Goresan Kata

Harapan dalam Angan

Kau ada
Kau nampak
Kau terlihat
Kau terjangkau
Seutas senyum kemenangan otomatis terukir ketika melihatmu
Rasanya jantung ini gempa dan hampir roboh tatkala kedua sudut bibirmu menukik manis
Setiap ucap kata dan hembusan napasmu terasa sesak di memoriku
Kau sedekat tubuh dan urat nadi
Pandanganku selalu bisa mengarah kepadamu
Kau terlalu dekat untuk kugapai
Terlampau dekat
Ingin rasanya menghentikan waktu
Agar kau dan aku tak pernah berpisah
Meski tanpa kata, tak apalah
Asalkan kau tetap tergapai mataku
Kenapa dengan semua kenyamanan itu bisa membuatku lupa?
Lupa jika kau hanya bisa kugenggam dalam tatapan
Lupa jika kau memandangku balik hanya harapan
Hanya angan-angan
Hanya buaian impian
Hanya ekspetasi tanpa realita yang berarti
Nyatanya kau sangat dekat
Namun terasa jauh
Sejauh matahari dan pluto yang terbuang
Ingin rasanya tangan ini menggapaimu
Menahanmu
Menggenggammu selamanya
Dan tak akan pernah kulepas
Tapi tak bisa
Dan tak akan pernah bisa
Karena aku tak seberani itu
Aku tahu, aku terlalu pengecut
Bahkan hanya sekedar say 'hi!' padamu membuat nyaliku menciut
Karena aku tak Mau mngambil risiko
Kau terganggu dan tak nyaman
Dengan perlakuan kecil kurang ajar ini dariku
Dan akhirnya kau menjauh dan menghindar
Benar-benar menjauh
Hingga melihatmu saja terlihat mustahil
Apalah dayaku
Aku, seorang pengecut dan penakut
Yang hanya berani bungkam di dekatmu
Yang hanya berani menyangjungmu dari belakang
Yang hanya berani mencintaimu diam-diam
Aku, seorang rakyat rendahan
Yang lancang mengagumimu
Yang lancang mengharapkanmu
Salahkah aku jika aku berharap
Bahwa kau adalah benang emas terindah dari Tuhan
Dalam rajutan takdirku
Bahwa kau adalah manik berlian berharga dari Tuhan
Yang menghiasi gaun kisah hidupku
Dan membuatnya menjadi gaun terindah dan termahal
Yng membuatku bangga memilikinya
Yang membuatku tak menyesal mengalir dalam takdir Tuhan
Bisakah kau kabulkan itu?
Harapan kecil dariku
Jika kau akan melirikku balik dan nyaman bertukar canda
Denganku

Klaten, 11 Februari 2019