4

16.6K 554 0
                                    

Haii.. hai.. Karena mood author lagi cerah. Jadi minggu ini ceritanya update 2x.. chapter 3 dan 4 xoxo

semoga kalian suka ya.. jgn lupa tinggalin komen dan vote.. Author sedih kalau kalian hanya jadi silent readers

Author harap kalian bisa meninggalkan jejak yaa.. ntah komen bagian yg typo atau apalah hehehe

oh iya kalau nemu cerita yg mirip kyk cerita author ini harap lapor ke author ya soalnya author ga suka cerita author di duplicate atau coppy paste seenaknya

---------------------------------------

                Lina kembali ke ruangannya setelah mendapatkan informasi yang cukup dari Alex. Lina mulai menyusun jadwal Andrew besok. Tapi hatinya masih tetap kesal dengan sikap Andrew. "DASAR MENYEBALKAN!! PEMAKSA!! TUKANG NGANCAM!! NYEBELIIIN!!!" gerutu Lina dalam hati. Tanpa terasa jam istirahat pun tiba.

Perut Lina yang sudah lapar mengharuskannya untuk pergi ke kantin. Saat berjalan menuju lift tanpa sengaja Lina bertemu dengan Sean. "hei Lina. Mau ke kantin ya?" sapa Sean. "Iya nih udah lapar hahaha" ucap Lina santai. "Ayuk. Barengan aja. Aku juga udah lapar nih hehehe" senyum Sean. "Ga apa-apa lah ya ada yang temenin makan siang. Daripada nanti aku bete karena CEO nyebelin itu" pikir Lina. "Ayo.." ucap Lina.

Sean POV

Saat pertama kali bertemu dengannya aku sudah terpesona. Bagaimana dia bisa terlihat begitu cantik dengan busana sederhana ala orang kantoran dan dengan polesan makeup seadanya. Sebenarnya aku sudah jatuh hati dengan Lina saat bertemu dengannya di lift tadi pagi. Katakanlah ini cinta pada pandangan pertama. Wajahnya yang polos dan terlihat manis itu membuatku ingin menjaganya dan ingin terus bersamanya.

Gadis ini terlihat berbeda dari gadis-gadis lainnya. Bahkan auranya saja sudah membuatku sangat nyaman berada di dekatnya. Dan sekarang takdir mengijinkanku untuk makan siang bersamanya. "Betapa beruntungnya aku. Mungkinkah aku menyukainya. Entahlah. Yang aku tau aku hanya ingin berada di dekatnya dan melindunginya" pikir Sean.

Sean POV end

"Kamu mau makan apa? Biar aku traktir. Hitung-hitung sebagai tanda persahabatan" ucap Sean. "Eh ga usah. Aku bisa beli makanan sendiri" ucap Lina sungkan. "ga apa-apa Lina, kamu juga kan karyawan baru disini. Kali ini biar aku yang traktir ya" ucap Sean. "Ya udah deh. Mumpung ada yang berniat baik mau traktir. Rejeki kan ga boleh ditolak" pikir Lina. "makasih Sean. Aku mau bakmi ayam sama es teh aja deh" ucap Lina. "santai aja Lin. Jangan sungkan. Aku ikhlas kok" ucap Sean sambil senyum.

Beberapa menit kemudian makanan yang dipesan pun datang. Mereka makan sambil sesekali bercakap-cakap dan tertawa riang bersama. Sean bahkan sesekali mengacak rambut Lina saking gemesnya. Tanpa mereka sadari, ada satu orang yang menatap kelakuan mereka dengan tangan yang terkepal kuat menahan amarah. "beraninya kau menyentuh gadisku. Dan akan kupastikan kau Marchelina Parker hanya akan menjadi milikku seorang dan tidak ada seorang pria pun yang bisa menyentuhmu" ucap Andrew menahan amarah yang siap meledak kapan saja.

-------------------------

info spoiler chapter 5 nanti Andrew bakal keluar lagi posesifnya ke Lina. dan Lina tetap aja keras kepala ntahlah pasangan yang unik ini. hehehehe

see you. JANGAN LUPA KOMEN DAN VOTE  hikzzz T.T

My possessive CEO wants meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang