Sesampainya di rumah Nessa masih saja memikirkan bagaimana ia mengembalikan kemeja biru langit itu. Nessa samar-samar mengingat wajah seseorang yang menolongnya tadi.
Ia tak kenal siapa namanya, bahkan alamat rumahnya sekalipun. Kemaja itu milik orang lain, dan Nessa harus mengembalikannya.
"Andai saja aku boleh memandangmu lebih dekat dan lama lagi. Pasti aku hafal raut wajahmu yang tampan itu." Batin Nessa.
Nessa terus mengingat-ingat tapi, goresan mimik wajahnya saja ia sudah lupa. Dasar ingatan lemah!
"Sayang, kamu mikirin apa?" Tanya mamah Nessa yang diam-diam sudah duduk di tepi kasur Nessa.
"Ah mamah ngagetin saja." kaget Nessa.
"Maafin mamah, tadi mamah lewat depan kamar kamu. Pintunya ga dikunci, ya mamah masuk aja." Jelas Mamah Nessa.
"Tadi mama nanya, kamu mikir apa?" Sambungnya.
"Eh iya ma, mama kok tau aku tadi di Uks gimana?"
"Oh itu..." jawab mamah Nessa sembari membenarkan anak rambut Nessa yang menghakangi wajahnya ke belakang telinga.
"Tadi saat mama mau jemput kamu, ada cwo telpon pake hp kamu ke nomor mama, katanya kamu pusing di Uks, ya mamah khawatirlah. Mama langsung tancap gas ke sekolah dong. Secarakan cuacanya sedang hujan." Jelasnya.
"Terus terus mah?" Kepo Nessa.
"Terus cowok itu bilang kalo kamu gapapa. Katanya kamu cuma pusing abis lari-lari menghindari hujan, katanya juga basah sedikit. Yaudah, dan ternyata mama liat kamu gapapa." Jelasnya.
"Oooo" Nessa hanya ber-O ria mendengar cerita dari mamanya.
"Terus hp Nessa sekarang dimana ma?" Kaget Nessa takutnya cowok tadi mengambil hp dan merampok isi tas Nessa.
"Tuh di tas, keknya isinya masih lengkap deh, ga ada yang hilang. Bahkan pembalut cadangan kamu masih ada di tas." terang Mama Nessa blak-blakan.
"Ishhh mama, kalo ngomong frontal banget." geram Nessa terhadap kata-kata si mamanya.
Mamanya itu tipikal orang yang omong suka apa adanya dan cenderung frontal.
"Emang kenapa? Cowok tadi siapa? Cowok kamu ya? Kok ga dikenalin sama mama?" cerocos pertanyaan dari mama Nessa.
"Bukan siapa-siapa ma, Nessa aja baru ketemu tadi." potong Nessa.
"Baru ketemu aja udah bikin hati Nessa deg-degan ma, apalagi ketemu kedua, ketiga bahkan berkali-kali. Bisa rusak jantung Nessa ni ma." Batin Nessa.
Nessa memang tidak hafal betul wajah seseorang itu, tapi gatau kenapa tadi hati Nessa deg-deg gitu saat seseorang itu memakaikan kemeja biru langitnya itu.
"Yaudah kalo gitu, cepet jadian ya. Mama tunggu kabar baiknya." ucap mama Nessa sambil melenggang pergi meninggalkan Nessa yang pasti sudah bisa ditebak merasa panas dipipinya dan jengkel.
💛💛💛
Nessa berjalan menuju kantin bersama sahabat baru nya, Keyra. Banyak pasang mata yang melihat mereka berdua.
Banyak yang melihat dengan tatapan kagum. Pasalnya mereka kagum terhadap keanggunan Nessa. Dan dipasangkan dengan cantiknya Keyra.
Pasti banyak siswi-siswi yang iri melihat 2pasang sahabat yang goals banget. Cantik dan anggun. Mantep betul dah.
"Nes, banyak yang ngliatin lu tuh." gumam Keyra setengah berbisik.
