3-[Cerewet]

106 28 1
                                    

Hening didalam mobil kedua pengantin baru ini. Farina hanya menatap ke jendela kaca mobil disebelahnya sambil memainkan tangannya. Sedangkan suaminya hanya fokus menyetir tanpa mengawali sepatah katapun kepada Farina.

"Kita mau kemana? "Tanya Farina mencoba menghilangkan keheningan.

"Ke rumah baru. "

"Kenapa nggak dirumah ortu aja? "

"Ortu siapa? "

Farina tak menjawab. Sebelum mereka naik ke mobil, wanita itu menangis saat berpisah dengan kedua orangtuanya. Berat rasanya untuk wanita itu menjawab.

"Kita bakal ketemu orangtua lo lagi. Kapanpun. Nggak usah khawatir."Ucap Vian.

"Nggak, "

Vian kebingungan lalu menoleh kearah istrinya.

"Kita pulang kerumah masing-masing aja. "

"Lo mau dikira ntar baru nikah udah pisah rumah?! "

"Oh iya. Kalo gitu kita tinggal dirumah gue. Sebagian kakak gue tinggal disana juga. Jadi..ayo tinggal dirumah umi abi. "Sahut Farina.

"Bodo amat. Kita kerumah baru. Sekarang gue tanggung jawab atas lo."

"GUE BILANG KERUMAH UMI ABI! "

"Dasar keras kepala."gumam Vian. Ia melirik sang istri yang menatapnya dengan tajam lalu menghela nafas.

"Kita nginap doang. Besok pulang. "

💐💐💐

"Lah? Kenapa ini pengantin baru kok--"

"Dia mau nginep."sanggah Vian.

"Ya udah, kalian bisa tidur di kamarnya Ina. "

Farina segera berlari masuk kerumah.

"Maaf ya Vian, Ina agak kekanak-kanakan gitu. Dia emang nggak mau pisah dari kami. Jadi keinget ngantar dia pertama kali sekolah.Sama kaya sekarang yang udah nikah nangis nggak mau pisah. Tapi dia emang istri yang bisa diandalin lah! "

"Saya bisa memaklumi om, Tan. "

"Jangan panggil om dan tante. Panggil aja kami kaya Ina manggil kami abi umi. "

"B-baik.. U-umi. "

***

Vian hendak memindahkan koper Farina dari bagasi mobil ke kamarnya. Namun kedua lengan seseorang membantunya.

"Biar barang gue, gue yang angkat. "

Pria itu hanya membiarkan istrinya mengangkat barangnya sampai melalui tangga dirumah sederhana. Tapi karena tangan Farina tak bisa menahan berat barangnya, ia terpeleset. Untungnya sang suami dengan sigap menangkap Farina.

"Jangan jadi sok kuat. "Bisik Vian. Pria itu mengangkat semua barang yang diperlukan dengan mengangsurnya dengan berbolak balik naik turun.

Sementara itu Farina dikamar menghirup udara kamar yang ia rindukan. Silih berganti,ditengah malam, Farina segera bersiap untuk tidur selagi suaminya asyik berbicara dengan sang ayah dan kakak ipar laki-laki. Ia membuka jilbabnya lalu segera berwudhu sebelum tidur. Tak lama kemudian,

Krieeet..

Farina kaget setelah baru saja keluar dari kamar mandi.Pria memakai hoodie hitam dan celana piyama panjang itu berdiri menatapnya.

Wanita itu segera menutup rambut panjangnya dengan handuk.

"Heh,nggak sopan.Masuk ketuk dulu pintunya!"

Langsung Nikah [Taerin] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang