YOU? REALLY?

5.8K 326 31
                                    

.
.
.

DAK DAKK DAKK

"SAINT BUKA PINTUNYA!" suara teriakan Mean menggema di lorong kamar Saint. Waktu sudah mulai siang, tapi Saint belum juga turun untuk makan. Padahal anak itu paling tidak bisa kalau tidak makan. Tapi, hari ini pintu kamar Saint terkunci terus. Padahal mereka sebentar lagi berkemas untuk pulang.

"HEYYY SAINT!"

DAK DAKK DAK!

"Hmm? Apa?" jawab Saint ketika membuka pintu.

Kantung mata, tubuh telanjang dan hanya tertutup selimut bernoda sperma kering, dengan bekas ciuman di dada putihnya. Mean nyaris memukul kepala Saint yang dengan seenak jidatnya pamer tubuh begitu.

"Kau bercinta dengan siapa hah?" Mean melirik kanan-kirinya.

"Hehe… cowok yang sangat tampan. Rambutnya Hitam tapi dia… emmm sangat jantan" ucap Saint dengan desahan mengingat aksi ranjangnya yang luar biasa semalam.

"SIAPA?!" jerit Mean.

Saint melambai acuh pada kakaknya itu. Dia menyandar di pintu dengan tangan terlipat.

"Pokoknya kami pacaran"

"Sejak kapan?"

"Barusan"

"Heh?"

Mean menggulung lengan kaos pendeknya, seolah siap menghajar laki-laki yang sudah akan memiliki tunangan itu. Mana bisa Saint berpacaran dengan sembarang orang, meskipun mereka adalah teman-teman Mean. Tetap saja, Mean ingin adiknya menikah dengan orang elit.

"Siapa dia? Bawa kemari, biar kuhajar kepalanya" ujar Mean dengan berapi-api. Dia melongok ke dalam kamar Saint, dan melihat kemeja hitam besar tergeletak di atas punggung sofa. Pasti milik laki-laki yang semalam bercinta dengan sang adik.

Saint mendengus.

"Pergilah Kakak bodoh. Aku sibuk dengan pacarku, mungkin beberapa ronde lagi untuk sekarang," kata Saint santai.

"Kau kan sudah dijodohkan! Berhentilah bermain-main dengan orang lain"

"Aku tidak tahu siapa jodohku. Bahkan kau juga bukan. Berhentilah parno kakak… ini semua aman. Lagipula ibu dan ayah tidak ada disini."

Mean memijat kepalanya.

"Mereka pulang nanti malam. Makanya aku membangunkanmu, kita harus balik ke kota!" Mean menyembur Saint.

"Mama, siapa?" Perth keluar dengan memakai celananya tanpa baju.

"PERTH!"

"?"

Saint mematung di depan pintu ketika kakaknya nyelonong masuk kamar dan langsung menghajar Perth yang tertawa dan mengaduh bersamaan. Apa-apaan sih, apa mereka itu teman?

Saint angkat bahu, berjalan sedikit pelan menuju kamar mandi.

.
.

Ini adalah takdir.

Kata hati kecil Mean dengan aura gelap mengelilingi tubuhnya yang duduk di meja makan. Matanya menatap calon adik iparnya yang duduk sambil cengengesan memegang gelas. Di sebelah laki-laki itu sang adik duduk menempelkan kursi mereka, hingga mereka berdua bisa saling peluk dan saling cium. Sampai ayah Mean sedikit menegur kelakuan Saint yang doyan menggoda.

"Hahh…" Mean meletakkan gelasnya.

"Dunia terlalu sempit untukmu adikku." ucap Mean.

"Hmm? Apa maksudmu kakak bodoh?"
Saint menatap dengan ejekan kepada kakaknya itu.

"Karena dia akan menikah setelah kita mama… makanya kakak ipar sedikit iri dengan kita"
Ujar pasangan Saint.

Saint tersenyum lalu memeluk pinggang calon suaminya itu.

"Duniaku dan Perth tidak sempit kakak bodoh. Otakmulah yang sempit, jangan menangis kalau aku dan Perth punya anak lebih dulu dari pada kau dan kak Plan" Saint melambai acuh, tidak peduli Mean yang tertohok dengan ucapan adik durhakanya. Mean lebih baik diam dan makan makanan di piringnya, dari pada hatinya gondok gara-gara adiknya akan melangkahinya naik pelaminan. Mean bersumpah akan ke rumah Plan sebentar lagi untuk menuntaskan hasrat hewaninya.

.
.

Sementara bagi Saint dan Perth, mereka merasa bahagia dan akan sangat menyesal kalau saja mereka tidak ikut ke pesta gila yang Mean selenggarakan.

Hanya karena anting-anting di telinga kanan Saint, membawa mereka ke ranjang satu malam, setelahnya pacaran, dan tralaa… Perth adalah calon suami Saint. Yang Mean sering gembor-gemborkan itu.

Saat mengetahui bahwa mereka akan menikah nantinya, malamnya Perth dan Saint mengulang cinta ranjang mereka lagi.

Hanya saja… tertutup dan hanya untuk privasi mereka berdua. Hehe

THE REAL END.


Okkey Gaes, jadi ini beneran End nya 🤧🤧

Untuk sequel akan aku pikirin lagi.
Terima kasih udah mampir🙏🏻
Ditunggu Voment nya ya🤧🤧

Regards,
🍒CherryLatte☕

HOT SUMMERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang