#13

33 20 5
                                    


"Indra?!"
".... aku bahkan gk berharap bertemu dengan mu, brengsek!"

"Sepertinya kamu, gak pernah berubah ya" Ucap pria yang dipanggil Indra itu sembari duduk di kursi yang sudah disediakan, sementara Ny. Nawulan masih berdiri menatap Indra dengan benci

"Duduk lah" Ucap Indra lembut

"Apa mau mu?" Tanya Ny. Nawulan To the point

"Pertama, mari bersikap profesional karena yang ingin ku bahas adalah, masalah pemasokan barang yang perusahaan ku pesan pada perusahaan mu..

"Apa apaan sikapnya itu" benak Ny. Nawulan

Lalu, baru kita bahas hal yang lainnya" lanjut Indra sembari tersenyum

Selepas mendengar pernyataan dari Indra, Ny.Nawulan pun kembali duduk di kursi nya kembali, lalu memandang datar Indra

"Jadi, bagaimana kalo kita mulai?" Tanya Indra, lalu di balas anggukan oleh Ny. Nawulan

Selama 1 jam lebih mereka membahas tentang perkerjaan, dengan profesional Ny. Nawulan mengesampingkan rasa benci nya kepada Indra dan menjalankan tugas nya sebagai direktur

"Selesai. Apa kamu ingin makan?" Tanya Indra kepada Ny. Nawulan, namun objek yang diajak bicara malah sibuk membenahi beberapa dokumen

"Hei.." Ucap Indra dengan niatan ingin menyentuh punggung tangan Ny. Nawulan, namun ia mengurungkan niatannya

"Hal lain apa yang ingin kau bahas?" Tanya Ny. Nawulan

"Bisakah kita makan terlebih dahulu?" Tanya indra

"Tidak"

"Kenapa? Aku minta alasannya" Ucap Indra

"Jangan membuat ku, melepaskan emosi yang selama ini tertanam pada diriku, Indra" Ucap Ny. Nawulan dengan penuh tekanan

"... baiklah, ini tentang anak anak kita" Ucap Indra

Ya, Indra Kodowijinigrat, atau dikenal Indra adalah Ayah kandung, dari Seira dan Anisa, dan status nya dengan Ny. Nawulan adalah Mantan Suami

"Apa mau mu?"

"Kamu selalu saja langsung ke intinya" Ucap Indra sedikit tertawa kecil

"Seterah, aku tak ingin membuang buang waktu ku dengan mu"

"Baiklah... Aku ingin mengambil hak asuh mereka berdua"

Deg!

"Hah? Aku tak salah dengar?"

"Tidak. Aku benar benar ingin membawa kedua anak ku" Ucap Indra lagi

"Apa kau bercanda? Kau ingin mengambil hak asuh mereka? Kau bahkan tidak menafkahi mereka berdua. Cih! Jangan bercanda" Ucap Ny. Nawulan menyepelekan

"Aku tau, aku salah. Hanya saja saat itu pendapatan kerjaanku tidak--"

"Aku tak peduli tentang apapun, lagipula kau lupa? Kehamilan ku kan bukan keinginan ku, dan itu sepenuh nya salah mu. Aku menikahimu karena keterpaksaan, karena kesalahan mu"

"Nawulan, sudah berapa kali aku meminta maaf padamu? Dengan menebus kesalahan ku, aku menikahi mu dan memberikan cinta ku padamu, walau aku tau, aku telah merebut masa depan mu dan juga cita cita mu. Tapi jujur saja aku bahagia walaupun kau tak mencintaiku" Ucap Indra dengan Serius

»Blank Space»(Done!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang