakasih, emm siapa namamu?" tanyaku padanya sambil berdiri dari trotoar tersebut.
"aku Kim Taehyung, dan kau?" tanyanya
"aku Sao Lee" jawabku
"jadi, aku harus memanggilmu apa?" tanyaku lagi."berapa usia mu?" -Taehyung
"18 tahun" jawabku singkat
"panggil aku nama saja" ucapnya.
"baik!" jawabku dengan penuh semangat.
saat di perjalan menuju apartemen Taehyung, aku sempat menanyakan beberapa hal, namun aku sangat penasaran dengan kakaknya.
skip di apartemen Taehyung*
"oppa!" panggilnya sambil memencet bel
tak lama kemudian keluarlah seorang pria yang wajahnya sangat tidak asing bagiku, setelah 14 tahun berlalu tidak ada yang berubah dari wajahnya, iya, Dia Suga.
"Tae! kenapa kau membawa gembel ke sini!" ucap suga sambil memasang wajah tak senang.
"Su..ga? apakah kau suga?" tanyaku dengan sedikit gugup.
"Jangan panggil namaku!" hentak nya
hatiku hancur berkeping-keping, aku tidak menyangka suga yang dulu hangat kini menjadi begitu kasar dan dingin, aku berusaha menahan tangis namun air mata ku sudah terlanjur tumpah.
"oppa! dia bukan gembel!" ucap Tae sambil menyembunyikan ku di belakang bahunya.
"lalu siapa? dia jalang mu hah?" tanya Suga dengan sangat kasar.
"kau memang tidak punya hati, minggir!!" ucap tae, sambil mendorong Suga ke pintu dan menariku masuk ke dalam apartemen nya.
"andai saja aku tau jika akan seperti ini, aku tidak akan memintak pertolongan pada tae" gumamku dalam hati.
"kenapa? kenapa? suga berubah?, apakah dia melupakan ku?" pertanyaan itu terus terlontar di benaku sehingga membuatku menagis semakin menjadi-jadi.
ternyata Tae menyadarinya..."Sao?, jangan terlalu di pikirkan" ucap Tae sambil berusaha menenangkan ku.
tak lama kemudian, Tae mengantarku ke kamar tamu dan meninggal ku untuk bicara pada kakaknya Suga.
Suga Pv*
"kenapa perempuan itu bisa tau nama panggilan ku di waktu kecil?" pertanyaan itu kini hampir membuatku stres.
"mungkin dia..... akh tidak mungkin!, eomma bilang Sao sudah meninggal 14 tahun lalu" gumamku
__________
whatt??
kok ibunya suga, bilang kalau Sao sudah mati!!
lalu bagaimana?apakah suga akan sadar bahwa Sao adalah Sao temannya masa kecilnya??
next*
KAMU SEDANG MEMBACA
i miss you
Fanfiction"su...suga?" ucap ku sambil menahan tangis yang sudah tak tertampung lagi. "kau siapa?" jawab suga dengan sangat dingin. "apa! kau tidak ingat aku?" tanya ku sambil memegang kedua tanganya. "hey kau ini kenapa?" tanya nya lagi "apa yang terjadi pada...