"Ceritanya panjang, kapan-kapan aja ya gue cerita."
Setelah selesai menuruni tangga, mereka masih harus melewati ruang makan dan dapur.
Saat melewati dapur mereka berdua berpapasan dengan Rani.
"Ma..ma.. misi ma.. kita buru-buru." Ucap Venus sambil berlari-lari kecil mengikuti langkah Agatha.
"maaf tante.. kita lagi buru-buru." Sambung Agatha dan masih berlari.
"Eh.. kalian nggak makan dulu? Mama udah siapin sarapannya lho. Sayang kalo nggak dimakan." Tawar Rani.
Dengan masih setengah berlari Venus menjawab.
"Bentar ma.. nanti Venus sama Agatha sarapan." Jawab Venus yang sudah hampir hilang di belokan.
Saat baru sampai di ruang tamu, Venus melihat sosok laki-laki berseragam sama seperti mereka tengah duduk di ruang tamu sambil memainkan benda pipih berbentuk persegi panjang ditangannya. Dari penampilannya jelas itu bukanlah Rio. Tapi siapa?
Melihat arah pandang Venus, Agatha langsung mengerti dengan tatapan itu. Jelas sekali Venus tidak mengenali siapa laki-laki itu.
"Kenapa?" Tanya Venus.
"Lo, tunggu di sini aja ya Ven." Mohon Agatha.
"Kenapa?" Tanya Venus untuk yang ke dua kalinya.
"Nggak kenapa-kenapa sih."
"Kalo nggak kenapa-kenapa yaudah."
"Mending nggak usah deh Ven." Mohon Agatha sekali lagi.
Lama mereka berdebat hanya karena hal sepele. Venus hanya ingin menemani Agatha bertemu dengan abangnya apa itu salah? Sekalian dia juga ingin tahu siapa sebenarnya abang Agatha. Kalau benar abang Agatha satu sekolah dengan mereka kenapa Venus tidak pernah tahu itu?
Berdebatan mereka akhirnya diketahui oleh Rio.
"Pada berantemin apaan sih?" Tanya Rio.
"DIAM!!" ucap mereka bersamaan.
Dalam hati, Agatha sudah ketakutan.
'Aduh kak Rio pake datang lagi.'
"Iya, iya gue diem."
Setelah mengatakan hal itu, Rio pun pergi ke tempat anak laki-laki tadi dan menyapanya.
"Eh, udah lama? Kenapa nggak kasih tahu gue dulu kalo lo mau kesini." Ucap Rio.
Venus yang melihat keakraban Rio dengan laki-laki itu, yang menurut perkiraan Venus adalah abangnya Agatha. Seperti teman yang sudah saling mengenal. Dan itu membuat Venus semakin kebingungan dan penasaran.
"Itu kok, kak Rio sama abang lo kayak udah lama banget kenalnya?"
Agatha yang dilanda ketakutan dan kegugupan hanya bisa menjawab pertanyaan Venus dengan terbata-bata. "I-itu.. anu.. mereka itu.."
"Kenapa?"
"Emang udah lama kenalnya." Jawab Agatha akhirnya.
"Kok gue nggak pernah tahu."
"Itu karena gue nggak pernah cerita sama lo."
"Oh.. gitu." Jawab Venus seadanya.
Agatha yang melihat Venus mulai mengerti dengan ceritanya akhirnya tak banyak bertanya.
"Eh..eh.. Ven udah jam 06.45! Kita udah telat!" Ucap Agatha panik.
"Hah.. yang bener?!" Jawab Venus mulai panik.
"Iya. Nih." Kata Agatha sambil menyodorkan hp miliknya.
"Yaudah sekarang kita berangkat. Lo ambil kunci mobil gue diatas meja! Cepetan.!"
Hanya dengan anggukan kepala Agatha langsung pergi mengambil kunci mobil.
"Kak! Gue sama Agatha berangkat duluan ya udah telat soalnya. Bye.." teriak Venus kepada Rio yang berada di ruang tamu bersama laki-laki yang diyakininya adalah abang Agatha.
"Tapi.." jawab Rio terpotong karena Venus sudah pergi lebih dulu.
"Haha.. kebiasaan ya.." ucap laki-laki di sebelah Rio.
"Mama.. Venus berangkat sekolah sama Agatha." Pamit Venus sambil mencium tangan Rani. Lalu, diikuti oleh Agatha.
"Eh.. kalian nggak sarapan dulu. Makanan udah siap lho." tawar Rani.
"Kita sarapan di sekolah aja tante." Jawab Agatha mewakili Venus.
"Daa.. ma.. pa.." pamit Venus pada kedua orang tuanya.
***
Di dalam mobil..
"Aduh.. Tha, cepetan dong nyetirnya.. nanti kita telat gimana? Kalo disuruh bersihin wc gimana? Pokoknya apapun caranya gue nggak mau telat, gue nggak mau bersihin wc titik!" Ucap Venus panik.
"Iihhh... sabar dong Ven! Ini nih gue juga udah ngebut, gue juga nggak mau ya bersihin wc. Siapa juga yang mau bersihin wc nggak ada kan? Mendingan sekarang lo diem daripada kita kenapa-kenapa!" Jawab Agatha frustasi.
"Iyaiya.. gue diem." Jawab Venus akhirnya.
"Gitu kek dari tadi."
Sepuluh menit kemudian akhirnya mereka sampai dengan selamat di sekolah.
"Hah.. akhirnya sampai juga."
"Siapa dulu yang nyetir.. gue gitu lho"
"Makasih ya Tha berkat lo kita jadi nggak telat."
"No problem!"
"Yaudah, yuk masuk." Ajak Agatha.
Saat mereka berjalan di koridor menuju kelas. Mereka berdua merasa seperti ada sesuatu yang aneh. Seperti ada yang... mengikuti mereka, baru saja mereka akan menolehkan kepala.
"DORRR...!!"
"EH, AYAM.. AYAM.." latah Agatha.
Venus yang mendengar latah sahabat hanya bisa menggelengkan kepalanya.
Agatha yang sudah selesai dengan kagetnya langsung menoleh ke arah orang yang mengagetkan nya. Ternyata eh ternyata orang yang mengagetkan Agatha tadi adalah Vano ketua kelas mereka.
"Hahaha... lo lucu banget sumpah.." ucap Vano. Masih dengan tawanya.
"Berisik lo.!" Jawab Agatha ketus.
Kini mereka sudah duduk dibangku masing-masing, sambil menunggu guru masuk. Ada yang main hp, gosip, nyanyi dan masih banyak lagi. Pokoknya kelas mereka udah kayak pasar, berisik banget.. gila!!
_______________☆☆☆______________
TBC.
jangan lupa Voment ya..
Bye.. bye..👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Venus & Mars
Teen FictionVenus, seorang gadis sma yang ceria tetapi bisa menjadi dingin ketika bertemu dengan orang yang ia benci. Dan, Mars termasuk salah satunya. Mars, seorang cowok sma yang super dingin. Terkesan cuek dan tak tersentuh. Satu yang harus kalian tau, Mars...