Perkara pukul 7 pagi.

6.6K 596 62
                                    

.

Choi Soobin, seorang komikus tampan yang terkenal, kini tengah menikmati kenikmatan dibelai ranjang dan dekapan selimut yang mebalut tubuhnya. Tidak memperdulikan alarm ayam yang berkokok di ponselnya, tidak memperdulikan matahari yang telah meninggi, maupun jeritan 'Sayang' dari sang kekasih di dapur.

Kamarnya seakan kedap suara.

Ia berfikir, ia lelah terus bekerja keras selama 24/7 di setiap tanggal. Jadi, tidak ada salahnya Soobin menikmati dunia mimpi seharian di minggu ini. Namun, jika Soobin rasa, ia tidak akan bisa begitu. Pasalnya, sang kekasih nan tampan dan molek but cerewet itu tidak akan membiarkan semua itu terjadi.

Choi Yeonjun tak akan pernah biarkan itu terjadi. Sesegera mungkin, ia pasti akan merusuh dengan masalah yang bermacam jenisnya. Seperti saat ini.

"Boo, mari kita joging. Aku gendutan ini." Setelah tadi membanting pintu tak bersalah milik Soobin, Yeonjun sudah berkecak pinggang saja di depan kasurnya. Soobin mengintip sedikit dari tidurnya yang pura - pura. "Boo, ayolah!" paksanya lagi.

"Besok saja ya, Bae. Aku masih ngantuk nih." Alasan Soobin, padahal ia malas saja keluar dari kamar dan bertemu matahari yang mulai panas. Fyi lagi, jika Yeonjun bilang ingin joging, maka tak ada kesempatan buat Soobin turun ke lantai pertama menggunakan lift.

Harus turun menggunakan tangga darurat. Bisa - bisa Soobin bengek duluan.

"Bin! Ayolah! Kamu gak malu punya kekasih nanti di ejek gendut?" Yeonjun kini merengek. Jurus ampuh untuk meluluhkan Soobin, namun mungkin tidak untuk hari ini.

Masih pura - pura memejamkan mata, Soobin menggerakkan tangannya. Memanggil Yeonjun agar masuk kedalam selimut yang sama dengannya. Ia butuh pelukan pagi hari karena tak mungkin mengharapakan morning kiss. "Sini peluk dulu, aku butuh energi tambahan." Katanya, membuat Yeonjun menurut.

Yeonjun masuk ke dalam selimut yang sama dan langsung memeluk Soobin yang masih tergolek. Tak lupa kecupan selamat pagi di pipi Soobin. Tak pelak, menghadirkan senyum Soobin dan kedua lesung pipinya. "Hehe, thanks. Tapi Bae, kalau kamu gendutan juga aku tak apa. Aku akan tetap cinta."

Yeonjun hanya bisa menghela nafas, lupa jika pacarnya ini kerdus. Sering menggombal tak menentu.

"Apalagi jika bokongmu makin berisi, aku akan puas meremasnya setiap malam. Huehehehe," Lanjut Soobin lagi.

Yeonjun sepertinya kembali lupa, jika pacarnya ini mesum tak tertolong. Menurun dari Kakak tingkatnya di kampus. Dan sepertinya Soobin juga lupa, kalau Yeonjun 'buas' ketika marah.

Dan Soobin juga, melupakan konsekuensinya.

"MESUM DASAR!"

Suara kedebuk hasil dari bersentuhannya bokong Soobin dengan lantai sangat keras, bung. Soobin menggerutu pelan, tak berani kuat - kuat. Takut membuat Yeonjun semakin mengamuk.

"Akan kubakar semua kertas sketch book mu! Ingat, aku tak main - main!!"

Matanya membelalak, apalagi ketika Yeonjun sudah bangkit dan kini menuju meja kerjanya di sebrang ranjang.

"Jun, Jangan! entar aku bisa gak makan, Bae!"

"Bodo! Siapa suruh mesum!"

Masih mengusap bokongnya yang perih, Soobin mengejar Yeonjun yang kini bersama dengan sketch book miliknya juga laptop yang sudah jadi separuh jiwa raganya.

"BAE! Aku bisa mati kelaparan tanpa mereka! Yeonjun! TIDAAK!"



Berakhir, Soobin menjadi babu Yeonjun selama sehari penuh agar Laptopnya juga para sketch book malang yang telah lecek itu tidak musnah.




Berakhir, Soobin menjadi babu Yeonjun selama sehari penuh agar Laptopnya juga para sketch book malang yang telah  lecek itu tidak musnah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Arrei Note :

Pertama kali buat fanfic Soobin x Yeonjun. Semoga suka, drop di comment opini kalian tentang tulisan ini. oh iya, jangan lupa bintangnya teman - teman 😊. Thank you

P E T A K Sembilan || Soojun ✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang