[ 03. ] : Bapok.

17 1 0
                                    

" hello ? "

“ bello! Gigi kapak! ”

" pebenda engko ? Nak hilang GIGI atas ke bawah ?  "

“ hok hok, kelakor lah mung. Korilekjap, lepak rumah aku. ”

" tak ada rumah lain ke selain rumah kau nak lepak. 'Hyung - huyung - duyung' yang lain dah muflis ke apa ? "

“ YILLEK! Huyung - duyung paleotako, baik engko datang sini sebelum boxer kau ni aku sedekah kat jiran sebelah, HA LAWO koDOK jiran aku. ”

" jilake. Kau bagi kat jantina sesat tu, kau memang sialan.  "

“ ha ?! Line tak kuat, bye—kurkurkur– ”

Talian terus diputuskan serta - merta. Biadab punya jantan! Inilah sebabnya, perempuan selalu cakap yang jantan ni TAK GUNA. Sebab memang betul pun!

Kenapa lah, aku tak sedar daripada dulu ? Uhuks! Nasib diri ini, jantan BERGUNA.

" Kookkkkokkkkokkkkokkk— "

" apa lu mau, biadab. " wajah lelaki yang tersembul ditingkap keretanya itu dijeling tajam. Heih, tiba - tiba rasa anti dengan lelaki. Semua lelaki sama je!

" hee,... Naik ikut weh, bisa enggak ? " matanya dipejam - pejam. Sekilas pandang macam anak anjing. Dua kali pandang dah macam bapok anjing.

" boleh, sesaat je kau tumpang. Caj 50 ringgit. "  balas Jungkook selamba sambil mengerling wajahnya dicermin. Sempat rambutnya diselak ke belakang.

Lelaki itu menarik muka.  " macam lah, tumpangan berat sangat. Teksi pun, tak caj sampai cenggini. "

" lorh, memang lah berat. Teksi tu, tak caj mahal sangat sebab dia tak timbang dosa kau yang berkilo tu sekali. Ha aku lain, Aku menitik beratkan, berat dosa seseorang itu. Giteww. "

Wonwoo memegang dadanya yang bagai ditusuk oleh - oleh kata - kata dari seorang adik tersebut. Inikah namanya karma ? Sebab dulu dia selalu sangat ambil caj mahal kepada sesiapa yang menumpang keretanya dengan alasan  ;

" engkorang tak faham. Aku kena servis kereta lagi, tukar tayar lagi, isi minyak lagi ha car wash lagi! Setakat 100 ringgit seorang tu apalah sangat ? "

" ha dah berapa bilangan dosa yang kau imbas semula tu.  " soal Jungkook kepada abangnya yang sudah kaku di luar kereta dengan separuh badan dimasukkan ke dalam tingkap kereta.

Riak wajah Wonwoo berubah sayu.  Jari telunjuk diangkat. " satu. "

Jungkook menggelengkan kepala. " baru satu, kau dah flashback sampai doplo minit. Kalau 'dosa' lain dah join dalam tu, mungkin makan doplo tahun kot. "

Wonwoo tersedak. Dia mengangkat kepala  menatap wajah Jungkook.

" apa kau ?! " Jungkook menjarakkan tubuh apabila melihat Wonwoo yang merenungnya tak lepas. Ngeri!

" tolong bawa aku ke tempat pertaubatan.  " Wonwoo memandang Jungkook penuh berharap dengan cermin kereta Jungkook digenggam erat.

Nasib lah, Wonwoo hyung. Jikalau Namjoon hyung ?

Apa akan terjadi ?

**** 🐝 ****

" woi lambat lagi ke do, kau belek baju tu.  " sahabatnya yang sibuk membelek baju - baju yang tergantung di situ itu dipandang.

" alah, kau bukannya kerja lagi pun. Jadi tak payah lah acah macam bekerja. " sindir gadis berambut paras bahu itu.

Hanna menaikkan bebola matanya keatas selama lima saat lalu diturunkan semula menjeling figura kurang ajar itu.

Parking -  ᴊᴊᴋ°Where stories live. Discover now