Vote!
Minki mengelus kepala Jihoon sayang. Anak bungsunya itu sedang sakit. Badannya demam sejak semalam.
Akhir-akhir ini memang Jihoon jarang sekali makan nasi. Jihoon juga sering mengurung diri di kamar. Dia hanya akan keluar untuk mandi, sholat dan mengajar. Sepulang mengajar dia akan langsung masuk ke dalam kamar.
Minki dan Jonghyun sebenarnya tahu alasan Jihoon seperti itu, apalagi kalau bukan karena Guanlin.
Ditambah kemarin Jonghyun menawarkan pada Jihoon untuk berkenalan dengan anak temannya siapa tahu Jihoon merasa cocok dan tidak perlu menunggu Guanlin yang bahkan sekarang jadi jarang menghubunginya namun malah berakhir seperti ini. Jihoon marah.
"panas mak~" rengek Jihoon saat merasa kedua telapak tangannya begitu panas.
Minki sudah mau ikut menangis saja saat Jihoon merengek seperti ini. Minki memegang kedua tangan Jihoon, "gimana? Maunya Adek gimana? Pake es batu?"
Jihoon tidak menjawab tapi terlihat sekali masih tidak nyaman karena panas.
"Mamak ambilin es batu dulu ya"
Minki keluar dari kamar Jihoon.
Jihoon membuka matanya. Kenapa di saat seperti ini malah mengingatkan dirinya pada Guanlin. Dulu Guanlin akan siap sedia menemani dirinya saat sakit.
Matanya memanas. Lalu perlahan ia menghapus airmatanya. Tapi malah semakin banyak yang keluar.
"loh kok nangis? Jangan nangis Adek. Mana yang sakit?" tanya Minki.
Mendengar itu bukannya berhenti malah tangis Jihoon semakin menjadi, "kangen Mas Guanlinnnn" ucap Jihoon dengan tangisnya.
Minki menghela napas pelan, "masih belum membalas pesan kamu juga ya dia?"
Jihoon tidak menjawab. Tangisnya sama sekali tidak mereda.
Minki memeluk anak bungsunya sayang sambil sesekali meminta Jihoon untuk bersabar.
"Mak! Keluar dulu Mak!"
Mendengar teriakan suaminya, Minki menghapus airmatanya yang sedikit keluar, "Mamak ke depan dulu ya sebentar"
🌸
🌸
🌸
🌸
🌸
Minki dan Jonghyun saling pandang, "panggil Jihoon buat keluar sebentar" bisik Jonghyun.
Minki berniat berdiri namun Minhyun datang dari arah dapur membawa minuman.
"Kak panggilin Adek sebentar"
Minhyun mengangguk lalu berjalan menuju kamar Jihoon. Ia memang dari semalam disini setelah tahu bahwa Jihoon sakit.
"Dek, keluar dulu yuk bentar"
Jihoon tidak bergeming. Kepalanya pusing karena tadi menangis.
Minhyun menarik tangan Jihoon pelan, "udah ditungguin cowok ganteng tuh di depan. Bawa orangtuanya loh, mau nglamar kamu kali"
Jihoon segera menatap Minhyun, "Mas Guanlin?"
Lalu segera turun dari ranjang. Bahkan sampai tidak memakai sendal kelincinya.
"Dek" panggil Jonghyun.
Jihoon menatap Bapak dan Mamaknya bergantian.
"duduk sini" Minki berdiri lalu mendudukkan Jihoon di tengah dirinya dan Jonghyun.