[01]
Don't cry because it's over, smile because it happened.
-
"Aduh."
Retha yang sedang duduk tenang sambil memperhatikan pelajaran yang diberikan oleh Bu Fani tiba tiba mengaduh.
Kenapa? Karena kepalanya tiba tiba dilempar menggunakan penghapus. Jika kalian penasaran dengan pelakunya, siapa lagi kalau bukan Adrian?
Retha refleks menolehkan kepalanya ke sumber penghapus tersebut melayang dan mendarat dikepalanya, yang pasti sengaja dilempar.
Saat Retha menoleh kesana, terlihat seorang lelaki yang sedang menjulurkan lidahnya, dengan maksud mengejek Retha.
"Awas aja lo Adrian," Gumam Retha lalu membalas Adrian dengan mengacungkan jari tengah sambil memicingkan matanya.
"Gue sih gak takut, wle," Balas Adrian lalu kembali menjulurkan lidahnya.
Retha pun lebih memilih kembali memperhatikan pelajaran Prakarya yang sedang diterangkan oleh Bu Fani tadi, daripada mengurusi Adrian yang jahilnya tak berujung.
Setelah beberapa menit menjelaskan materi, Bu Fani duduk di kursi khusus guru, dan terlihat sedang mencatat sesuatu.
"Baiklah anak anak, saya akan memberikan tugas kelompok, yaitu membuat makanan yang bahan dasarnya kentang. Dan sekarang saya akan membagi kelompok kalian," Kata Bu Fani setelah selesai mencatat sesuatu, yang sepertinya adalah daftar kelompok.
"Kelompok satu, Asha, Gemma, Karen, dan Sendy"
"Lalu kelompok dua, Gina, Agil ..." Dan seterusnya.
Hingga Bu Fani mengumumkan kelompok 7, kelompok kedua terakhir, sip.
"Kelompok tujuh, Retha, Joy,"
Retha tampak tersenyum, karena Joy termasuk siswa pintar dikelasnya, walaupun sebenarnya Retha sendiri termasuk. Selain itu, Joy adalah sahabat Retha sejak masih orok.
"Lalu Arkan, dan Adrian."
"sialan, ada Adrian," rutuk Retha dalam hati, senyumannya berubah menjadi senyum kecut.
"Oke baiklah, kalian boleh berkumpul per-kelompok untuk mendiskusikan apa yang akan kalian buat," kata Bu Fani.
Para murid pun banyak yang berlarian menuju kelompoknya. Namun tidak dengan Joy, dia hanya jalan santai menuju ke meja Retha disusul oleh Arkan dan Adrian.
"Haii ret!" kata Joy tersenyum sambil melambaikan tangannya.
Retha membalas senyuman Joy, "Hai juga, kita sekelompok euy asique."
"Eh ada badut mekdi," kata Adrian sambil melihat ke Retha.
"Apasih gajah sirkus," balas Retha.
Joy duduk disebelah Retha, Adrian duduk dihadapan Retha, dan Arkan duduk dihadapan Joy.
"Jadi kita mau bikin apa ini?" kata Arkan memulai pembicaraan.
"Emm bahan dasarnya kentang kan?" kata Joy memastikan.
Retha, Adrian, dan Arkan mengangguk.
"Bikin mashed potato aja," kata Adrian.
"Itu kegampangan begee," timpal Retha.
"Ya justru itu, karena gampang ya kita bikin itu aja," sangkal Adrian.
"Ogah, emang lu mau nilai kita semua jelek gara gara bikin makanan yang terlalu simpel?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Adretha✓
Teen Fiction❝Obsesi ditambah psikopat, kelar idup lo.❞ []-Rethania Sava Auriga, 2019 []-Highest Rank; #1 - sosok [ 24 April 2019 ] #1 - Retha [ 29 Juni 2019 ] ✎↷: ------- started: [ April 04 2019 ] final: [ August 06 2019 ] ...