Adretha✓

04 - who?

[04]

Love your friends as if they would some day hate you

-

Setelah beberapa menit melakukan perjalanan menuju cafe tersebut, akhirnya Adrian dan Retha sampai ke cafe yang bernama Please Please Please tersebut.

"Oy jangan bengong mulu dah nak firaun, dah nyampe nih"

"Dih anak firaun, kasar banget sih gasuka"

"Lah lu juga sering kasar cu"

"Hehehehehehe"

Retha hanya bisa merespon dengan cara seperti itu, karena ia tidak mau dirinya gagal ditraktir oleh Adrian.

Kapan lagi kan ditraktir sama Adrian yang biasanya lebih nyebelin daripada cewek yang lagi masa periodnya.

"Yaudah kalo gitu, lu turun, lepas helm, terus kita masuk, ya?" Kata Adrian mengacak-acak poni Retha sambil tersenyum.

Cewe mana yang ga baper digituin sama cogan?

"Ih apaan sih, poni gua jadi berantakan woy" Kata Retha lalu mengikuti apa yang dikatakan Adrian tadi.

"Hahaha, yaudah nih gua benerin ya?"

"Gausah, tapi gantinya jatah traktir jadi dua kali lipat!"

"Dih, yaudah buru masuk duluan"

"Oke bos"

Retha pun berjalan ke dalam cafe mendahului Adrian, lalu duduk di meja yang bisa dibilang paling Aesthetic.

"Ini menunya ya mbak, nanti kalau mau pesan silahkan menuju kasir" Kata seorang pramusaji sambil memberikan sebuah menu, lalu pergi ke tempat semula.

Tak lama kemudian, Adrian datang lalu duduk di kursi yang berada di hadapan Retha.

Tanpa disadari, Adrian memperhatikan wajah Retha yang sedang memilih milih makanan.

'Lucu' Batin Adrian lalu tersenyum.

"Heyy! bengong aja, liatin gua yaaa?" Kata Retha tiba-tiba dan membuat Adrian malu karena ketahuan sedang memperhatikanya.

"A-apaan sih, muka buluk kek jenggot onta kok dibilang cantik"

"Daripada lu, muka kek cula badak"

"Bagus lah, langka tandanya"

"Iyain aja biar seneng, lu mau pesen apa?" Tanya Retha sambil menulis pesanannya.

"Samain aja kek lu, tapi belinya masing masing dua porsi ya hehe" Kata Adrian sambil menyerahkan beberapa lembar uang dengan nominal 50.000 rupiah yang diambil dari dompetnya.

"Awas gendut" Kata Retha tersenyum jahil, lalu berjalan ke kasir untuk memesan pesanannya dan Adrian.

Sambil menunggu Retha, Adrian memainkan handphone-nya, dan seperti biasanya, Adrian memainkan Game Player's Unknown Battleground Mobile.