"Ngliatin?" Beo Nessa.
Nessa langsung melihat kiri kanannya memastikan apa yang di ucapkan oleh Keyra. Dan ternyata benar, banyak yang melihatnya.
"Eh iya ya Key. Mereka kenapa lihatnya gitu banget?" bingung Nessa.
"Ash sudah biarkan, ayuk cus kantin" Pungkas Keyra.
Tak ambil pusing dengan tatapan teman-temannya, Nessa dan Keyra segera pergi menuju kantin. Surga para siswa SMA Harapan.
Sesampainya dikantin, mereka berdua langsung memanjakan perutnya. Keyra memesan cilok pedas kesukaannya dan Nessa memesan nasi goreng lengkap dengan lemon tea andalannya.
Sebenarnya Nessa suka pedas, tapi kata mamanya dia tidak boleh memakan makanan yang terlalu pedas, bisa-bisa ia langsung di omeli mamahnya lagi.
Meskipun Nessa tau, kalo Nessa makan pedas di sekolahnya Sita tidak akan tau. Tapi Nessa tidak ingin menghancurkan kepercayaan Sita kepadanya. Sungguh anak yang berbakti sekali.
"Eh.." sentak Nessa.
"Kenapa Nes?" tanya Keyra.
"Key, kamu tau ga cowo yang makan disebelah situ?" Tanya Nessa sambil menunjuk arah meja di depannya.
Meja itu sudah menjadi tempat yang diklaim sebagai tempat nongkrong salah satu geng. Sebenernya bukan diklaim, tetapi mereka suka duduk di situ karena tempatnya yang strategis dan agak mojok plus sepi.
Jika ada yang nempatin gapapa, tapi para siswa sadar daripada disuruh pindah, mending cari meja lain saja.
"Tau, most wanted SMA ini." jawab Keyra santai sambil memasukkan satu suapan cilok kedalam mulutnya.
"Namanya?" tanya Nessa lagi.
"Yang mana, ada 3 uyyyyy"
"Kalo yang lagi megang hp sendiri itu siapa?"
"Kak Rafa, Rafa Mosa Ardana." Pungkas Kayra. Memang Rafa sedang memainkan ponsel miringnya, mungkin sedang memainkan mobile lagend andalannya.
"Mereka kelas berapa Key?"
"Kelas unggulan tuh mereka, XII IPA 1. Tapi, keknya yang otaknya top cer kak Rafa aja, soalnya 2ajudannya itu cuma ikut-ikut pinter aja sih. Tapi garis bawahi ya. Keknyaaaaaaaa😆" Jelas Keyra setaunya.
"Maksud kamu gimana sih Key?" Bingung Nessa.
"Waktu seleksi kelas unggulan dulu. Kak Rafa bocorin kunci jawaban kedua tuh bocah, katanya biar sama-sama sekelas. Gitu."
"Oh"
Semoga saja ingatan sedikit Nessa ini tidak salah, kalau cowok itu yang kemarin menolongnya. Semoga saja.
Tidak sia-sia Nessa berteman dengan Keyra, setidaknya dia bisa membantu untuk mengembalikan kemeja biru muda itu.
"Kamu tau banyak ya Key tentang cowo itu?"
"Ga banyak, kenapa? Lu suka?" tukas Keyra yang langsung membuat Nessa tersedak lemon teanya.
Uhuk uhukk....
"Eeh Nes, sorry-sorry. Lagian sih lo minum ga hati-hati." Reflek Keyra langsung menyodorkan air putih yang selalu Keyra bawa.
"Terimakasih" Ucap Nessa setelah meminum air putih itu.
"Oh iya Key, kamu mau ga bantu aku?" Pinta Nessa.
"Apapun, asal gue bisa." Ujar Keyra.
"Bagus deh, Makasih Key." acung 2 jempol Nessa untuk Keyra.
Sedikit nafas lega Nessa keluarkan. Lega rasanya walau masih hanya mengetahui nama cowok itu.
💛💛💛
Tengqiu:)
Vote + Comment
Next:)