16. Park Chaemin

7.5K 435 60
                                        


Happy Reading!💞

Jangan lupa⭐dan 💬

♡♡♡

Matahari menyapa kejenuhan yang mengitari kamar Rosè. Ah, lebih tepatnya ruangan Rosè.

Rosè melenggak-lenggokan kepalanya kesana kemari mencari orang yang ia kagumi, Park Jimin.

"Astaga,, lehermu bisa patah Jimin sayang.." ucap Rosè membenahi posisinya.

Rosè berusaha turun dari ranjangnya dan menuju ke sofa yang Jimin tiduri. Ia terkekeh melihat Jimin tidur.

Tidur dengan posisi kepala di miringkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidur dengan posisi kepala di miringkan. Merengkuh bantal sembari ponsel di tangannya. Bibir merah muda yang menggugat semangat Rosè.

"Astaga.. kau ini sungguh lucu. Aku tak segan-segan memberimu Ciuman bertubi-tubi. " Jemari Rosè berusaha mendarat di muka mulus Jimin. Ia mengelus pipi Jimin dan berlanjut merapikan Rambut Jimin yang sedikit berantakan.

"Sudah puas menjelajahi wajah tampan suamimu ini?" ucap Jimin yang tiba-tiba membuat Rosè mengalihkan tangannya. Astaga.. ia tertangkap basah sedang menjelajahi wajah suaminya. "Kenapa kau turun dari ranjang?" tanya Jimin.

" Suamiku.. tidurmu aku pandang tak enak. Bisa bisa saja lehermu patah. Makanya aku turun dari ranjang. Kau jangan terlalu kepedan dahulu, Sayang.." sebenarnya Rosè merasa jijik saat dia memanggil Jimin dengan embel-embel 'Sayang' .

" Lalu bagaimana yang terbaik? tolong tunjukkan istriku.." ucap Jimin menatap intens wajah imut Rosè. " Kau imut. Aku suka. " ucap Jimin. Sedangkan Rosè? menggigit kukunya gemas karena gombalan Jimin.

 Sedangkan Rosè? menggigit kukunya gemas karena gombalan Jimin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dasar tukang gombal. Sudahlah, lanjutkan tidurmu. Kau tidur saja dengan bantal. Tak usah membuat dirimu sakit Jimin.. Aku tak sanggup jika harus merawat dua pangeran dirumah." ucap Rosè.

"Baiklah tuan putriku.. aku akan tidur. Sekarang kau juga pergi tidur. Akan ku nyanyikan lagu untukmu."

Rosè segera mendapat tuntunan dari Jimin dan merebahkan badannya.

Jimin mulai menyanyi~

Kimi no kotoba ni
wa ikutsu no imi ga~~
Aru yowo ni kike eru
kara, What's what~

Nasho no ashi ato mitsu ketara
Follow, owikoma reru my shadow~
Hikari no hura gawa ni isometa,

Jimin menatap Rosè, astaga- dia sudah tertidur kembali. Otomatis ia menghentikan lagunya.

Ia mengecek jam tangannya, ini jam setengah delapan pagi. Dan Rosè menyuruhnya tidur lagi? haha

Jimin beranjak pergi meninggalkan Rosè tidur dengan pulas.

Jimin mengecek ponselnya. Ada satu nama kontak terpapar di notifikasinya, Seulgi.

Seulgi♤
| Jimin-ah, datanglah kekantor. Ada yang ingin aku bicarakan padamu.

Astagaa.. Jimin memijat pelipisnya. Masih berani saja wanita itu menganggunya. Dengan cepat Jimin menjawabnya..

Jimin
Aku sibuk! Jangan memberi tahu lagi!| suruh saja Jihoon yang mengurusnya. Jangan hubungi aku lagi!

klik!

Jimin memencet tombol 'Blokir' di kontak Seulgi. Lalu ia menaruh ponsel dan berjalan kearah kamar mandi.

"Aku harus mandi. Aku benar-benar lelah." ucap Jimin.

byurr..

srrr...

Jimin menyalakan keran bathtup.
Ia segera menceburkan dirinya di bathtup berisi air hangat.

20 menit berlalu..

Jimin menuntaskan acara pembersihan diri.

Ia juga tak lupa membawa ganti,, karena saat kemari ia sudah membawa baju ganti. Sepertinya ia menginap.

Jimin mengganti pakaiannya dan menyisir rambutnya dengan jemarinya.

---

Sekarang pukul 10:30 siang,,
tandanya bayi Jimin akan di tunjukkan.
Ia tak sabar melihat bayinya. Apakah mirip seperti ayahnya?

ceklek.

Sebuah perawat mendorong keranjang bayi dengan isi anak Jimin.

"Park Chaemin.. Appa rindu.." ucap Jimin menatap anaknya.

"Saya tinggal tuan. Jika anaknya menangis beri saja susu botol yang berada di tasnya." Ucap perawat itu dan diangguki manis oleh Jimin.

Jimin benar-benar bahagia sekarang. Putranya, Park Chaemin lahir. Mulut Jimin beradu tak berhenti, mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan.

lalu tiba-tiba,,

"oeekk... oeekk... " Anak Jimin menangis. Mungkin karena tingkah ayahnya. Segera menuruti perintah perawat tadi, Jimin mengambil susu botol di dalam tas yang berisi pampers.

Jimin menggeret duduknya dan segera mencelupkan dot bayi itu kemulut anaknya. Sehingga Chaemin terdiam.

" eung.. hoaamm.." Rosè terbangun dari alam indahnya. Menatap pria yang sedang memberi susu ke pada bayi.

"Jimin.. apakah dia anak kita?" tanya Rosè dengan mata sipitnya.

Jimin mengangguk. "Ini-- ini Park Chaemin."

Rosè membulatkan matanya dan segera berseru,,

"Yeayy anak kita lahir!!" ucap Rosè.

"Dasar bayi." gumam Jimin.

"Tapi sayangkan?" goda Rosè.

"Always." jawab Jimin.

"Setelah pulang dari rumah sakit, kita beli kebutuhan Bayi, mom."

"Tunggu jahitanku membaik. ini sakit, Dad.."

♡♡♡

[1] Last Love | Jirosè. (END.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang