Akan kemana aku berarah..
Raga ini berbalut muram darah
Jiwa ini terpangkas dan bahkan terbelah
Dan kemana aku berpijak
Atau pada siapa hati ini mengaduHanyut.. dalam sesal
Dimana Nirwana
Kucari dengan mata hati terpejam
Disitu..
Disela kaki perempuan itu..
Ibu? Dimana?
Aku lupa dengan semua jerihmu.. ibu..
Aku sekarat tanpa teduh kasihmu.. ibu..Binasa!! Mati!! Hancur!!
Luluh lantah hancur berpecah!
Aku sampah!!
Aku sepah!!
Dimana lagi tempat rebah melabuh
Sukma ini terlalu hitam keruh
Nyalang ku pasrah, tergores sembilu
Surgamu tak nampak dari mataku, ini fana!Biarlah bangsat ini menangis..
Terpaku membusuk tanpa apa
Dekapmu hilang lenyap tertelan mega
Kasihmu hancur patah
Aku ingkarSekarang aku menjadi sampah
Hilang tersungkur, hati bersimbah jelaga sesal
Lembayung bagai hangat pelukmu pudar atau hilangLalu..
Air jatuh..
Entah..
Dari awan tak bias
Atau..
Dari mata tanpa belas..Maafkan aku ibu..
Aku ingkar dengan kasih kakimu
Aku hilang tak berbekas
Aku jatuh pada sayatan
Aku larut pada kemunafikan
Maafkan aku ibu..
Belum sempat ku melukis indah senyum bahagiamuDan satu pintaku..
Ibu.. memang aku belum melukis senyumu
Mengertilah ibu..
Aku juga belum tahu sebenarnya apa makna bahagia itu sendiriTerbenam dalam muram
Maafkan aku telah mengadu
Tapi aku sungguh lelah
Aku butuh tempat berteduh, selama hujan lara terus bergema
Aku mengadu padamu
Ibu..Kau tetap malaikat dengan dua sayap mengembang untuk melindungi darah dagingmu
Maafkan aku belum bisa membuatmu bahagia
Dariku untukmu buk..-ra
22 dec 18

KAMU SEDANG MEMBACA
Luka dan Aksara
PuisiKumpulan sajak dan puisi Coretan celoteh dari hatinya yang tak sempat teroleh. Berisi desas desus rima yang tertulis dengan derita Dan dalam aksara rasa terus bergema ⚠️Semua hak cipta telah dilindungi undang-undang The beautiful cover by ig : @bob...