5 ( REVISI )

28.7K 900 3
                                    

Happy Reading...

Lisa mulai mengerjapkan matanya dan merasakan bagian bawahnya terasa sakit. Ia mencoba mengingat kejadian semalam, setelah ia mengingat. Ia menjadi tegang dan takut pada Axel. Ia segera membersihkan diri sebelum Axel masuk ke kamarnya.

Ia menangis di dalam kamar mandi. Ia merasa menjadi wanita murahan yang mau menerima tubuhnya disentuh oleh pria. Ia tidak mau dijamah oleh Axel lagi, ia takut hamil anak Axel. Ia berdoa semoga saja, ia tidak akan hamil.

Selesai mandi ia berganti pakaian, dan segera turun ke bawah. Ia melihat Axel sedang memainkan Macbook nya di Sofa. Dan Axel melihatnya, Axel segera berdiri dan berhadapan dengannya.

“Sekarang Ayo Makan dan jangan membantah”

Axel menarik tangannya menuju ruang makan. Mereka mulai makan dan seperti biasa hanya bunyi dentingan sendok dalam ruangan tersebut. Selesai makan, Lisa mencoba bertanya pada Axel.

“Axel. Aku mau bicara”

“Bicara apa ?”

“Kembalikan aku ke rumahku, aku ingin bekerja dan aku juga merindukan sahabatku Dasha”

“No. Aku tidak akan mengembalikan dirimu, kamu milikku”

Baru saja ia mau menjawab tapi Axel bangun dari tempat duduknya, karena dia akan segera pergi ke kantor. Tapi ia mencegahnya dengan memegang lengan tangan Axel.

“Ku mohon Axel”

Axel langsung menepis tangannya dengan kasar.
“TURUTI SAJA PERINTAHKU. JANGAN MEMBANTAH”

Axel langsung pergi dari hadapannya. Ia menitikkan air mata, ia cukup sabar menghadapi sikap Axel. Ia akan coba melarikan diri dari Mansion Axel.

Lisa mulai menjelajahi Mansion Axel, ia mencari tata letak Cctv di setiap sudut ruangan. Ia juga mencari titik kelemahan para penjaga Axel. Setelah lama berjalan jalan sekitar Mansion, ia memasuki kamar dan segera tidur siang.

Waktu menunjukkan sore hari, ia membersihkan diri. Setelah selesai ,ia segera merencanakan kabur dari Mansion. Ia turun ke dapu, dan mendapati seorang pelayan membuat Juice .

“Ini untuk siapa? “ tanya Lisa

Pelayan itu menjawab bahwa juice nya untuk para bodyguard Axel. Kebetulan sekali, ini kesempatannya untuk kabur. Setelah beberapa menit di rasa aman,  ia berjalan ke arah pintu belakang yang berada di taman. Ia berjalan mengendap endap supaya tidak ketahuan.

Sesampainya di pojok taman, ia segera memanjat tembok yang tidak terlalu tinggi baginya. Ia segera menjatuhkan kakinya di aspal jalan. Setelah itu ia segera berlari jauh dari Mansion.

Di dalam Mansion, tidak ada yang tau bahwa Lisa telah kabur. Madam Ryn segera menuju kamar Lisa untuk menyuruhnya makan. Pintu kamar Lisa terbuka, di lihatlah kamar masih sangat rapi. Madam Ryn mengira mungkin Lisa sedang jalan jalan di sekitar Mansion.

Madam Ryn mulai mencarinya, Tapi Madam Ryn tidak menemukan keberadaan nya di mana pun. Madam Ryn segera menghampiri bodyguard Axel untuk mencari Lisa sebelum tuannya sampai di Mansion.

2 jam kemudian, mereka sudah mencarinya. Tapi hasilnya nihil, tidak ada Lisa dimana pun. Ia sudah mengecek cctv, tapi tidak ada. Mereka kira Lisa sudah merencanakan ini dari awal.

Axel memasuki Mansionnya dan melihat wajah pelayan dan bodyguard nya cemas.
“Ada apa ini, dimana Lisa ? “ Tanya Axel
Semua pelayan dan bodyguard diam dan tak ada yang menjawab.
“Dimana Lisa sekarang” Bentak Axel
“I-itu tuan.. Nona..... Menghilang” Ucap madam Ryn dengan pelan.
Axel langsung menatap tajam madam ryn.
“BAGAIMANA DIA BISA KABUR. KALIAN KEMANA SAJA HAH?? SEKARANG CEPAT CARI DIA, DI LUAR MANSION”

Semua berlari dari hadapan Axel. Axel menggeram marah karena mendapati Lisa tidak ada di Mansion. Ia segera berlari keluar dan memasuki mobil sportnya dan mulai menjalankan mobilnya.
“Dimana kamu Lisa, jika aku bertemu kamu. Aku akan memberimu hukuman” gumam Axel

Sekarang Lisa sudah jauh dari Mansion, tetapi ia tidak tau harus kemana. Langit sudah gelap, ia beristirahat sebentar di Taman , ia menangis dengan pelan.
“Kenapa nasibku seperti ini, Tuhan! “ ucapnya dengan lirih.

