Goodbye

82 13 0
                                    

Dimana ada pertemuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dimana ada pertemuan. Maka hal tersebut berakhir perpisahan, hal klise yang tengah terjadi dalam hidupnya.

Cepat atau lambat laun, ia akan terjebak dalam alam mimpi. Bermetamorfosis menjadi kupu-kupu yang indah namun memiliki kepedihan yang melanda. Seperti sosok dirinya yang sesungguhnya.

Iris cokelat miliknya menatap teduh hujan. Ia ingat dengan segala hal dalam memorianya. Memoria Aprile.

Gadisnya tersebut sangat mencintai aroma air yang terjatuh dan bersentuhan dengan tanah.

"Itulah cara bagaimana tanah telah menyampaikan suratnya terhadap hujan."

Setiap perkataan, bahkan gerakan tersebut telah terikat pada dirinya yang terluka. Dirinya rindu yang tak dapat dibendung, setiap menit dirinya tanpa sadar mengeluarkan cairan kristal es.

Sebuah kebohongan yang ia perbuat kini menusuk tulangnya.

Is it a real life?
Is this just a fantasy?
Dirinya hanya tak mengerti kenapa hal ini dapat terjadi, naif bukan?

Caught in a landslide,
Terperangkap dalam dunia yang menyakitinya.

No escape from reality
Tidak ada jalan keluar untuk bersembunyi.

Sebuah sandiwara pentas seni, dan ia kini menyesalinya.

Semua hal yang tanpa sengaja ia bendung sendiri kini meluap. Bersedimentasi, hinggar-binar dirinya dibuat.

Sebuah harapan palsu bukan?

Apalagi kebohongan yang ia perbuat sendiri. Dan kini kembali kepada dirinya bagai meminta tumbal.

Open your eyes look up to skies and see.
Lihatlah dunia ini yang penuh dengan jutaan kebohongan. Tataplah laut biru yang tengah merombak jati dirinya.

Jika luka dapat disembuhkan dengan obatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika luka dapat disembuhkan dengan obatnya. Namun tidak dengan apa yang ia tengah rasakan sekarang. Panggilah ia seorang 'keputusan asaan'.

"Val?" Samar-samar terdengar suara dari balik pintu kamar miliknya, ia sangat kenal suara ini.

Dirinya tanpa sadar menaikan sudut garis alisnya. Bukan hal menarik yang ia temukan, melainkan sebuah boneka beruang usang yang telah lama ia simpan sejak tiga tahun yang lalu.

Nyatanya melupakan lebih menyakitkan daripada harus menjauh lalu berpisah begitu saja.

Dan seberapapun langkahannya berpelurus, ia akan tetap kembali ditempat yang sama.

"Mark?" Kini lirihannya tersebut yang bergeming dan terperangkap dalam kelabunya yang telah merindukannya.


Voment juseyo~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Voment juseyo~

MomentumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang