Rafa sedang mengendari mobil kesayangannya membelah jalanan ibu kota. Setelah pulang sekolah tadi, Rafa mengajak Nessa pergi jalan.
Kalo bukan karena bajakan chat dari si Keyra, mungkin Rafa sekarang tidak akan mengajak Nessa jalan.
Rafa ingin sekali membatalkan ajakan palsunya ini. Tetapi daripada ia di cap cowok omdo, lebih baik Rafa segera merealisasikan, toh kalo Rafa jujur bilang ke Nessa kalo itu bajakan, ya malu lah.
"Kak, sebenernya kita mau kemana si?" Tanya Nessa membuka percakapan di antara keduanya.
"Terserah."
"Kok terserah si." Gumam Nessa lirih.
Rafa tak membalas gumaman Nessa yang masih bisa ia dengar. Ia masih fokus menyetir, menatap depan kaca.
Nessa yang sedikit sebal juga menatap kosong kaca mobil sambil memainkan ujung roknya.
"Mama lu gimana?" Tanya Rafa kemudian.
"Gapapa kak, mama aku udah ngizinin kok. Lagipula mama jemputnya telat karena lembur lagi di butik hari ini." Jelas Nessa.
"Hm, makan?" Tawar Rafa.
"Apa kak?" Tanya Nessa balik.
"Lu mau makan apa?"
"Sebenernya Nessa udah kenyang kak, tapi gatau kenapa Nessa pingin Eskrim." Tutur Nessa polos, seperti anak Tk yang meminta eskrim kepada papanya.
Tak ada sahutan lagi dari Rafa, sepertinya Nessa harus ekstra sabar saat berbicara bersama Rafa.
Mobil yang dikendari Rafa terus melaju dengan kecepatan sedang. Sampai akhirnya Rafa menghentikan mobilnya di depan salah satu ruko.
Raffa melepas seltbet, membuka pintu mobil dan keluar.
"Kak mau kemana?"
"Lu tunggu bentar." Perintah Raffa.
"Ya, kak"
"Ngajak anak orang main, eh ditinggal." Batin Nessa kecut.
Setelah keluar beberapa menit, akhirnya Rafa kembali masuk ke dalam mobil dengan membawa beberapa kantong kresek. Rafa langsung menyimpan kantong kresek itu ke jok belakang.
Rafa kembali melajukan mobilnya dan tak lupa memberikan sedikit uang untuk tukang parkir depan ruko.
💛💛💛
5 menit sudah mereka berada di perjalanan setelah dari ruko tadi. Mobil Rafa juga sudah menepi terparkir dipinggir jalan kecil.
Nessa yang menyadari bahwa mobil Rafa sudah berhentipun bingung. Ini tempat yang asing sekali untuk Nessa.
"Kak..."
"Turun." Perintah Rafa.
Nessa hanya menurut saja, langsung turun dari mobil Rafa. Rafa dan Nessa sudah turun dari mobil dengan Rafa yang menenteng dua kantong kresek tadi.
Tanpa kata Rafa berjalan duluan meninggalkan Nessa. Nessa hanya mengikutinya saja dari belakang.
Semakin jauh, jalan yang ditempuh Nessa semakin terjal. Banyak gundukannya, tapi itu tak masalah bagi Nessa.
"Kak kita mau kemana si?" Tanya Nessa.
"Ikut aja!" Perintah Rafa.
"Ini jalannya susah banget kak, Nessa takut kegelincir." Ujar Nessa.
Rafa berhenti, sambil menengok Nessa yang ada di belakangnya.
"Pegangan!" Suruh Rafa sambil mengulurkan salah satu tangannya yang bebas dari kantong kresek.