2-[Lamar lari]

99 22 0
                                    

Apdet dlu^

Bismillah

Happy reading:

-----------------------------------------------------------

Farina shock setelah kejadian
tersebut. Bisa-bisanya pemuda pendek berwajah jahat di SMP-nya dulu ia akui tampan dan tinggi?Bahkan pria itu mengajaknya untuk menikah. Dirinya pasti sedang bermimpi.

Bahkan wanita itu memukul pelan kepalanya di setiap dinding rumah. Pikirannya kosong saat menyemprot tanaman. Sampai terjadi kejadian tersemprot anak-anak tetangga yang lewat pakai sepeda dan tetangga lain yang lewat.

Sementara itu Vian serius membicarakan hal tersebut pada orangtuanya jika ia sudah siap untuk menikah.

"Kamu sudah bertemu Ina,nak? "Tanya sang ibunda dengan nada lembut.

"Hm. Aku udah tunaikan perintah yang ayah mau. "Jawab Vian dingin.Mendengar itu sang ayahanda mulai sedikit tersinggung karena nada bicara putranya yang seperti tak ikhlas menerima perintahnya.

"VIAN. "

"Sabar mas.. "

"Tapi aku rasa.. Kalau orangtuanya nolak, kehendak mereka nggak bisa dipaksakan. Bahkan dengan uang sekalipun. Ini karena papa nggak pernah memahami Vian. "

Vian pergi begitu saja menghindari ketegangan yang terjadi di rumah mereka. Hanya tinggal menyiapkan rombongan keluarga besar yang harus diatur barisannya untuk esok dan pakaian mereka.

💐💐💐

Dini hari Farina bangun, ia segera berwudhu lalu melakukan sholat tahajjud. Menjadi pejuang subuh sudah terbiasa baginya. Setelah melaksanakan ibadah sunah pembawa ketenangan itu, ponsel Farina berdering.

Biasanya ponselnya tak pernah berdering pada dini hari pada telepon. Tak mungkin hantu bisa bermain hape. Jika itu sosok jin yang mereka katakan sebagai hantu, apakah hantu merupakan generasi zaman now? Farina akan bertepuk tangan jika yang meneleponnya adalah hantu.

Wanita muda itu segera mengangkat teleponnya.

"Assalamualaikum.. "

"Waalaikumsalam,"

"LO--"

"Oh.. Pejuang subuh ternyata. Gue kira cewe dekil kaya lo masih tiduran jam segini."

"Dih, pede banget pak aji. Dari mana dapet nomor gue?!"

"Pertanyaannya tidak penting dan sangat tidak bermutu. "Cibir dari seberang sana.

"Heh, nomor lo bikin hape gue ternodai tau nggak?! Gue nggak ada dapet kontak cowo asing selama ini. "

"Gue nggak mau denger curhat. Langsung aja. Hari ini gue datang kerumah lo buat nebus kesalahan gue.Gue tahu gue salah."

"Dih,gue nggak curhat, ya?! Tuh ngaku. Tebus ya cukup minta maaf aja ke gue. Kaya bayar kafarat aja. "

"Kafarat? "

"Denda. "

"Ya udah. Gue lagi bayar kafarat sekarang. "

"Paan si gaje. Kenapa datang kerumah gue? Perlu apa? "

"Nggak ingat? "

"Ingat apa? "

Farina berpikir sejenak mengingat sesuatu.

"Lu ngajak gue nikah sama lo. Itu doang. Dan jawabannya gue nggak mau. Gue sibuk! Gue kerja!Ba--"

Langsung Nikah [Taerin] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang