[ 2. Metamorfosis Naksir ]

3 0 0
                                    

Naksir itu wajar, rasa suka itu memang ada.

Jatuh cinta itu katanya indah, ingin menyatakannya tapi terasa resah, dibalas cintanya kisah dirasa terasa makin indah.

Sayangnya naksir tak lebih seperti metamorfosis.

ketika kau semakin mendewasa kau akan semakin menyadarinya, rasa suka akan tumbuh dan bekembang. Juga hanya ada dua, sempurna dan tidak sempurna. Aku tau hubungan antar manusia itu rumit, tak cukup dengan pilihan sempurna atau tidak sepurna. Tapi memang begitu kan? Keduanya hadir bersama resikonya

Dengar, metamorfosis naksir tak sempurna maksud ku kau hanya naksir entah manusia yang mana, rasa itu hinggap dihatimu, sayangnya manusia itu menaksir manusia yang lain. Bagimu itu tak sempurna bukan? Hatimu terasa remuk redam. Barangkala setetes air sudah menggenang di sudut matamu ketika kau tau kenyataan itu.

Bagaimana metamorfosis naksir sempurna? mudah saja menebaknya bukan? Kau naksir seseorang, rasa itu hinggap di hatimu, lantas kau masuk pada fase pertemanan yang mungkin lebih dekat, dan ternyata seseorang itu, seseorang yang kau taksir balik naksir kepadamu. Sesederhana itu, dan kau menyukainya. Hatimu terasa jungkir balik dibuatnya.

Tapi, apakah setelah kau menyukainya dan dia menuyukaimu hidup telah selesai dan layar kehidupanmu lantas bertuliskan "happily ever after"? atau bertuliskan "happy ending" ?..

kau lupa, saat kau begitu saja menyerahkan hatimu padanya, itu sama saja kau bersiap seseorang itu meluluhlatakkan hatimu. Seperti kau memberikanya pisau belati, yang bisa kapanpun ia membunuhmu. Begitu saja siklusnya. Nampak sederhana memang perkara taksir menaksir, yang membuat rumit ialah hati yang merasa.

Maka, dari awal aku katakan "jangan mudah menyukai dia" aku bukan melarangmu menyukai dia. Sebab Allah sudah melabuhkan sebuah rasa pada hati kita. Yang ingin aku katakan, jangan mudah jatuh hati. Sebab bisa jadi kau akan sering juga merasa sakit hati"

AKUMULASIWhere stories live. Discover now