Chapter 14

5.3K 526 84
                                    

"Kau benar-benar sengaja melakukannya?"

Pertanyaan yang Limario utarakan tadi membuat Jennie tersadar, tanpa sengaja Gadis itu memberontak dan sepertinya gagal, kuncian tangan Limario di tangannya terus menguat.

"Apa alasanmu kesini?" Bisikan tepat di telinga kiri Jennie membuat Gadis itu menahan gugup yang tiba-tiba menderanya.
.

~oOo~

.

The Secret

.

Presented by Melani KyuminElfSha

.

FanFiction

.

Chapter :: 14

.

Genre :: Romance, drama, hurt.

.

Rate :: T

.

Warning :: GS, Tak sesuai EYD. Typo (s) mengingat saya ratunya typo.

.

.

~oOo~

.

.

~oOo~

.

"Lili...."

Jennie kembali menggeliat, niat melepaskan pelukan Lelaki itu semakin besar,  namun sekali lagi Jennie tidak bisa, kuncian itu lembut namun kuat mencengkeram kedua tangannya.

"Kau batal mengundurkan diri, bukan?" Limario kembali berbisik.

Lelaki itu sangat ingin mengetahui alasan Jennie berada di sekolahnya.

"Aku... aku mengundurkan diri" Jawab Jennie berbohong.

Dia hanya ingin Limario melepaskan kung-kungan pada tubuhnya saat mendengar jawaban itu.

Dengan jarak sedekat ini sungguh Jennie tidak bisa berpikir waras, dia hanya ingin menjauh dari Limario dan menormalkan detak jantungnya.

"Kau berbohong"

Limario melepaskan pelukannya, menyentakkan tubuh Jennie dan menyudutkan Gadis itu di dinding pembatas sekolah.

Jennie kaget. Gerakan Lelaki itu sangat cepat dan Gadis ini tidak menyangka sekarang dirinya berhadapan dengan Limario, malah dipenjara dengan kedua tangannya. Jennie tidak tahu dari mana Lelaki itu belajar gerakan cepat dan memojokkan lawan begini.

"Kau kembali ke sekolah kan?" Limario kali ini berujar rendah, menatap Jennie dengan tatapan memohonnya.

"Sungguh, jangan membuatku salah paham lagi padamu" Limario masih berujar rendah, matanya seakan terkunci oleh mata indah milik Jennie.

"Lili..." Jennie sedikit tersentuh.

Tidak biasanya Lelaki itu berujar lembut padanya, malah tatapan matanya terlihat begitu terluka.

"Jangan lagi, Noona" Limario menggelengkan kepalanya beberapa kali.

"Lili..." Jennie mencoba membuka suaranya, tetapi Limario terus saja berbicara.

"Noona. Tolong kembali" Limario mengenggam tangannya kuat di sisi kepala Jennie, membentuk kepalan yang tidak mudah terbuka.

"Jangan... Jangan buat mereka menunggumu" Sambungnya.

"Lili, tenanglah.."

Baru saja Jennie ingin menyentuh pipi Lelaki itu, tapi Limario sudah menopang dahinya di bahu kiri Jennie.

The Secret (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang