Chapter 6

2 1 0
                                    

🎀

Author Pov

18.00 KST

Suasana Apartment sangat sepi. Karena memang hanya ada Lily yang sedang menonton televisi, dan sesekali memakan cemilannya.

Ceklek

Suara pintu terbuka. Tanpa Lily menolehpun sudah tahu jika itu Jimin.

"Oppa pulang lho. Masa ngga di sapa? Ngga kangen?" Ucap Jimin sambil melepas sepatunya dan menaruh di rak dekat pintu.

"Buat apa? Lagian tiap hari liat." Ucap Lily tanpa menoleh dan fokus ke televisi.

"Dasar! Eh temen kamu ngga di ajak masuk?"

"Hah?? Temen yang mana?"

"Itu ada Veron di bawah. Kirain mau ketemu kamu." Ucap Jimin yanh sudah duduk di sofa samping Lily.

"Kayaknya ngga deh. Soalnya aku ngga ad___"

Ting tong

"Tuh pasti Veron! Sana bukain pintu, Oppa mau mandi dulu"

"Hem"

Lily berjalan menuju pintu utama untuk melihat siapa yang datang. Dan benar dugaannya kalau itu adalah Veron.

"Em..Hay Lily" ucap Veron ramah.

"Iya hai. Em ada apa ya?"

"Ngga di suruh masuk dulu nih?"

"Eh iya. Yok masuk! Anggep rumah sendiri aja. Tapi jangan kebangetan!"

"Hehe iya" ucap Veron sambil melangkah menuju ruang tamu.

"Kamu jadian sama Taehyung?"

"A..apa? Kamu tanya apa ver?" Tanya Lily karena tidak terdengar karena sedang di dapur.

Lily berjalan menuju ruang tamu dengan dua gelas coklat panas. Iya, karena memang udaranya yang cukup dingin sekarang. Lily duduk berhadapan dengan Veron. Situasi ini cukup membuatnya canggung. Apalagi setelah kejadian tempo hari ketika Veron memang bilang jika dia tidak suka dengan kedekatan Lily dan Taehyung.

"Kamu jadian sama Taehyung?"

"Iya"

Terdengar hembusan nafas kecewa dari Veron. Lily benar-benar tidak enak,karena memang dia tidak bisa membalas perasaan Veron. Satu-satunya pemilik hatinya hanya Taehyung.

"Dia baik, semoga. Jadi aku harap dia bahagiain kamu. Kamu pantes dapetin dia ko. Aku ikut seneng kalo kamu seneng."

Veron menggenggam gelas berisi coklat panas. Kepalanya menunduk. Rasanya sakit, ketika kata-kata tersebut di lontarkan olehnya. Bagaimanapun Lily adalah cinta pertamanya. Tapi apa boleh buat, semuanya sudah tidak bisa di perjuangkan.

"Maaf ya Veron. Kita masih bisa jadi temen ko."

"Iya kita temen. Yaa meskipun aku terkadang berharap lebih. Tapi sudahlah. Aku sudah merelakan"

"Makasih" ucap Lily sambil tersenyum manis.

Veron menatap Lily. Melihat senyum manis Lily yang sekarang cukup menyakitkan hatinya.

"Iya udah. Aku pulang ya. Oh iya, aku kesini mau balikin flashdisk kamu yang di pinjem vandra. Katanya kamu butuh buat tugas, jadi aku anterin"

"Ooh iya. Makasih ya Veron"

"Iya. Ya udah aku duluan ya. Bahagia sama Taehyung. Kalo kamu di sakitin, aku siap nampung ko, hehe"
Ucap Veron sambil berjalan menjauh dari apartmen Lily.

Lily menutup pintu dan bersender di balik pintu. Rasanya dia baru saja keluar dari ruang sidang.

Lega!!

Itu yang dia rasakan.

"Udah selese pacarannya" ucap Jimin yang berjalan menuruni tangga sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Ngga ada yang pacaran!"

"Iya-iya"

****

"Lho appa mana?"

"Hikss kamu ikut eomma ya! Kita jenguk appa"

"Jenguk? emang appa dimana?"

"Udah Tae, ayo ikut" ucap ibu Taehyung sambil menghapus air matanya.

Sekitar 20 menit perjalanan mereka tiba di sebuah rumah sakit jiwa yang sudah tua dan kurang terurus, apa karena penghuninya orang dengan penyakit jiwa jadi rumah sakit ini kurang di perhatikan? Entahlah.

"Eomma kita ngapain disini?" Ucap Taehyung sambil mengelus pundak ibunya. Dan ibunya tanpa menjawab langsung berjalan masuk yang di ikuti Taehyung.

Mereka berhenti di kamar bernomor 201 dengan papan nama bertuliskan Kim Hyungso.

"Eomma, siapa yang di dalam kenapa namanya sama dengan Appa?"

"Hikss Tae kamu yang kuat ya hiks.. appa kamu terkena gangguan mental karena tuduhan korupsi dan juga tuduhan yang lain dari warga sekitar akibat ulah Maretha.. sekarang, appa kamu di rawat disini. Hiks kata dokter appamu akan sulit di sembuhkan. Jadi sementara appa akan berada disini."

"Eomma sabar ya! Tae yakin appa pasti sembuh. Kita sama-sama berusaha untuk kesembuhan appa." Ucap Taehyung sambil memeluk ibunya.

*****

"Besok kamu masih ujian kan?"

"Hm"

"Belajar dong, iya oppa tau kamu pinter matematika, tapi tetep harus belajar kan?"

"Entaran deh, aku capek. Lagian besok aku sesi 3 jadi berangkatnya sorean. Terus paginya masih bisa belajar."

"Iya deh" ucap Jimin sambil mengelus puncak kepala adiknya.

Mereka sedang menonton televisi dengan posisi Lily yang tiduran di paha Jimin. Meja di depan mereka penuh dengan makanan ringan dan minuman kaleng. Memang sudah jadi kebiasaan mereka berdua ketika sedang menonton televisi.

Drtt drtt

Taehyung😛
Belajar sayang! Kenapa malah nonton tv hem? Enak banget gitu yah di pangkuan Jimin. Aku kan pengen juga 😒

Lily
Tau dari mana aku lagi nonton tv?

Taehyung😛
Kan aku ada di hati kamu jadi selalu tau apa yang kamu lakuin sayang.

Lily
Gembel!!😝

T

aehyung😛
Ganteng gini di bilang gembel!
Awas aja,aku selingkuh juga kamu nangis 7 hari 7 malem😏

Lily
Terserah😌


"Aku tidur ya oppa!"

"Hm" jawab Jimin tanpa menoleh kearah Lily, pandangannya lurus kearah televisi sambil fokus memakan cemilannya.

Lily berjalan menuju kamarnya di lantai dua. Merebahkan tubuh lelahnya di kasur ternyamannya.

🎀












Update yuhuuuuuu..
Ayo dong di vote :"
Kasih komen juga biar aku tau apa mau kalian.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang