3. Kekasih Gelap

5.7K 269 50
                                    

Uchiha Sasuke memandang datar sosok kuning didepannya. Sebelumnya, Naruto menelpon dan memaksa dirinya untuk datang ke kantor hokage secepatnya dengan alasan ada hal yang sangat penting. Sasuke sampai terburu-buru datang kesana, ia mengira ada hal penting mengenai misinya maupun perkembangan Kaguya.

Tapi nyatanya, Sasuke malah disuguhkan muka jelek Naruto yang hampir menangis.

Sasuke masih berdiri didekat pintu dengan aura hitamnya, ia menyesal telah datang dan berencana akan pergi. Tapi melihat wajah Naruto yang seperti minta dikasihani itu, Sasuke mengurungkan niatnya dan segera menghampiri Naruto.

Apa salahnya kan perhatian sama pacar sendiri? Mumpung di kantor lagi tidak ada orang.

"Huwee, Sasuke! Aku tidak bisa bertemu denganmu, aku kangen sekali!" Naruto langsung merengek seperti anak kecil, ia menarik-narik jubah hitam Sasuke yang berdiri disamping kursi kebesaran hokage.

Sasuke masih menatapnya datar, kenapa sifat kekanakan Naruto tidak pernah hilang sih? Bahkan pria berisik ini telah resmi menjadi hokage.

"Kenapa memang?" Tanya Sasuke tenang, dibalik wajah stoic-nya sebenarnya menyimpan rasa penasaran. Jangan-jangan kisah cinta terlarangnya bersama Naruto sudah ketahuan? Sejujurnya itu adalah hal yang paling Sasuke takuti.

"Jadwalku penuh, aku jadi tidak punya waktu lagi untuk bertemu denganmu..." Ungkap Naruto lesu. Jadwal pertemuan diplomatiknya dengan para kage nyaris tidak ada waktu kosong bagi Naruto untuk berleha-leha.

"Hm, lalu?" Tanya Sasuke retoris.

"Aku bakal rindu padamu lah ..." Jawab Naruto jengkel, ia tadi sudah meyebutkannya.

"Hn."

"Temeee!" Naruto memekik tertahan. Ia menarik jubah hitam Sasuke dengan gemas.

Sasuke masih berdiri dengan kalem tanpa berniat menghentikan tingkah jahil Naruto. 'Biarlah seperti itu' Batinnya. Asal jangan dirobek saja.

"Sudahlah, kerjaanmu itu penting." Akhirnya Sasuke bersuara begitu menyadari Naruto semakin menarik jubahnya dengan kuat seperti kerasukan setan rubah.

"Tidak bisa! Kau itu juga penting bagiku! Nanti kalau aku rindu padamu bagaimana?" Pekik Naruto frustasi seolah-olah tidak bertemu Sasuke sehari saja bisa mengakibatkan kefatalan. Dasar bucin.

Sasuke memutar bola matanya malas, 'Si dobe ini.' Batinnya lagi.

"Pentingnya aku dan kerjaanmu itu berbeda." Sasuke menghela napas, kebodohan Naruto itu sangat hakiki.

"Jelas beda! Kau itu segalanya bagiku!" Balas Naruto berlebihan dengan raut muka yang dibuat-buat.

Sasuke mengangkat ujung bibirnya sedikit, niatnya ingin tersenyum tapi malah terlihat seperti menyeringai. Didalam hatinya, pria raven itu merasa senang Naruto mengatakan itu.

"..." Tapi Sasuke tidak berniat menjawab, baginya meladeni Naruto yang sedang seperti ini hanyalah menguji kesabarannya.

Naruto menjatuhkan kepalanya ke meja lalu menangkupkan kedua tangan tan nya, ia pusing, lelah, lesu, lunglai, dll. Tenaganya sudah habis dikuras, meski hanya duduk saja membaca dokumen seharian, tapi bisa-bisa matanya jadi rusak dan punggungnya encok. Naruto memejamkan matanya yang sudah sayu.

Fairy Tale (NS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang