Lelaki dan Senja

29 1 0
                                    

Langit sore meradang
Membawa angan ketepian belantara sepi
Mencongkel asa melewati rimba sunyi

Terduduk termenung seorang lelaki di sebuah batu
Ia diselimuti rasa penuh bersalah
Ia pasrah dengan perasaan gundah
Ia memuja-muja dogma yang terpanjat
Ia lupa bahwa,
Siapa yang peduli kepadanya selama ini?
Siapa yang sudi membasuh eluhnya sampai hari ini?
Siapa yang mengusap jiwa rapuhnya selama ini?
Siapa yang mampu mencintainya sedalam ini?

Ternyata ia lupa.
Betapa bodohnya ia sebagai lelaki yang tidak tau diri

Ia menatap langit merah merekah
Tangannya menadah
Kepalanya merunduk kebawah
Air matanya melinang membasahi tanah
Lalu ia berkata,
"Maaf-kan aku, aku masih ingin menjadi yang terbaik untukmu"

@rahmadanyakbar

Luka dan AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang