pingsan

36 4 1
                                    

Ting...ting...ting...
Bel pulang sekolah telah berbunyi , wanita bersurai hitam itu pun bergegas menuju rumahnya ,naasnya hari ini mendadak mendung dan sialnya ia sedang tak membawa payung atau benda lain yang dapat melindungi tubuh mungilnya itu .

"Ah sial" ucapnya kesal

Dengan secepat kilat ia berlari menuju halte bus depan sekolah . Beruntungnya saat ia sampai , hujan barulah turun membasai semesta .

" untung saja "

Ia mendaratkan bokongnya pada kursi besi bercat biru muda yang tersedia .
Tiga puluh menit lamanya ia menunggu namun yang ditunggu tak kunjung tiba .

Gadis itu menggosok gosokkan kedua tanggannya sebagai usaha menghangatkan badanya yang kian menggigil .

Tubuh mungil itu tak kuasa menahan hembusan angin semakin lama lagi . Ia kini tergeletak lemas disana.

Sebelum ia pingsan , lengan kokoh menyelamatkanya . Membawa dalam dekapannya mencoba segala cara agar dapat membantu Nara . Namun usahanya sia sia , ia tak kunjung bangun dari pingsannya .

Lelaki itu kelabakan , bingung akan berbuat seperti apa . Selintas ide muncul dalam fikirnya . Ia mengamnil benda pipih yang ada di saku kiri dadanya. Mencoba mencari nomor kemudian menelfonnya.

"Eh bang Aldi , ngapainn kangen yaa ama dedek satyaa?" suara pertama kali yang didengar lelaki itu membuatnya jengah .

"kesekolah bawa mobil ,cepet!!!" Ucapnya seketika

"eh ngap..."

Tut...tut...tut...
Penutup panggilan sepihak yang ia lalukan pasti membuat pria disebrang sana merasa kesal . Tapi mau bagaimana?lelaki yang diketahui bernama Aldi itu kini kian khawatir tak terkira. Mengapa? Bukankah ia tak mengenal siapa gadis yang kini dalam peluknya? Entahlah.

√π√π

Lima belas menit sudah , akhirnya pria itupun datang dengan mengendarai mobil hitam miliknya . Ia kebingungan dengan sahabatnya kali ini , apa yang terjadi padanya?

"cepet bantu gue , buka mobilnya" ucap Aldi

"eh eh dia siapa niih ,ah ciee pacar lo yaa?ternyata yang di gosipin si Gorionrion itu salah , lo ga homo" sahutnyaa

"cepet gue bilang" kini ia menaikkan nada suara beberapa oktaf dengan raut menahan amarah. Mungkin ia salah memilih bantuan . Tapi apa daya ia tak punya pilihan.

Lawan bicaranya tersentak kaget sedemikian rupa kemudian biasa saja sambil geleng geleng kepala.

"ih yayank Aldi mah gitu"

Kini aldipun tak tau harus menanggapinya seperti apa lagi , ia sudah jengah dengan pria yang ada disebelahnya . Ia memberika tatapan tajam kepada satya yang membuat nyalinya ciut seketika.

"oke okee broo santuyy , gue bukain"

"bawa motor gue , gue pinjem mobil lo "

Ia kemudian memberikan kinci motor sport berwana merah menyala kepada satya dan sirmpunya menerima dengan mata yang berkaca kaca .

"yeh juki kali ini kita kencan lagi " juki yang dimaksud oleh satya itu merupakan motor merah milik Aldi yang ia titipkan kepadanya.Begitulah jalan hidupnya ,seakan tak punya masalah .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AldinaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang