UNDO SMA

9 1 0
                                    

Pernah kah kau bermimpi selama 3 tahun? Aku baru saja terbangun dari mimpi luar biasa lama.

Aku mengalami 3 tahun SMA. Lalu terbangun dengan buku di bawah kepalaku dan pensil di genggamanku.

Aku tertidur setelah seharian belajar keras di meja belajarku. Aku ingat. Aku hanya di kamar dari pagi. Belajar matematika dan IPA sampai jam dua siang. Saat terbangun, jendela kamarku menumpahkan cahaya oranye dari matahari sore.

Aku berkeringat banyak. Sebelumnya tidak pernah begini. Kukira aku sudah akan kuliah. Tapi kusadar. Aku... masih SMA. Dan di hadapanku sekarang adalah tugas matematika dan IPA SMA ku.

Selama ini...aku bermimpi? Melewati masa SMA dalam mimpi? Atau... Aku justru kembali ke masa lalu? Masa SMA ku? Tidak... Jika ini masa lalu... Jika aku mundur ke masa lalu, kenapa aku sangat ingat momen beberapa jam sebelum aku tidur? Bahkan kejadian sehari dua hari lalu!

Itu artinya...ini adalah nyata. Dan barusan adalah mimpi.

Mengerikan.
Aku mengusap wajahku yang terasa lengket.

Aku...senang...kalau 3 tahun masa sekolahku itu, hanya mimpi. Karena di masa sekolah itu... Aku menjadi anak yang cukup gagal dalam pertemanan. Aku jadi target bully dan dijauhi. Menyedihkan, ironis.

Tunggu. Kenapa... Kenapa aku memimpikan hal aneh itu. Apa yang harus aku lakukan setelah mengalami semua itu?

Peringatan, mungkin itu adalah peringatan untukku. Agar aku bisa lebih ceria dalam mengahadapi hari-hari sekolahku. Benar juga.

Aku tidak bisa mengabaikan mimpi itu. Pasti ada maksud dari semua ini. Aku akan mencari tahu. Lalu menggunakannya untuk diriku. Aku tidak ingin menjadi manusia gagal. Siswa gagal. Yang sangat bodoh dan lemah seperti yang terjadi dalam mimpiku.

Ata...u...

Ini adalah kesempatan untuk balas dendam pada semua anak populer dan suka membully?

---White Psycho---

Dalam mimpi Brill, dia di-bully karena penampilannya yang tidak 'menarik'. Yah, diapun berpikir untuk merubah penampilan dengan catatan jangan sampai mencolok. Karena bagaimanapun Brill tidak suka menjadi pusat perhatian.

Dia bukan laki-laki yang muscular. Dia kurus. Pilihan yang cocok sepertinya menjadi laki-laki klimis saja.

Di sekolah, Brill mulai mencoret-coret catatan. Dia menggambar siluet dirinya dengan garis-garis yang menunjukkan keterangan untuk poin yang akan di upgrade.

Brill menyebutnya, 'tujuh poin keajaiban yang akan merubah hidupmu'

"Pertama, penampilan: klimis.
Kedua, senyuman: tipis memikat.
Ketiga, kecerdasan: not smarter? Be faster!
Keempat, bakat: pilih 1 yang keren, silat, basket atau jago English?
Kelima, teman: biarkan mereka mengejarmu.
Keenam, pengusir kebosanan: cari satu atau dua orang bodoh untuk mengisi waktu.
Ketujuh, aksesoris eyecatcing yang simpel tapi keren: kalung benang warna hitam dengan liontin koin perak.
Selesai,"

Puas dengan rencananya, Brill menutup catatan serbagunanya dengan wajah sumringah.

Saat jam istirahat Brill memulai aksinya. Dia ke WC untuk memperbaiki rambutnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
White PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang