.
.
."Mnhh…" erang Perth berkali-kali.
Mata hitam legamnya tertutup kelopak mata, ia terlihat begitu menikmati permainan ini dengan Saint. Saint menyukai rimming, dia yang bilang begitu. Dan Perth selalu memberikan apapun untuk pasangan seksnya."Ahh Perthhh… lagi please" Saint meraih tengkuk kepala Perth.
Meremas gemas rambut hitam sang dominan yang sibuk menjilati lubang anusnya. Saint lemas terkulai di ranjang dalam permainan lidah Perth, hahh… seumur dia bermain seks dengan laki-laki, baru kali ini dia merasa begitu dimanjakan.
"Kau suka Saint? Nhh"
Lidah merah itu menyusup semakin dalam dalam lubang pantat Saint yang direnggangkan secara sengaja. Menyesap setiap rasa yang timbul, dan Perth suka semua itu. Merasakan tiap tekstur di dalam sana, kenyal juga hangat. Pikirannya melesat saat membayangkan lubang itu penuh dengan spermanya nanti.
"Nghh yah… ahh sukaa… aku suka Perthhh. Ohhh nikmat sekali nhh yah, begitu" Pantat Saint tiba-tiba bergoyang ke depan dan belakang. Menyambut gerakan menyusup dari lidah Perth yang menggelitik daging rektumnya.
Saint sangat terbuai, hingga saliva mengalir dan membasahi bantal yang dia peluk.
Tangan Perth mulai bekerja. Setelah dia melepas celananya, pria itu kemudian mengelus pinggang langsing sang uke. Naik perlahan menyusuri tulang belakang lalu kemudian melingkari dada kenyal Saint.
"AAHH… jangann… ngghh jangan putingkuhh hhh Perthhh"
Sllrpp… Cupp
"Kenapa? Apa bagian ini kesukaanmu sayang?" bisik Perth setelah melepaskan pantat putih Saint.
Kepala terkulai Saint mengangguk lemah hingga rambutnya acak-acakan. Jemari Perth menggoyangkan puting besar Saint, sesekali meremas juga menariknya hingga rintihan dari Saint menggema ke seluruh sudut kamar. Dia suka ekspresi Saint tiap kali dia meremas dada montok milik laki-laki beranting itu, walau pun dia menolak tetapi Saint sama sekali tidak melepaskan kedua tangan nakalnya dari dadanya.
"Mnnhh…"
"Ahhh… ahhh Perthhhh"
Saint membawa tangan kirinya ke selangkangan Perth. Dia menemukan sebuah boxer ketat masih menutupi penis yang sudah menggelembung tersebut. Saint menggigit bibirnya saat lidah berair Perth menjilati telinganya.
Ia melirik cermin di almari.Pipinya memerah hingga rasa panasnya menjalar sampai ke tulang ekor. Melihat tubuh kecilnya menungging di bawah tubuh besar berotot dan kecoklatan milik laki-laki setampan Perth.
Perth membuat perut Saint bergejolak dan penisnya nyaris tidak kuat menahan sperma dari prostatnya. Apalagi melihat tangan Perth meremas dadanya, mulut Perth mengulum telinga kanannya, dan melihat tangan kirinya sendiri meremas-remas gundukan batang gemuk Perth sungguh membuat napsu Saint tumpah dan tercecer.
Tapi dia ingin menahan ejakulasinya. Dia ingin keluar ketika prostatnya tertumbuk kepala penis Perth.
"Apa kau punya sex toys sayang?" Perth mengecup kening berkeringat Saint, lalu menyekanya.
"Hahh… yah, di laci" ia menunjuk meja rias di dekat sofa.
Perth segera turun dan menyambar kenop laci. Mata hitamnya melebar penuh kegembiraan kala melihat koleksi mainan seks dari Saint. Tampaknya, laki-laki manis itu sangat suka bermain seks saat sendirian.
Ketika dia kembali ke ranjang, Saint sudah duduk dan mengangkang di bibir kasur dengan ekspresi meminta segera-sodomi-aku kepada Perth. Dia bersiul saat melihat lelehan precum dari ujung penis Saint yang tampak merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOT SUMMER
RandomHanya musim panas yang benar-benar panas untuk Saint, karena seorang lelaki Hot bernama Perth