Axel masih terus mencari Lisa di mana pun. Tapi tidak ada dimanapun, ia mulai berhenti di sebuah taman danl menyusuri taman tersebut.
“Lisa kamu dimana” teriak Axel.

Lisa pun menghapus air matanya saat mendengar suara yang dikenalnya.

“JANGAN COBA LARI DARIKU LISA. SEKARANG KAMU DIMANA??? JIKA AKU MENEMUKANMU, AKU AKAN MENGHUKUMMU” Teriak Axel di taman itu.

Lisa semakin ketakutan, ia takut Axel akan menemukannya. Ia segera berlari keluar dari taman itu. Tapi tiba tiba tangannya di cengkeram oleh seseorang.
Axel yang melihat Lisa berlari,  ikutan berlari dan langsung mencengkeram tangan Lisa.
“Lepaskan aku Axel. Lepas” Teriak Lisa
“Aku tidak akan melepasmu”
“Pergi dari hidupku, sudah cukup kau menghacurkanku”
“Aku tidak peduli.. Kamu milikku”
“Aku bukan milikmu, sekarang lepaskan aku”
“Tidak.. Sekarang ikut aku kembali ke Mansion”

Axel langsung menarik tangannya menuju mobil sportnya. Lisa terus memberontak untuk bisa lepas dari cengkeraman Axel terapi nihil. Dan akhirnya Axel menggendongnya sampai di depan mobil, Axel langsung memasukkan Lisa ke dalam mobilnya. Tapi sebelum itu, Lisa menendang perut Axel. Lisa segera berlari jauh dari Axel.

Tapi bukan Axel jika terus diam dan membiarkan Lisa berlari. Axel terus mengejar Lisa sampai pada akhirnya semua bodyguard di hadapan Lisa. Lisa takut, bingung, dan harus bagaimana lagi bisa lepas dari Axel.

“Hhahaha mau lari kemana kamu Lisa. Kembalilah padaku” Teriak Axel yang sudah hampir dekat dengannya.
Lisa menggeleng dan terus menangis. Ia memundurkan langkahnya, saat Axel mendekat ke arahnya.
Axel langsung menarik tangannya tapi ia terus memberontak.
“Lepas bajingan..lepaskan aku”
Axel menggeram marah, karena Lisa mengatakan ia bajingan. Axel langsung menampar wajah Lisa.

PLAK...

Lisa memandang wajah Axel, Ia menangis dan memegang pipi nya.
“Jangan mengatakan aku bajingan. BITCH”
“Aku bukan pelacurmu, brengsek”
“Kamu pelacurku sekarang Bitch.. “
Axel menarik tangan Lisa dan segera memasukkannya ke mobil sportnya.



Axel telah sampai di Mansion mewahnya. Ia langsung menarik Lisa masuk ke dalam Mansion. Ia sangat marah melihat Lisa kabur dari Mansion bahkan Lisa mengatainya dengan umpatan kasar. Ia menarik masuk Lisa ke dalam kamar dan menghempaskannya ke lantai.

“KAU JANGAN COBA-COBA KABUR LAGI BITCH”
Lisa meringis kesakitan saat Axel menghempaskan dirinya ke lantai. Ia tidak menanggapi perkataan Axel.
Axel menarik dagunya dan Ia memandang wajah Lisa dengan tajam. Tapi itu tak membuat Lisa takut dengannya.
“JAWAB AKU BITCH”

Lisa sudah tidak ingin diam lagi, saat Axel selalu mengatakan bahwa ia bitch atau pelacur.
“AKU BUKAN JALANGMU, BRENGSEK” Jawab Lisa dengan berteriak di depan Axel.

Axel yang mendengar Lisa berteriak di depannya, langsung menghempaskan dagu Lalisa dengan secara kasar. Axel berjalan menuju meja, ia membuka laci dan mengambil cambuk . Ia berjalan menuju Lisa sambil memainkan Cambuknya. Ia sudah lama tidak pernah mengeluarkan cambuk kesayangannya itu.
Lisa yang melihat Axel membawa cambuk dan memainkannya di depannya menjadi takut. Ia takut Axel akan melakukan sesuatu pada dirinya.

Axel menyunggingkan senyumannya saat melihat wajah Lisa berubah menjadi takut dengan dirinya. Ia sudah tidak peduli, jika nanti Lisa memohon pada dirinya.

Give Me Vote And Comment.. 😘

MR DEVIL (COMPLETED) TERSEDIA DI DREAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang