" hello ? "
“ bello! Gigi kapak! ”
" pebenda engko ? Nak hilang GIGI atas ke bawah ? "
“ hok hok, kelakor lah mung. Korilekjap, lepak rumah aku. ”
" tak ada rumah lain ke selain rumah kau nak lepak. 'Hyung - huyung - duyung' yang lain dah muflis ke apa ? "
“ YILLEK! Huyung - duyung paleotako, baik engko datang sini sebelum boxer kau ni aku sedekah kat jiran sebelah, HA LAWO koDOK jiran aku. ”
" jilake. Kau bagi kat jantina sesat tu, kau memang sialan. "
“ ha ?! Line tak kuat, bye—kurkurkur– ”
Talian terus diputuskan serta - merta. Biadab punya jantan! Inilah sebabnya, perempuan selalu cakap yang jantan ni TAK GUNA. Sebab memang betul pun!
Kenapa lah, aku tak sedar daripada dulu ? Uhuks! Nasib diri ini, jantan BERGUNA.
" Kookkkkokkkkokkkkokkk— "
" apa lu mau, biadab. " wajah lelaki yang tersembul ditingkap keretanya itu dijeling tajam. Heih, tiba - tiba rasa anti dengan lelaki. Semua lelaki sama je!
" hee,... Naik ikut weh, bisa enggak ? " matanya dipejam - pejam. Sekilas pandang macam anak anjing. Dua kali pandang dah macam bapok anjing.
" boleh, sesaat je kau tumpang. Caj 50 ringgit. " balas Jungkook selamba sambil mengerling wajahnya dicermin. Sempat rambutnya diselak ke belakang.
Lelaki itu menarik muka. " macam lah, tumpangan berat sangat. Teksi pun, tak caj sampai cenggini. "
" lorh, memang lah berat. Teksi tu, tak caj mahal sangat sebab dia tak timbang dosa kau yang berkilo tu sekali. Ha aku lain, Aku menitik beratkan, berat dosa seseorang itu. Giteww. "
Wonwoo memegang dadanya yang bagai ditusuk oleh - oleh kata - kata dari seorang adik tersebut. Inikah namanya karma ? Sebab dulu dia selalu sangat ambil caj mahal kepada sesiapa yang menumpang keretanya dengan alasan ;
" engkorang tak faham. Aku kena servis kereta lagi, tukar tayar lagi, isi minyak lagi ha car wash lagi! Setakat 100 ringgit seorang tu apalah sangat ? "
" ha dah berapa bilangan dosa yang kau imbas semula tu. " soal Jungkook kepada abangnya yang sudah kaku di luar kereta dengan separuh badan dimasukkan ke dalam tingkap kereta.
Riak wajah Wonwoo berubah sayu. Jari telunjuk diangkat. " satu. "
Jungkook menggelengkan kepala. " baru satu, kau dah flashback sampai doplo minit. Kalau 'dosa' lain dah join dalam tu, mungkin makan doplo tahun kot. "
Wonwoo tersedak. Dia mengangkat kepala menatap wajah Jungkook.
" apa kau ?! " Jungkook menjarakkan tubuh apabila melihat Wonwoo yang merenungnya tak lepas. Ngeri!
" tolong bawa aku ke tempat pertaubatan. " Wonwoo memandang Jungkook penuh berharap dengan cermin kereta Jungkook digenggam erat.
Nasib lah, Wonwoo hyung. Jikalau Namjoon hyung ?
Apa akan terjadi ?
**** 🐝 ****
" woi lambat lagi ke do, kau belek baju tu. " sahabatnya yang sibuk membelek baju - baju yang tergantung di situ itu dipandang.
" alah, kau bukannya kerja lagi pun. Jadi tak payah lah acah macam bekerja. " sindir gadis berambut paras bahu itu.
Hanna menaikkan bebola matanya keatas selama lima saat lalu diturunkan semula menjeling figura kurang ajar itu.
YOU ARE READING
Parking - ᴊᴊᴋ°
Fiksi Penggemar- JJK ; " aku cuma parking kat depan rumah kau je. Belum kat hati lagi. " Dang! s t a r t ; 28 jan [ 2 0 1 9 ]