* EMPAT *

164 12 2
                                    

"Klik.."

Suara pintu kamar terbuka membuat orang yang berada di dalam kamar menoleh karena kaget.

"Eh.. lo Ven, gue kira siapa" ucap Agatha setengah tertawa.

"Iya, ini gue Venus. Lo kira siapa? Rio?" Jawab Venus sarkastik.

Setelah menjawab pertanyaan Agatha, Venus langsung meletakkan beberapa camilan dan minuman yang dibawanya ke atas meja kecil di samping tempat tidurnya. Lalu, dengan malas dia langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur.

Agatha yang melihat Venus seperti itu langsung menghampirinya sambil membawa bantal yang di pegangnya lalu melemparkannya ke Venus.

"Tuh!, rasain lemparan dari gue!"

Tak lama setelah Agatha melakukan aksinya ternyata hasilnya sama sekali tak ada reaksi dari si empunya dan itu membuat Agatha menjadi semakin penasaran, ada apakah gerangan?

Selang beberapa menit kemudian Agatha dikejutkan oleh gerakan tiba-tiba Venus yang langsung memukulnya bertubi-tubi dan sesekali mengomel.

"Issshhh..... apaan sih Tha! Sakit tau..! Nih, rasain juga lemparan dari gue...! Hahhahahaha...."

"Aduh.. aduh.. sakit Ven!" Teriak Agatha.

sekencang apapun dan sekuat apapun Agatha berteriak hasilnya sudah sangat jelas kalau Venus tidak bisa mendengar suaranya. Bagaimana bisa dia mendengar suara Agatha, orang dari tadi yang mukul ngomel nggak jelas terus.

Merasa lelah, akhirnya Venus menghentikan aksinya dan kembali ke posisi awalnya. Agatha yang dibuat keheranan dengan tingkah sahabatnya ini hanya bisa menghela napas panjang dan mengubah posisi duduknya.

Dua puluh menit berlalu tapi tak  ada satupun diantara mereka yang memulai percakapan. Keduanya sama-sama diam, hanya dentingan pelan jam dinding yang terdengar. Merasa lelah dengan keadaan seperti itu akhirnya Agatha yang membuka suara lebih dulu.

"Ven? Lo kenapa sih? Perasaan tadi lo baik-baik aja pas mau ngambil camilan, eh, nggak taunya balik-balik malah marah-marah nggak jelas. Sebenarnya lo kenapa sih? Bingung gue lihatnya!" Tanya Agatha dalam satu tarikan napas.

Merasa namanya disebut akhirnya dengan malas Venus mengubah posisinya dari yang semula berbaring menjadi duduk tegak. Lalu, melihat ke arah Agatha dengan pandangan yang mengisyaratkan 'lo mau tahu?'. Dan itu berhasil membuat Agatha kembali melemparkan bantalnya tepat ke wajah Venus.

"yaudah cerita! Lihatnya nggak usah gitu juga kali Ven!" Ucap Agatha sambil mendekat ke Venus.

"Jadi, lo kenapa?" Tanya Agatha untuk yang kesekian kalinya.

"Yakin mau tahu?" Venus balik bertanya.

"Hmm.." gumam Agatha.

"Jadi gini...." jawab Venus sambil mengulang kembali kejadian beberapa menit yang lalu, sebenarnya sudah bisa dikatakan satu jam yang lalu dengan sangat detail dan tak ada satupun yang terlewatkan olehnya.

Agatha yang mendengar cerita Venus yang sangat panjang sampai membuat perutnya lapar itu memakan satu atau tiga camilan yang dibawakan oleh Venus.

Agatha mendengarkan cerita Venus hingga selesai sampai dia tidak melewatkan sedikit pun kata demi kata yang di ucapkan oleh Venus.

"jadi gitu ceritanya. Jahat bangetkan?" Tanya Venus mengakhiri ceritanya.

"Gimana ya Ven, menurut gue sih biasa aja soalnya kan kak Rio itu emang udah kayak gitu. Dia emang suka banget jahilin lo."

Mendengar jawaban Agatha, Venus hanya bisa mengehela napas pasrah dan berkata,

"Hhh...serah lo deh Tha. Malas gue, udah ah gue mau tidur capek." Jawab Venus sambil menarik selimutnya dan tidur.

Venus & MarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang