-awal permasalahan-
***
"Kamu ini anak yang tak tau diuntung! Masih mending kami mau mungut kamu, seharusnya tu kamu masih dijalanan! Bukannya berterima kasih malah kerjaan kamu keluar masuk club, ANAK TAK TAU DIUNTUNG!!" Ucap Lelaki paruh baya itu dengan suara menggelegar.
"Tapi Deon bisa jelasin paa..."
Bugh
"KAMU DENGER DULU UCAPAN SAYA!" ucap Lelaki paruh baya itu lagi.
"Saya tidak mau liat kamu lagi, sekarang kamu keluar dari rumah saya! Tanpa fasilitas yang pernah saya kasih kekamu!" Lelaki itu menunjuk arah pintu mengisyaratkan agar lelaki muda yang tengah berada di depannya itu untuk pergi.
"Hikss... Papa kok tega sih ngusir kak Deon? Hikss... Papa jahat...!!" Gadis belia yang nampak masih SMA itu langsung menyerobot tangan lelaki muda tadi yang diketahui bernama Deon menuju keluar dari rumah itu.
Lalu mereka berdua masuk kedalam mobil honda brio yang telah dimodifikasi dengan warna soft pink polos. Dan untung saja mobil ini hasil jerih payahnya, jadi Papa nya tak bisa menolaknya untuk menaiki mobil miliknya sendiri.
"Lofi, makasih udah belain kakak ya? Kakak gatau cara berterima kasih kayak gimana" ucap Deon yang tengah duduk dikursi penumpang sebelah pengemudi sambil menitikkan air bening yang lolos dari mata tajam nya.
Lofi pun mengusap air mata Deon,"Udah dong kak jangan nangis dih, jadi jelek kan jadinya?" ucap Lofi mencairkan suasana.
"Bwahaha, eh hm hm. Btw kini mau tinggal dimana nih, Lo?" Tanya Deon bingung.
"Di apart Lofi aja kak" jawab Lodi semangat.
"Kamu punya apart, Fi?" Tanya Deon lagi.
"Punya lah, tapi ga pernah kepake. Tapi Lofi ngeletakin baju baju Lofi disana kak, biar nanti kalo kabur kan bisa kesana, hehe" Lofi pun tertawa manis.
Deon pun mengarahkan tangan besarnya ke pucuk kepala adik angkat nya itu, meskipun ia anak pungut, ia tetap mencintai keluarga itu, ya walaupun menahan sakit karena dicela setiap hari.
Di bagasi mobil itu sudah lengkap semua perlengkapan sekolahnya, baik buku pelajaran maupun seragam dan sepatu. Kabur berencana, ya? Batin Deon.
***
Pip
Pip
Pip
Pip
Ceklek
Pintu apartemen itu terbuka, pemandangan di dalamnya juga bagus, elegan walaupun sedikit berantakan dengan peralatan Modeling gadis pemilik Apartemen ini.
"Oke, Kak Deon bisa tidur di kamar utama, Lofi mau siap siap ke lokasi" ucap Lodi menyuruh Deon yang sedari tadi diam membeku.
"Kakak jangan gitu, ucapan Papa jangan dibawa hati ya?" Ucap Lofi menenangkan.
"Iya, makasih banget ya Fi" ucap Deon tersenyum tulus, Lofi hanya mengangguk angguk kepala pelan.
"Yaudah Lofi mau berangkat dulu, ehh Lofi belum prepare, Lofi pamit ke kamar dulu, bye kak" Lofi pun menghilang dari pandangan Deon.
Deon masih saja diam, dia sampai kini masih memikirkan ucapan Papa Angkatnya ke dirinya, andaikan Mama Angkatnya masih hidup, mungkin ia sudah membela Deon dari tamparan Papa nya Lofi.
Lalu dipandangnya Lofi, dengan koper mini yang ia tarik di tangan kirinya, dan hp di tangan kanan nya.
"Lofi pamit dulu kak, ini kunci mobil, Lofi berangkat sama taksi online" jelas Lofi, Deon mengangguk.
"Delivery kalo laper ya kak, see you" Lofi pun berjalan menuju pintu dan membuka pintu apartemen pelan.
"See you too"
***
"Hey!"
"Hey my Lofi"
Alofie langsung menyerobot ke pelukan hangat Rachel, teman seperjuangannya di dunia Model.
"I miss you so much" ucap Rachel lirih.
"Hey, tidak usah mengode ku wahai Rachel" ucap Lofi dengan santai.
"Kode apa?" Tanya Rachel polos.
"Bilang saja kau ingin menginap di apartemen ku kan?" Tanya Lofi dan dibalas anggukan oleh Rachel.
Lofi menghempaskan nafas pelan, "maaf ya chel, aku tinggal berdua dengan Kak Deon"
"Yahh, padahal kan aku pengen sarapan oglio olio buatan kamu, huft" sungut Rachel, Lofi hanya tertawa kecil menanggapi ucapan polos Rachel.
"Ah sudahlah, ayo kita bekerjaaa" ucap Lofi dengan semangat menggebu gebu.
"Ayooo!!" Balas Rachel tak kalah semangatnya.
Akhirnya mulailah aksi pemotretan yang tepatnya dilaksanakan di studio terkenal sekota Jakarta itu. Dan pekerjaan itu akan tetap berlangsung hingga malam menjelang.
***
Moga suka ♥
Cek "BLS 1[Stay]"
Baca keseruan Ano-Adel dan rasakan kenikmatannya :v
#gaje (plak)

KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT
RomanceHey suamiku! Jodoh memang tidak ada yang tau ya? Dan aku baru saja menyadari kalo kamu itu jodohku, kak Semua masalah kita hadepin bareng bareng, susah senang bersama. Aku sakit kamu jagain aku, kamu sakit aku gantian asuh kamu sampai sehat Deon, su...