6

9 1 0
                                    

BRAK.

Suara tubuh Tayui yang di tundukan paksa ke lantai itu tiba tiba saja terdengar. Gadis itu berteriak dan berusaha memberotak. Tapi semua tak berdampak apapun pada pria itu.

Si pria dengan surai gelap dan seragam berantakan itu berteriak dengan bahasanya dengan bunyi aneh yang mengiringi suaranya. Tampak ia berteriak pada Tayui untuk menyerah dengan cepat. Ia mengeluarkan semacam borgol dari salah satu benda keras yang tertempel di pinggulnya.

Gadis itu memberontak, tapi borgol yang sudah terpasang di tanganya itu langsung mengalirkan tekanan listrik yang cukup untuk melemakanya. Tayui yang sudah cukup putus asa saat ini masih belum ingin menyerah.

"Apa mau mu, sialan !" Teriak pasrah Tayui.

"oun? Kswsu !? Brainwaereslgu!?astsddffgii!!!" teriak pria itu sambil mencondongkan senapanya pada tayui.

"BERISIK ! Aku tidak mengerti apa yang kau ucapkan! Lepaskan saja aku !" balas tayui berteriak.

Pria itu mendecak dan mulai melakukan sesuatu pada "earphone" di kepalanya.

"Aah! Kubilang, 'Diam dan menyerahlah! Kau hanya membuat ini makin rumit! Lalu kenapa kau memakai bahasa kaum Brain ware?! Itu tindakan illegal!' dan kau pantas di hukum karna itu !"

"eh... Apa ?"

"Apa ?"

"kau berbicara sepertiku ?"

"memang harusnya aku di larang menggunakan ini tapi apa boleh buat"

"kau manusia ?"

"bukan. Aku data keamanan. Lagi pula apa itu manusia ?"

"ya... Aku itu manusia. Bahasa ini, bahasa manusia."

"konyol. bahasa ini bahasa para Brain ware bahasa mereka yang menciptakan data"

"kenapa kau menyebutnya brain ware ? Maksudku, kami memang berperan sebagai Brain ware di komputer, tapi itu di komputer"

"komputer ? Apa lagi itu ? Sistem mu rusak parah sepertinya"

"hah ?! Ok jenius, sekarang aku tanya. Dimana para Para Brain ware tinggal ?"

"di dimensi lain tentu saja. Mereka biasa menyebutnya alam 'mortal atau fana' dan mereka biasanya mencari tau soal alam lain yang di sebut alam "imortal" atau lainya. Tapi tak pernah tau dimensi kami karna sebenarnya dimensi kami adalah buatan mereka".

"lalu apa yang terjadi jika para Brain Ware datang atau tau tentang dimensi kalian ?"

"mereka yang datang, profilnya akan muncul di salah satu robot profil. 'datang' dalam konteks ini adalah 'datang' dengan perantara. Seperti layanan 'video call' namun hanya dengan data profil mereka. Sedangkan Brainware asli disana hanya akan menerima data yang sudah di bentuk. Tapi sebenarnya para Brain ware tau tentang dimensi ini hanya saja mereka tidak menyadari itu. Ayolah itu pengetahuan dasar !"

"lalu apa guna kalian ?"

"kami disini di buat untuk bembagikan informasi dan hiburan untuk para Brain ware sesuai kebutuhan dan keinginan mereka"

Gadis itu berhenti sebentar. Otaknya berusaha mencerna semua informasi yang baru ia terima. Ia akhirnya kembali bertanya.

"baiklah pertanyaan terakhir, tolomg jelaskan diman-"

"tidak, sudah cukup. Ayo kembali dan kau di tahan, data rusak. Duduk manis dan biarkan aku melapor dan membawa mu." potong pria itu.

Tayui diam sebentar dan menyadari keadaan. Lantar tersenyum karna keadaan sepertinya berpihak padanya untuk detik ini."oh tidak semudah itu kawan, sepertinya kau tidak di sukai disini"

GLICH: Techno CityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang