chapter 1

8 6 7
                                    

"Hey jangan banyak cuap dek!"
Aisssh galak banget sih tuh senior, mentang-mentang senior seenak nya aja

"Cepat dek!"

Ih iya kak! Cuma bisa ngedumel dalam hati deh

"Sini cepat baris! Lelet banget sih" marah seorang senior.

"Iya kak, sabar kak"

Eh bodoh malah ngejawab pula, mampus dah tu anak, ku lirik sesosok remaja laki-laki yang berlari menuju kami

"Eh pake ngejawab lagi" sentak seorang senior yang bertambah emosi pada remaja laki-laki itu

"Maaf kak,maaf"

"Udah sana cepat, banyak bacot lo disini"

Gila galak amat si, itu anak juga bego banget sih.

(Semua calon anggota osis pun berkumpul di aula.)

"Asalamualaikum wr wb, dan selamat pagi adik-adik" sapa seorang pria dengan wajah tampan yang tersenyum dengan hangat.

Senyum nya ramah banget, beda sama kakak-kakak yang tadi.

"Waalaikumsalan wr.wb, selamat pagi kak" jawab seluruh calon anggota osis

"Perkenalkan saya Kenzie Abimanyu Rasendriya , dari kelas 12 ips 1 , salam kenal ya adik-adik"

Nama nya keren, cakep

"Ok deh, sekarang kalian tulis visi dan misi kalian ya, nanti maju satu-satu" perintah nya pada kami

Tak lama dari kami selesai menulis pun kami di minta maju satu persatu, dan kini tiba giliran ku

"Perkenalkan nama saya Semira Sasikirana Bhadreswara Indra dari 10 ips 3 , visi dan misi saya adalah -"

Hari sudah mulai sore, kami pun di pulangkan, namun sudah 30 menit aku menunggu, ayah belum juga menjemput ku.

"Dek? Kok masih disini?

Sebuah suara dibelakang ku mengejutkan ku

"Eh? Maaf kak, ayah saya belom jemput"
Ucap ku pada nya

"Udah di hubungi?"
Tanya nya

"Sudah kak, tapi gak ada respon"

"Ini udah jam 5 loh, kamu masih mau disini?"

Ya gak lah kak, ogah amat (batin ku)

"Ya mau gimana lagi kak, kan kudu nunggu jemputan"

"Kak Gavin, aku duluan ya"
Sontak suara tak asing berbicara pada sosok kakak kelas dihadapan ku ini, yang baru aku tau nama nya kak Gavin, nama yang bagus.

Ku tatap sesosok yang berbicara dengan kak gavin, sial nya laki-laki ini aku sangat mengenal nya, namun dia itu bagai es di kutub pada ku, entah mengapa.

Dia menatap ku, namun dimata nya masih hadir jejak dingin.

Lalu kak Gavin pun menoleh ke arah ku,

"Dek,rumah mu mana?"
Mengapa firasat ku tak enak?

"Rumah ku dijalan--" jawab ku

"Wah kebetulan banget, kalian satu arah, gimana kalo kalian bareng aja, gak papa kan raf?"

Apa? Bareng Raffasya
Yang benar saja, mana mungkin dia sudi

"Gak masalah kak Gavin"

What? Dia bilang apa? Gak masalah?
Sakit nih anak..

"Dek, kamu mau kan? Ini sekarang udah jam 18:30 loh"

"Tapi kak? Tapi-"

"Udah gak usah tapi-tapi, cepet naik"
Kak gavin memaksa ku naik ke atas motor raffa.

Terpaksa aku menurut

"Nah gini dong, ok deh kalian hati-hati ya"

Tanpa menjawab kak Gavin, Raffa pun melajukan motor nya..

Cobaan apa lagi ini, hadeh..

FOUND YOU (ON GOING!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang