Part.1

10 4 0
                                    

Yoojin sedang berada diruang kerjanya sedang membereskan barang barangnya untuk bergegas pulang kerumahnya. Sekarang pukul 19.00 KST biasanya Yoojin pulang kerumahnya jam 16.00 KST, ia telat pulang kerumahnya karna ada rapat dengan petinggi tentara dan saat ini Yoojin sangat pusing dan ingin menjernihkan pikirannya. "sepertinya aku butuh jalan jalan untuk sekedar menjernihkan pikiranku" gumam Yoojin dalam hatinya dan langsung berjalan keluar ruangannya dan menuju parkiran yang dimana motornya terparkir disana. Ia membelah jalanan kota Seoul yang lumayan senggang dengan motornya yang berwarna hitam, ia mengamati gedung gedung tinggi dengan lampu disetiap jendelanya yang membuatnya terlihat cantik.

Sesudah sampai di sungai han dan memarkirkan motornya dan menaruh helm yang ia kenakan dan langsung pergi dari parkiran.

Saat Yoojin sedang berjalan jalan dipinggir sungai han denga menikmati hembusan angin yang menerpa badannya, ia melihat bangku taman dengan pria yang sedang duduk disana dengan katong plastik 7 eleven yang lumayan besar. Yoojin mendekati bangku itu dan berdiri didepan pria itu, ternyata didalam kantong plastik besar itu terdapat banyak sekali botol soju dan Yoojin pun menyimpulkan bahwa pria yang memakai jaket hitam tebal dengan topi yang diturunkan kebawah ini sedang mabuk "kenapa pria ini mabuk ditempat umum" gumam Yoojin didalam hatinya.

"permisi, bolehkah aku duduk disini" tanya Yoojin namun tidak pria itu tidak menggubris pertanyaan Yoojin dan terus menunduk kebawah "munngkin dia tidur" gumam Yoojin. Yoojin pun langsung duduk disamping pria itu tanpa persetujuan pria itu, karna lagi pula bangku taman ini milik umum toh. Namun tiba tiba pria disampingnya menawarkan sebotol soju kepada Yoojin.

"kau mau?" tanya pria tadi masih tetap menunduk dan menyodorkan 1 buah botol soju kepada Yoojin.

"maaf aku tidak minum" kata Yoojin dengan lembut.

"sedang apa kau disini" tanya pria itu lagi.

"menjernihkan pikiranku sesudah tadi bekerja seharian karna otakku juga butuh bersantai, kau sendiri" balas Yooji

"aku sedang menenangkan diriku dari masalah ini, kau memiliki masalah?"

"pasti setiap orang memiliki masalah dan akupun memiliki banyak sekali masalah dalam hidup ini" balas Yoojin sambil melihat pria disampingnya.

"kau tau, katanya soju bisa mengurangi masalah dalam hidupmu, saat kau meminumnya semua masalahmu akan hilang" kata pria itu dan menawarkan kembali sebotol soju.

"kau salah, saat kau meminum soju atau minuman alkohol apapun masalahmu tidak akan berkurang tetapi malah bertambah banyak. Saat kau meminum alkohol kau akan mabuk dan membuat dirimu tidak terkendali karna dipengaruhi alkohol dan bisa jadi membuatmu melakukan hal hal diluar akal sehat dan kendalimu yang bisa membuatmu terjerat kerana hukum" jela Yoojin namun tidak dibalas apapun oleh pria itu.

"jadi sebaiknya kau tidak usah minum ini lagi untuk mengurangi masalahmu, sekarang yang kau butuhkan adalah tempat untuk berbagi masalahmu seperti teman, keluarga, atau kekasih" kata Yoojin sambil merebut botol soju itu dari tangan pria itu.

"lebih baik kau menceritakan masalahmu kepada orang lain yang mengerti keadaanmu" imbuh Yoojin.

"sebenarnya aku sudah lelah dengan dunia Entertaiment dan agensi yang menaungiku ini dan juga menaungi teman teman grupku" pria itu menjeda kalimatnya sebelum meneruskannya lagi " kau tau bekerja di industri hiburan itu sangat membuatku tertekan karna bekerja sebagai publik figure itu tidak semudah yang dibayangkan orang orang. Kau harus berlatih terus menerus hingga kakimu terluka, belum lagi hutang kepada agensi yang sangat banyak dan juga di teror dengan sasaeng fans, bahkan tidak tanggung tanggung kami memiliki banyak haters dan itu membuatku depresi bahkan berfikir untuk bunuh diri atau pensiun dari dunia hiburan" jelas pria itu.

"kau tidak boleh berfikir seperti itu, coba buka matamu, banyak orang yang ingin menjadi sepertimu"

"iya, mereka ingin sepertiku karena mereka hanya melihat dari sisi enaknya saja tanpa melihat sisi tidak enaknya" kata pria itu dan terlihat senyuman sinis terukir dibibirnya.

"sebelum kau ingin menyerah dengan semua ini, kau harus ingat kembali perjuanganmu sebelum kau bisa sesukses ini, kau harus ingat pula bagaimana masa masa traine yang kau lewati agar bisa seperti ini, ingat berapa banyak liter keringat dan air mata yang kamu keluarkan sampai seperti ini. Ingat kata kataku! Semakin tinggi pohon maka semakin kencang angin yang menerpanya, artinya semakin tinggi kita berada semakin banyak cobaan untuk kita"pria yang dari tadi menundukan kepalanya akhirnya sekarang mengangkat kepalanya dan menatap lurus kedepan.

"dulu juga aku ingin menyerah dengan semua ini karna kau tau pekerjaanku lebih berat darimu, karna pekerjaanku menyangkut nyawaku dan nyawa seseorang" Yoojin menjeda kalimatnya "tapi sebelum aku memutuskan menyerah dengan karirku aku berfikir kembali, dulu bagaimana sullitnya untuk masuk tentara, baagaimana perjuanganku untuk menjadi tentara, ingat kembali saingan saingan yang aku lewati saat daftar tentara dan itu membuatku mengurungkan niatku untuk menyerah" jelas Yoojin.

Tiba tiba pria itu melihat kearah Yoojin sambil tersenyum dan betapa tampannya pria yang sekarang berada disampinngnya ini, bahkan Yoojin sedikit terkejut dengan pria disampingnya ini.

"terimakasih karna sudah mau mendengarkan ceritaku, benar katamu sebotol soju tidak akan menyelesaikan masalah" kata pria itu dan dibalas senyuman oleh Yoojin.

"boleh aku tau siapa namamu? Namaku sehun, Ooh Sehun" kata pria itu sambil mengulurkan tangannya.

"namaku Yoojin, Kim Yoojin" Yoojinpun membalas uluran tangan pria yang bernama Sehun, Sehun yang berprofesi sebagai bintang pop Korea yang tergabung kedalam grup yang bernama EXO yang sekarang sedang naik daun yang biasa ia dengar dari teman teman kantornya dan sekarang orang yang sering teman temannya bicarakan sekarang berada disampingnya dan juga menceritakan keluh kesahnya kepada Yoojin. Awalnya Yoojin tidak percaya dengan semua ini namun ia mulai percaya saat ia mersakan dingin akibat angin yang menerpa tubuhnya.

Sehun dan Yoojin sedang tenggelam dalam pikirannya masing masing ditemani dengan hembusan angin malam yag tenang yang menerpa tubuh mereka. Angin yang berhembus malam ini sangat lembut dan menenangkan.

"Sehun" panggil Yoonjin dan yang namanya dipanggilpun menoleh kearah sumber suara yang memanggilnya.

"ada apa?"

"sepertinya aku harus pulang sekarang karna sudah mulai larut malam dan sudah mulai dingin, lagi pula aku juga belum mengganti pakaian dinas ku dan juga tidak baik perempuan keluar larut malam" kata Yoojin sambil mau beranjak dari kursi yang mereka dudukin.

"aku mohon jangan pergi dulu, aku butuh tempat untuk bersandar saat ini" kata Sehun sambil menggenggam lengan kanan Yoojin.

"tapi bagaimana kalau ada yang memotret kita?" tanya Yoojin dengan wajah cemas.

"hanya sebentar saja" kata Sehun sembari memohon.

"baiklah hanya sebentar saja" Yoojin pun duduk kembali ke kursi tadi dan Sehun pun menyandarkan kepalanya ke bahu Yoojin.

"terimakasih Yoojin" kata Sehun dengan senyumannya yang merekat diwajahnya yangn tampan dan dibalas anggukan oleh Yoojin.



The difficult loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang