#16

22 10 0
                                    

..Ira!!

Seira!!"

Yang dipanggil tersadar dari lamunannya, lalu menoleh ke arah asal suara yang mengusik nya, "Iya, Bu?" jawabnya

"Apa kamu mendengarkan penjelasan saya?" tanya seorang wanita paruh baya, yang berdiri didepan kelas, lebih tepatnya ia dosen yang tengah mengajar

"Ah, maafkan saya bu" Ucap Seira sembari mendundukan kepala, "Haduhh, terus buat apa 25 menit saya buat menjelaskan, tapi kamu gk dengar?!" Protes nya

"Maafkan saya bu, saya lagi kurang enak badan" Ucap Seira, "Haduh!! Banyak alasan! Kalo gak suka pelajaran saya silakan keluar! Jaga pake alasan sakit! Mentang mentang pake beasiswa begitu ya? Seenaknya! Kalo beasiswa nya dicabut aja baru tau rasa!"Ucap wanita paruh baya tersebut

Berisik!

Seira mengkerut kan dahinya, ia sangat benci mendengar kata kata itu disaat dia benar benar sedang banyak pikiran

"Maaf menyela bu!" Ucap Seorang pria yang duduk tak jauh dari Seira, "Ya ada apa?"

"Bisa kita lanjutin aja gk? Lagipula kan ibu bukan ngajar Seira doang" Ucap Pria itu yang tak lain adalah Agung

"Iya nih bu, lanjut aja kek"

"Lanjut aja sih bu, ribet amat"

"Lagian hubungannya ama beasiswa apaan coba?" protes beberapa orang kepada nya, "Yaudah iya! Ini saya lanjutkan.. Dan Seira tolong perhatikan!"

"Baik bu.." Ucap nya sambil melirik ke arah Agung, lalu sang objek malah sedari tadi melihat nya, lalu tersenyum ke arahnya, Seira pun membalas senyuman itu, walau dengan terpaksa

• • •


"Amir, kau sudah dapat informasi yang aku minta?" Tanya seorang pria pada sebrang telepon

"Saya tak yakin, kemarin saya sudah mengunjungi alamat itu, namun yang kujumpai hanya orang lain, menurut informasi yang ku dapat, pemilik rumah yang dulu telah menjual rumah itu sekitar setahun yang lalu"

"Apakah mereka tau alamat pemilik yang lama berada?" tanya nya lagi

"Tidak.. Mereka tidak mengetahui nya, mereka mengatakan untuk transaksi pembelian rumah saja, bukan pemilik rumah yang sah yang datang, melainkan orang lain"

"... Begitu rupanya" Ucap Nya sembari membuang napasnya kasar

"Tapi, Tuan Muda.. Mengapa mendadak anda melanjutkan pencarian ini?" Tanya amir kepada Pria itu, yang tak lain adalah Pak Katsuki, ia terdiam sejenak mendengar pertanyaan yang dilontarkan Amir

"... Ntahlah, aku rasa, aku hanya ingin kehadiran Ibu ku di hari pernikahan ku nanti" Ucap nya dengan nada yang berat

"Tapi Tuan, jika Tuan besar mengetahuinya--"

"Aku tak akan membiarkan dia melakukan apapun seenaknya terhadap Ibu ku atau siapapun yang mengenai diriku, aku tak akan membiarkan hal yang dulu, terjadi lagi" Ucap Pak Katsuki

"... Baiklah, Tuan.. Namun, saya tau ini tidak masuk dengan topik pembicaraan kali ini, tapi ini mengenai Seira"

Mendengar nama Seira dilontarkan, alis Pak Katsuki naik secara bersamaan, "Ada apa dengannya?" Tanya nya penasaran

"Pfftt!!! Hahahahaha!"

"Mengapa kau tertawa, Amir?" Tanya nya penasaran

»Blank Space»(Done!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang