"Menurutku biasa saja" Limario tersenyum kaku.
Dan jika Seulgi memperhatikannya, maka senyum dipaksakan itu akan terlihat, sayang Seulgi tidak menatapnya dengan seksama.
"Manis, Lim. Aku bisa melihat auranya walau sudah babak belur tadi" Ujar Seulgi.
Limario mengerutkan dahi dan sontak menatap Seulgi.
"Jarang sekali Kau memuji seseorang terlebih perempuan. Ada apa denganmu?" Tanya Limario
"Hmm..." Seulgi tersenyum lalu menyandarkan punggungnya di sandaran kursi.
"Dia memukau. Dazzling girl" Ujarnya masih tersenyum, kali ini menerawang menatap langit-langit kelas.
"Menurutmu apa kemampuan yang dia punya sampai bisa masuk ke sekolah ini? Apa lagi dia masih muda" Tanya Seulgi.
"Cih!" Limario mengumpat perlahan dan menatap kedepan kelas.
"Paling hanya kemampuan menggoda laki-laki" Jawab Limario se enaknya.
"Eoh!" Seulgi terkesiap, menegakkan tubuhnya dan menatap Limario tak percaya.
"Jarang sekali melihatmu emosi jika berbicara mengenai seorang perempuan. Menyukainya juga?" Tebak Seulgi, tentu saja bercanda tapi entah kenapa Limario merasa tersinggung.
"Menyukainya? Yang benar saja." Jawab Limario sengit.
"Jika mau menebak harap yang berkelas, Hyung" Sambung Limario.
Seulgi tersenyum mendengar nada sengit itu.
"Tidak tertarik pada Guru baru itu? Untukku saja?" Goda Seulgi.
Limario membulatkan mata dan menatap Seulgi lekat, tapi sesaat kemudian tatapannya berubah normal.
"Ambil saja"
"Tidak adakah yang mau membersihkan tempat kejadian tadi? Sebelum amisnya menyebar" Limario menatap arah pintu dan sedikit memerintah, membuat teman sekelasnya berhamburan mencari sapu, alat pel dan semua alat yang didapat agar tempat tadi bersih.
Seulgi menatap Limario lekat.
"Baru kali ini aku melihat ekspresi dan emosimu yang berubah-ubah" Sela Seulgi. Dan membuat Limario mengerutkan dahi.
"Aku manusia, jadi wajar jika emosiku ikut berubah-ubah" Jawab Limario ketus.
"Hmm... tapi ini berbeda. Kau seperti berubah tiga ratus enam puluh derajat dan itu benar-benar suatu kemajuan, bahkan pesat" Jawab Seulgi.
Limario menggelengkan kepalanya beberapa kali mendengar komentar itu. Dengan perlahan Limario mengambil PSPnya dan mulai sibuk disana.
Seulgi makin mengerutkan dahi melihat ulah Limario.
"Kau sebenarnya kenapa? Kenapa tiba-tiba Kau jadi kacau begini?" Tanya Seulgi.
"Aish!" Limario sedikit membentak dan meletakkan dengan kasar PSP yang baru ia mainkan tak sampai satu menit itu.
"Kita ke game center saja bagaimana, Hyung?" Tanpa menjawab pertanyaan Seulgi, Limario malah mengajukan pertanyaan lain.
"Game center?" Tanya Seulgi.
"Setelah sekolah usai. Aku mendadak merasa jenuh" Jawab Limario.
"Baiklah...." Jawab Seulgi pasrah.
***
.
~oOo~
.
The Secret
.
Presented by Melani KyuminElfSha
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret (Completed)
RomantikCerita ini bukan milik gua, disini gua hanya nge re-make. Dan cerita ini karya Melani KyuMinElfSha yg dibuat 6 tahun lalu. Jangan ada yg copas termasuk karya gua sebelumnya, kecuali kalo disertakan siapa yang bikinnya. Ini cerita favorite gua, tapi...