Cheery Blossom: 15

475 86 24
                                    

Doyoung menurunkan Haru setelah sampai di alun-alun. Haru langsung berlarian kesana kemari sambil merentangkan tangannya dan tak lupa sambil tersenyum lebar. "Hey Doyoung, indah sekali bukan?" Tanya Haru sambil melompat-lompat.

Doyoung hanya tersenyum sambil mendekati Haru, dan menepuk-nepuk kepalanya.

"Doyoung, mari kita beli kembang api." Ajak Haru, tapi ditolak oleh Doyoung. "Kita kemari hanya untuk menikmati saja, kamu ini bagaimana."
"Tapi aku juga ingin menyalakan kembang api."
"Tidak, tidak boleh."
"Oh ya sudah, yang penting aku bersamamu."

Kemudian Haru mendapatkan handphonennya bergetar di saku bajunya. "Sebentar, aku mengangkat telpon dulu." Kata Haru. "Anny- Moshi moshi, ada apa Jungwoo?"
"Kamu di Jepang? Aku juga di Jepang. Kamu dimana sekarang?"
"Aku sedang di alun-alun kota Shibuya, kemarilah Jungwoo."
"Baiklah, aku akan kesana."
Dan panggilan terputus dari pihak Jungwoo. Haru tersenyum lebar saat mengetahui Jungwoo, si makhluk Lorph akan datang kemari. Dan mungkin Jungwoo bisa membantunya, menemaninya bermain kembang api.

Tiba-tiba, tangan Haru melingkar di leher Doyoung, ia menatap manik Doyoung yang gelap. "Aku mau tanya, apa kamu pernah melakukan ciuman?" Tanya Haru. Entah darimana Haru mendapatkan keberanian untuk menanyakan hal tersebut.

Wajah Doyoung memerah. Ia melepas paksa lingkaran tangan Haru, lalu berjalan menjauhi Haru. "Aku hanya bertanya! Dasar cabai!"

Haru terdiam memandangi pohon bunga Sakuranya. Tanpa di duga. Tiba-tiba saja Doyoung menarik Haru, dan membawanya mendekati pohon bunga Sakura. Di sini tidak seramai di sana.

Doyoung menangkup pipi Haru, menatap manik coklat Haru. "Aku belum pernah berciuman seperti ini."

Chu~
Haru membelalak. Doyoung dengan sengaja menempelkan bibirnya tepat  di bibir Haru. Perlahan Doyoung menjauh dari wajah Haru, dan tersenyum. "Maaf, pasti kamu tidak suka ya? Aku baru pertama kali." Kata Doyoung sambil terkekeh. Haru masih diam, matanya masih membulat menatap Doyoung. Ciuman singkat tadi telah membuat jiwa Haru melayang. Hal itu malah membuat Doyoung memerah dan segera mungkin Doyoung mengalihkan tatapannya dari wajah Haru yang tengah menatapnya tak percaya. "Jangan menatapku seperti itu, kamu jelek." Kata Doyoung sambil berusaha bersikap tenang, meski kali ini dia sedang gugup.

🌸

Kim Jungwoo

Seperti yang dikatakan Haru di dalam percakapan singkat kami lewat sambungan seluler, aku segera menuju tempat dimana Haru berada.

Aku di temani sekretaris Taeyong pergi menemui Haru. Sekretaris Jaehyun? Oh dia yang menggantikanku ketika aku berlibur di sini selama tiga hari. Sekretaris Jaehyun memang dapat di andalkan dan dapat di percaya.

"Kemana arahnya sekarang, Mr. Kim?" Tanya sekretaris Taeyong sambil melirikku sebentar. "Belok kiri saja, dan lurus. Disana kita bisa langsung parkir." Jelasku.

"Apa yang kamu pikirkan sekarang?" Tanya sekretaris Taeyong tiba-tiba.
"Tidak ada."
"Jangan berbohong Mr. Kim."
"Tidak ada, sekretaris Taeyong."

Tidak lama kemudian, kami berdua sampai di alun-alun kota Shibuya. Suasananya sudah ramai dipadati pengunjung, juga area parkiran yang sudah padat dengan berbagai kendaraan beroda empat dan beroda dua.

Tidak sabar aku menemui Haru. Dengan pakaian santai ini, aku dapat menyamar dan tidak akan diketahui bahwa aku Mr. Kim si CEO perusahaan Kim yang terkenal itu. Dengan ini, aku dapat berleluasa berkeliaran tanpa di ikuti oleh penguntit.

Aku keluar dari mobil terlebih dahulu sebelum sekretaris Taeyong membukakan pintu untukku. "Sekretaris Taeyong, cepatlah." Kataku sambil memakai kacamata untuk menambah gaya pakaianku.

"Ingat, kita tidak perlu bersikap normal jika tidak ingin ketahuan." Kata sekretaris Taeyong memperingatiku. "Baiklah, Youngie."

Sekretaris Taeyong mendengus. "Aku tidak suka kamu memanggilku dengan sebutan seperti itu." Kesal sekretaris Taeyong. Aku mendekatinya, lalu menepuk-nepuk bahunya. "Kamu kembali teringat dengan mantan kekasihmu, Youngie?" Tanyaku mengejeknya.

Sekretaris Taeyong berlalu. "Itu tidak benar, Young daddy."

Aku menyusul sekretaris Taeyong, lalu merangkulnya. Aku mendekatkan bibirku pada telinganya. "Hei, bukankah mantan kekasihmu tinggal di Jepang? Temui saja kalau kamu rindu dengannya." Bisikku.

Sekretaris Taeyong menggeleng. Kini ia menatapku sinis, itu membuatku ingin tertawa.

"Mana mungkin aku menemui wanita yang jelas kini sudah memiliki keluarga kecil yang bahagia, aku tidak mau membuat keluarga mereka hancur karena kesalahpahaman." Ujar sekretaris Taeyong sambil membenarkan rambutnya yang di terpa angin. Tidak kusangka sekretaris Taeyong membalas dengan kenyataan yang cukup pahit. Itu membuatku merasa bersalah atas ejekan-ejekanku tentang mantan kekasihnya. Kurangkul dia. "Maafkan aku." Kataku meminta maaf padanya yang diangguki olehnya.

Kami berdua menyusuri jalan berbatu dan sampai pada gerbang masuk utama alun-alun. Sudah banyak penjual-penjual yang menggelar barang dagangannya di sekitar pagar alun-alun. Tak jauh dari tempatku berada, aku melihat penjual kimono bermotif bunga Cheery blossom berwarna pink peach. Aku mendekati lapak penjual kimono tersebut. Aku berniat membeli kimono manis ini untuk Haru, pasti akan cocok dipakai di tubuh mungil Haru.

Setelah membeli kimono, aku bergeser ke lapak sebelah. Membeli kembang api untuk dinyalakan bersama Haru saat puncak festival tiba. Haru pasti senang saat kubelikan banyak kembang api, ya karena dia menyukai warna-warna indah yang terpancar di langit saat kembang apinya meledak.

"Jungwoo, belum saja kita masuk ke dalam, kamu sudah membeli banyak barang-barang." Kesal sekretaris Taeyong melihatku yang terus membeli barang-barang yang kalau menurut dia tidak berguna, tapi bagiku semua barang yang kubeli mempunyai banyak guna. "Ini semua untuk Haru, jangan terus mengoceh." Kataku.

Sekretaris Taeyong berjalan berada tepat di belakangku. Dia santai sambil menikmati permen kapasnya. Sedangkan aku memfokuskan mata ini untuk mencari Haru.

Dimana kira-kira Haru berada.

Mendadak kakiku kaku, seolah mendapatkan peringatan untuk tidak berjalan lebih jauh lagi. Aku memicingkan mata, ketika melihat perempuan pendek dengan rambut sebahu dan laki-laki yang mempunyai bibir tipis serta mata yang tajam.

Deg.

Aku memutar tubuhku, lalu menarik sekretaris Taeyong untuk segera menjauh dari alun-alun.

Aku terus menarik sekretaris Taeyong sampai tempat mobilku terparkir. "Cepat kamu masuk kedalam, dan ayo kita pulang." Kataku dengan suara yang mulai bergetar.

Sekretaris Taeyong mengerutkan dahinya. "Ada apa?" Aku menggeleng, kemudian mendorong-dorong tubuhnya untuk segera masuk ke dalam mobil.

Aku tidak bisa berlama-lama di sini, menyaksikan Haru yang bahagia dengan orang lain dalam diam. Aku mudah cemburu, aku tidak bisa menahan rasa cemburuku ini.

Aku cemburu melihat saat Haru berciuman dengan kakak kandungku sendiri, Kim Doyoung.

ILY❤
Kim Jungwoo✖Byun Haru

Give Me a Cheery Blossom
19_03_29

Miuna Lee

[The End] Give Me a Cherry Blossom ✖ Kim Jungwoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang