"Tha, kita langsung pulang ya." Ucap Venus, sambil memasukkan beberapa buku yang dibelinya tadi ke dalam tas.
"Sip!" Jawab Agatha, sambil mengacungkan jempolnya.
Dalam perjalanan pulang, Venus dan Agatha membahas film yang sedang tayang di bioskop dengan heboh.
"Ven, lo tahu gak, pemerannya itu ganteng banget lo, udah gitu, tipe gue banget lagi" ucap Agatha yang membuat Venus geleng-geleng kepala.
"Iya, gue tahu dia ganteng. Tapi, gantengan mana sama Rio? Siapa yang tipe lo banget? Dia atau Rio?" Tanya Venus tiba-tiba yang berhasil membuat semburat merah di pipi Agatha.
"Ish.. lo apa-apan sih Ven? Ya, jelaslah Rio masa dia." Elak Agatha.
"Yakin?" Tanya Venus memastikan.
"Hmm.. yakin." Jawab nya mantap.
Ya, Agatha memang menyukai Rio, abang Venus. Diam-diam Agatha sering memperhatikannya dari jauh, bisa dibilang kalau Agatha adalah pengagum rahasia sekaligus pengagum misterius Rio.
Sebenarnya, Venus ingin sekali memberi tahukan Rio soal ini, tetapi selalu ditolak oleh Agatha. Setiap kali Venus menanyakan alasannya, Agatha hanya menggelengkan kepalanya. Venus sendiri bingung dibuatnya, hingga pada akhirnya, Venus hanya bisa memendamnya sendiri.
Tak terasa akhirnya mereka sampai di depan rumah Venus.
"Nah, udah sampai," ucap Agatha.
"Tapi, lo jangan bilang-bilang ke kak Rio ya?"
"Sip."
"Tanks ya Tha, lo udah mau nemenin gue ketoko buku sama nganterin gue sampai rumah dengan selamat." jawab Agatha sambil tersenyum, lalu turun dari mobil.
"No problem."
Setelah turun dari mobil Agatha, Venus langsung masuk kedalam rumah. Baru beberapa langkah dari pagar, perhatian Venus langsung tertuju pada sebuah motor ninja berwarna merah. Dalam hati ia bertanya-tanya motor siapakah itu.
Saat sedang sibuk memikirkan siapa si pemilik motor ninja itu. Venus langsung dikejutkan oleh seseorang dari belakang.
"Udah pulang? Hmm" ucap Rio.
"Belum." Jawab Venus. Beberapa detik kemudian dia melanjutkan.
"Ya, udah lah. Lo gak lihat apa gue udah disini?!" Jawab Venus ketus.
"Ngagetin aja!, udah, gih sana! Gue capek mau tidur"
"Hehehe.. maaf Ven, lo capek kan? Makan dulu aja sana ntar lo sakit lagi. Terus kalau lo sakit siapa yang susah? Ya gue lah." ucap nya panjang lebar.
"Hmm.." gumam Venus. Malas meladeni abangnya itu, sambil berlalu pergi.
Saat sampai di ruang keluarga, Venus dikejutkan oleh seorang laki-laki. Laki-laki itu masih mengenakan pakaian SMA, pakaiannya sama persis dengan yang Venus kenakan, seragam SMA Harapan.
Saat mengamatinya, ternyata dia sedang memakan keripik dan menonton tv sambil menjulurkan kakinya ke atas meja. Melihat sikapnya yang seperti itu membuat Venus sangat marah, menurutnya sikap laki-laki ini sangat tidak sopan sehingga dia memutuskan untuk menghampiri orang itu.
"Heh.. lo siapa? Hah? Ini rumah gue.. bukan rumah lo. Dan lo, gak boleh seenak jidat lo dirumah gue!" Bentak Venus penuh amarah.
cowok yang di bentak oleh Venus tentu saja kaget dibuatnya. Karena tidak tahan di bentak seperti itu akhirnya orang itu membalikkan badannya, saat membalikkan badannya, orang itu berhasil membuat mata Venus membulat. Ternyata, orang yang dibentaknya itu adalah ... Mars. Si planet merah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Venus & Mars
Fiksi RemajaVenus, seorang gadis sma yang ceria tetapi bisa menjadi dingin ketika bertemu dengan orang yang ia benci. Dan, Mars termasuk salah satunya. Mars, seorang cowok sma yang super dingin. Terkesan cuek dan tak tersentuh. Satu yang harus kalian tau, Mars...