Pas hopeless:
Gapapalah, ga tepat waktu. Kaka itu ajah gatepat waktu, organisator. Maklum
Optimis:
Mau kayak kakak itu ah. Lulus tepat waktu, Anak organisasi, mahasiswa berprestasi
Terserah mau jadi yang mana. Dan terserah mau pilih jadi kaka yang mana. Aku pribadi pilih point opstimis, dan jadi Kaka yg dilihat si optimis. Walaupun beberapa point gagal.
Sampai pada titik skripsi, aku baru tau menjadi kakak yg Penuh optimis itu penting.
Aku tau, itu hidupmu, kuliahmu, skripsi mu. Tapi, saat kamu memutuskan utk meniti jalan yang disorot banyak orang, mau tidak mau kamu 'dilihat' atau bahkan ditiru.
Bukan menghakimi. Hanya mengingatkan. Jangan sampai kamu malah jadi biang keladi kemalasan orang lain. Ke kampus pasang tampang sumringah walaupun belum tilawah apalagi nyentuh skripsian.
Datang ke sekret organisasi, ketawa-tawa coba ngelupain skripsi. Kalau Ada yg bahas skripsi kamu malah bilang "gaboleh berkata Kotor di sekret" atau "yaelah, Gua ajah belom bimbingan-bimbingan". Si teman menjawab, wah Gua Ada temennya. Kalian high five. Seolah itu hal yg membanggakan.
Skripsi itu susah. Gagampang dikerjain. Sejak SD bulannya Kita sudah diajarkan? Bahwa meraih predikat lulus itu gagampang. Iya Kan? Bahkan Ada yg pagi-sore wajib kerja, malemnya skripsian. Mondar mandir bimbingan, atau sekedar nungguin dosen di kampus, yg tidak tau rimbanya. Mereka bukan pengangguran, mereka usahawan skripsian
Bukankah kamu percaya bahwa bersama kesulitan ada kemudahan? Bukankah kamu percaya sama janji Allah? Bahwa Allah akan menolong hamba-hambanya. Masalahnya udah sejauh mana kamu bujuk Allah buat Bantu skripsi kamu?
Udh rajin Qiyamullailnya? Tilawahnya? Dhuhanya? Doanya? Kalau udh bohong banget sih kalau Allah ga ngasih apa yg di mau hamba sholeh macam itu?
Seriusan udah? Oh coba cek. Dia ngerjain skripsinya apa ngga? Usahanya sampai Mana? udh sampai kurang tidur blm? Rajin merpus Ditengah kerjaannya ga? Atau minimal buka laptop mandangin cover skripsinya.
Selamat mengerjakan skripsi sayang
YOU ARE READING
AKUMULASI
Non-Fiction"Semua orang boleh berpendapat, begitupun dengan aku. Asal berada pada ambang kewajaran, bukan dengan kurang ajar" Maka akan aku sampaikan apa yang aku pikirkan!!
