Forgot

211 27 1
                                    

Kami saat ini sedang beristirahat di bawah pohon. Kami sudah berjalan selama setengah hari. Saat ini Hilda sedang duduk disampingku. Lalu perutnya mulai mengeluarkan suara.

'Kruyuk'

Wajahnya memerah karena malu.

"I,itu tadi bukan aku."

Wajahmu makin memerah. Aku berdiri dan berjalan menuju hutan.

"Ka,kamu mau kemana?"

"Aku mau berburu, bukankah kamu lapar?"

"Sudah kubilang itu tadi bukan aku!"

"Tapi yang ada disinikan cuma kita, memangnya siapa lagi?"

"Uuh!"

Dia cemberut, memangnya siapa lagi kalau bukan dia?

"Kau memang tidak peka ya, Dimitri"

"Memangnya ada apa? Variel?"

"Tidak, tidak apa-apa."

Variel sedikit aneh. Memangnya ada apa sih?

"A,ano?"

"Ada apa? Hilda?"

Hilda mengangkat tanganmu.

"Anda tadi bisa menggunakan sihir kan?"

"Iya aku bisa menggunakan sihir memangnya kenapa?"

Aku menjawab dengan jujur.

"Sihirmu elemen apa?"

"Sihirku elemen kegelapan."

"Elemen kegelapan!!! Bukanya itu elemen langka?"

"Iya."

"Kenapa jawabanmu datar sekali?"

"Karena aku tidak peduli. Lebih penting lagi aku akan berburu kamu mau ikut atau tidak?"

Aku berjalan menuju ke arah hewan yang berada dalam jangkauan Mana Searchku.

"A,aku ikut!"

Hilda berlari kecil menuju kebelakang ku. Aku merasakan 4 ekor hewan yang berada di dekatku.

"Berhenti, aku merasakan keberadaan hewan disini."

Aku menunjuk ke arah kananku. Aku menyembunyikan bunyi armorku menggunakan Dark Robe. Yang ada disana adalah satu ekor Bisof.

"Shadow Thorn."

Aku mengeluarkan sihir kegelapan berupa bayangan berbentuk duri dan menusuk jantungnya.

"Ngomong-ngomong Dimitri."

Variel bertanya padaku.

"Ada apa?"

"Bukanya kau bisa pergi ke Kerajaan Arva menggunakan  Teleport?"

Ah, aku lupa kalau aku bisa menggunakan teleport.

"Dasar pelupa, dan juga padahal kau bisa bicara padaku tanpa mengucapkannya tapi kenapa kau tetap mengucapkannya?"

Aku juga lupa, lagian biasanya aku bicara padamu kan seperti itu.

"Saat itu kan kita hanya berdua saat ini kita ada seseorang bersama kita, jadi saat bicara padaku jangan mengucapkannya!"

Baik-baik aku tidak akan mengucapkannya.

"Apa kamu tidak akan mengambil?"

Hilda bertanya padaku.

"Ekhem, Hilda."

"A,ada apa?"

Aku sedikit malu saat ini.

"Sebenarnya aku bisa menggunakan  Teleport."

"Eh, kalau begitu kenapa tidak kamu gunakan dari tadi! Padahal aku sudah lelah berjalan jauh-jauh kenapa tidak kamu beritahu aku tadi?"

"Aku lupa."

"Lupa?"

"Iya, aku lupa."

"Kalau begitu gunakan sekarang!"

Dia pasti marah sekali karena aku.

"Kalau begitu mendekatlah."

"Baik."

Hilda mendekat, lalu aku menggenggam tangannya dan menggunakan Teleport.

~ To Be Continue ~

Thank you for read.
Sorry for typo and other.

See you next time Good Bye. (^.^)

Immortal Knight (DISCONTINUE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang