"Rumah lu dimana?" Tanya Rafa membuka percakapan setelah tiada obrolan dari tadi oleh keduanya saat di perjalanan.
"Perum gold, Blok A No.18." Terang Nessa.
Tanpa di ketahui Nessa, lelaki beralis tebal, hidung mancung dan rahang tegas itu mencuri-curi pandang Nessa dari kaca spionnya.
Mengamati wajah Nessa yang kelihatan manis dengan ekspresi flatnya. Dengan isengnya Rafa sedikit mengencangkan kecepatan motornya. Nessa auto memejamkan matanya sambil memeluk pinggang Rafa dari belakang.
"Hati-hati dong kak bawa motornya, Nessa takut nih. Kamu mau celakain aku ya?" Teriak Nessa karena percumah juga jika ia berbicara pelan.
Angin di jalan sangat kencang, pasti suara kalem Nessa akan kalah dengan suara angin.
Rafa langsung menarik simpul bibirnya dan terkikik pelan melihat drastis ekspresi Nessa dari flat menjadi ketakutan.
"Ga ada." Balas Rafa.
"Ga ada apanya, kaka bawa motor kenceng banget, aku takut:(" Protes Nessa sambil menepuk bahu Rafa.
"Hm." Balas Rafa sambil kembali memelankan motornya.
Setelah itu Rafa dan Nessa kembali menikmati perjalanan tanpa percakapan sedikitpun. Memang mood Nessa masih anjlok karena mamanya tadi ga jadi jemput ditambah Rafa mengantarnya dengan kecepatan tinggi.
Akhirnya Rafa dan Nessa sampai di depan pekarangan rumah milik Nessa. Nessa bersyukur, selamat sampai tujuan.
Meski tadi Nessa sempat ketakutan karena keusilan Rafa yang membawa motornya di atas rata-rata.
"Tq ya kak." ujar Nessa sopan.
"Sama-sama. Anggap ini balas budi karna lu udah balikin kemeja gue. Jadi kita impas." Ungkap Rafa.
Tanpa sadar mood Nessa menjadi lebih anjlok mengetahui bahwa alasannya hanya balas budi. Hm. Dasar cowo. Gamau dirugi dan gamau punya utang.
Ya memang benar, awalnya niat Rafa mengantarkan Nessa hanya untuk balas budi. Sebenarnya ada banyak niat tersendiri dari diri Rafa. Tapi, Rafa hanya mengatakan karena alasan kemeja.
Mungkin jika Rafa menjelaskan alasan lainnya akan membuat harga dirinya sedikit diragukan oleh Nessa. Ya memang, Rafa tipikal cowo dingin yang gengsinya ga ketulungan.
"Oh iya kak." Balas Nessa cuek.
Tanpa pamit Rafa langsung melajukan motornya meninggalkan halaman rumah Nessa.
"Dasar cowo. Nessa benci Kak Rafa" sentak Nessa.
💛💛💛
Nessa masuk ke pekarangan rumah, rumah minimalis tapi bergaya modis ini menjadi basecamp Nessa dan mamanya. Mereka hanya tinggal berdua saja.
Dulu waktu ayah Nessa belum di panggil Sang Kuasa rumah ini nampak ramai. Ya, memang dulu mereka bertiga -ayah, mama, dan Nessa- sering berkumpul di ruang keluarga hanya sekedar berbagi cerita seharian dan bercanda gurau.
Tapi sekarang? Nessa sering sendirian setelah 3tahun ayahnya pergi dan mamacantiknya harus kerja banting tulang demi Nessa. Sepi, kadang Nessa sendirian di rumah. Seperti ini saat mamacantiknya harus pulang telat karena kerjaan.
Nessa sudah berganti baju dan sekarang ia sedang maraton drama korea kesukaannya. Taklama kemudian notif dari ponsel Nessa berbunyi, suara notif yang sangat ia kenal -suara notif line- Mau tidak mau Nessa harus mempause filmnya.
RaffaMosaArd_Addfriend
"Rafa? Siapa nih?" batin Nessa
RaffaMosaArd
Add back