03

1.4K 63 24
                                    

"Cintailah dia dalam kesederhanaan dan keikhlasan. Namun jika belum mampu, maka cintailah dia dalam diam. Cukup Allah saja yang tau."

❄❄❄❄

Langit hari ini lumayan bersahabat. Matahari pun sudah menampakkan sinarnya kembali, sudah tidak seperti kemarin yang cuacanya dingin sekarang sudah lumayan hangat.

"Acha." Teriak Nisa. Ia berjalan memasuki gerbang sekolahnya kemudian segera menghampiri Acha.

"Halo Nis." Sapa Acha saat Nisa yang sudah ada didekatnya.

"Tadi diantar bang Fattah kan." Ucap Nisa.

"Iya, kok tau."

"Tau dong, kan ketemu tadi diluar."

"Disapa nggak." Tanya Acha.

"Nggak hehe, gue masih malu kalo ketemu abang lo cha."

"Haha, kenapa mesti malu Nis, jangan jangan... Lo suka yah sama abang gue." Goda Acha.

"Itu kenapa pipinya jadi merah gitu, benar kan." Lanjut Acha lagi, saat melihat pipi Nisa yang bersemu merah.

"Ih apaansih Cha, Ngga kok." Jawab Nisa sambil memegang kedua pipinya.

Saat sedang asyik bercanda ada seseorang yang memperhatikan mereka dari tadi, ia terus mengikuti Acha dan Nisa dari belakang.

"YAAA !" Ucap Rafa, sambil menepuk pundak Acha dan Nisa. Sontak Acha dan Nisa pun dibuat kaget karena ulah Rafa.

"Astaghfirullah'aladzim." Ucap Nisa dan Atha serentak.

"Apaan sih Raf, bikin kaget aja." Ucap Acha sambil memberikan tatapan tajamnya ke Rafa.

"Ishh Rafa, masih pagi gini udah bikin kaget aja, untung gue gak punya riwayat penyakit jantung." Kesal Nisa.

"Hahaaa maaf maaf, emang sengaja." Ucap Rafa tanpa rasa bersalah, kemudian ia langsung buru buru pergi ninggalin Acha dan Nisa.

"AWAS AJA RAF, NANTI GUE BALES." Teriak Nisa.

"GUE TUNGGUIN NIS." Balas Rafa yang sudah jauh meninggalkan Acha dan Nisa.

❄❄❄❄

Dikelas...

5 menit yang lalu, bel masuk sudah berbunyi, guru guru pun mulai bersiap-siap kekelas tempat mereka mengajar.

Tak lama setelahnya, guru yang mengajar dikelas Acha pun mulai masuk. Murid-murid yang tadinya sedang asyik ngobrol, nge-gosip, dan berfoto-foto selfi :D, segera memberhentikan kegiatan mereka. Mereka semua langsung duduk rapi ditempat duduk mereka masing-masing.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh , dan selamat pagi." Ucap Pak Ardi.

Pak Ardi itu seorang guru matematika, ia juga dikenal sebagai guru ter-killer. Setiap murid yang tidak mengerjakan PR pasti harus dihukum mengelilingi lapangan sebanyak 10 kali.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh, pagi pak" Jawab Murid murid serentak.

"Hari ini saya ada urusan diluar, jadi saya cuman kasih tugas." Ujar Pak Ardi.

Saat mendengar ucapan Pak Ardi, seketika wajah murid-murid yang tadi rada-rada malas, langsung menunjukkan senyumnya.

"Yesss." Ucap samar murid-murid.

"Buka bukunya halaman 25, kerja latihan 1 dan 2, Saat jam istirahat kumpul dimeja saya, lewat dari jam istirahat tidak bisa kumpul lagi."

"Iya pak."

Cinta Dalam Diam  [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang