"emang ga sayang" ucap ali
"tuh denger kan lo?? Haha" girang alya, sebelunya ia menyempatkan diri untuk menggeplak pala prilly
"aduh" keluh prilly karna kejedot grite
"bge lu" kesal grite, tangannya asik mengusap kepalanya begitu juga prilly
"emang ga sayang, ga sayang boongan, sayangnya beneran" lanjut ali
"eh ga deh udah cinta" cengirnya
Penghuni kantin hanya melongo tak percaya, yap kini mereka tngah menjadi tontonan penghuni kantin
"kaka gue gelo ya" cibir arif, kevin yang mendengar terkekeh geli
"loh kok? " bingung alya.
"lo sadar ga sih? Yang lo sebutin tadi bukannya kelakuan lo? Bukannya itu semua yang ada di diri lo" ucap ali nadanya di buat setenang mungkin
Prilly yang tau apa yang akan ali lakukan pun melanjutkan nge game nya kali ini mengajak grite, mila, kevin dan arif.
"lo buka kedok lo sendiri hah? Lo ngejelekin tunangan gua lo ga sadar! " kini ali sudah terpancing emosinya
"bukannya tadi lo nyetujuin yang gue bilang? Yang gue bilang prilly sok kecantikan udik"
"huh, sengaja biar gue bisa denger mulut cabe lo tuh ngomnng" ucap ali sinis, kini ia telah mengeluarkan iphone nya, untuk menghubungi seseorang
"hallo ini liand auty" ucap ali
"alya nada, pokonya dia harus di DO" mata ali tak lepas menatap alya sinis
"iya liand ga mau tau" kini kringat dingin membajiri kening alya nada itu
"dia ngejelekin prilly, ali ga trima" pekik ali, semua penghuni kantin pun meneguk salvira nya susah payah, kecuali prilly gadis itu masih asik dengan game nya
" prilly? Lagi main game dia"
Tut.. Tut..
Pangiilan pun terputus"denger kan lo di DO?, pergi dari hadapan gue sebelum gue injek²" bentak ali
"eh satu lagi, ini bukan buat lo doang tapi buat semuanya,jangan ada yang mandang prilly rendah, drajat prilly mungkin lebih tinggi dari kalian, PRILLY AGNESIA TILAAR ah ya satu lagi yang kalian sering anggap rendah bakan bully dia adik dari prilly MILA AGNESIA TILLAR" peringat ali penuh penekanan membuat mereka bergidik ngeri
Tilaar?
Pembisnis yang di takutkan oleh semua penbisnis setelah swondrik
Syapa yng tak tau itu"pokonya disini ga boleh ada yang ngerendah² hin orang terutama itu prilly dah sahabat² gue ngerti!! " tekan ali
siswa siswi disini pun hanya mampu mengagukan kepalanya mengerti
Beda dengan kevin, arif, mila dan grite yang tersenyum² sendiri karna peringatan ali trsebut"maaf" lirih alya yang kini tepat di samping prilly
Prilly menengok lalu tersenyum
"gapapa ko"Kini tatapan prilly menuju ke ali yang tengah menatapnya juga
"aliiii pijitinnn tangan aku pegell" rengeknya, dengan sigap ali langsung duduk dan memijat tangan prilly, sebelumnya grite sudah bangun terlebih dahulu.
"tangan kamu sakit ga li?" tanya prilly khawatir
"enggak ko sayang"
'ka liand jinak nya ama prilly aja ya'
'soswit banget ya mereka'
'eh gue ga nyangka loh prilly dari keluarga tilaar'
'eh iyaa, mila juga yaa ganyangka bangt'
'lo denger ga sih panggilan prilly ke ka liand? '
'pantes ya ka liand gamao di panggil nama depan'
'iya nama kesayangan tohh'"heyy ga boleh ngomingin orang wahai sodara" ucap arif sambil berdiri, tangan nya terangat seperti orang yang sedang berdakwah
"sesungguhnya itu doooossaa sodara" ikut kevin
"gebetan lo mil" ucap grite sambil geleng kepala
"bukan ka, calon adik iparnya ka prilly" cengir mila, prilly yang mendengar bergidik geli.
YOU ARE READING
•ANNOYING•
Diversos" lo tuh udah ama gua ly, kenapa si jupri nembak lo terima hmm!" -ALIAN "Abisnya mukanya melas si, kan ga tega klo di tolak" -PRILLY AmsyongDah! ------ Warning!!! MINIM KONFLIK!