02 - bryan

9.3K 309 35
                                    

[02]

Yesterday is history, tomorrow is a mystery, today is a gift of God, which is why we call it the present.

-

Retha menangis karena pesan singkat yang dikirimkan oleh kontak tidak dikenal tadi, namun, Retha tahu pasti itu siapa.

Bryan Putra Dirgantara, mantan kekasihnya.

Retha berusaha mengindar dari Bryan, karena Bryan yang terlalu "mencintai" Retha.

Bryan layaknya "Sasaeng" dalam kehidupan Retha, entah apa yang membuat Bryan cinta mati terhadap Retha, sehingga ingin memiliki Retha sepenuhnya.

Namun, Bryan seperti seorang psikopat, dia tak segan segan menyakiti orang yang menghalanginya untuk mendapatkan Retha.

Bahkan sahabatnya sendiri, nyaris meregang nyawa karena ulah Bryan.

Retha sendiri pindah rumah karena Bryan, namun ia tidak pindah sekolah, sehingga mungkin saja teman Bryan mengetahui keadaan Retha.

Tiba-tiba, ponsel Retha bergetar lalu memutar lagu lily-alan walker, tandanya ada yang menelepon ke ponsel Retha.

Bagong:p

Nama kontak tersebut tertera di layar ponsel Retha, dan Retha langsung mengangkatnya karena dia butuh moodbooster.

"Mamank samlekom, hehe."

"Ngucap salam yang bener heh, Waalaikumussalam."

"Siap voss"

"Ya, btw ada apa nelepon?"

"Kaga apa apa sih, cuman tolong bukain pintu depan rumah lu"

"Hah? lu ada di rumah gua? ngapain? gabut lu?"

"Kagak, nyokap gua mau main ke rumah temennya tadi, eh taunya nyokap lu temen mama gua"

"Bukannya ortu lu lagi ke italy?"

"Bokap gua doang yang ke italy hehe"

"Dih yaudah tunggu."

Tut.

Retha memutuskan teleponnya sepihak. Jujur, Retha senang karena Adrian datang ke rumahnya, walaupun pasti akan berujung perang dunia ketiga.

Retha menuruni tangga yang menghubungkan lantai dua tempat kamar Retha dan kamar Regan, dengan Ruang keluarga.

Setelah sampai di lantai satu, ia berjalan menuju ruang tamu untuk membukakan pintu utama.

'Bodolah gausah makeup, udah cantik ini.' Batin Retha

Ternyata benar apa yang dikatakan oleh Adrian.

Adrian, Aldrina, dan Reanna, ibu Retha sudah berdiri di depan pintu.

Adrian kelihatan sedang memainkan game di ponselnya, sementara Aldrina dan Reanna sedang mengobrol dan tidak menyadari Retha yang sudah membukakan pintu.

Adretha✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang