chapter 4

3 0 0
                                    

Kini kami makan bersama, aku disisi kanan ayah, dan mama di sisi kiri ayah, tepat nya di hadapanku.
Usai makan, kami berbincang-bincang, hingga ayah menatap ku, lalu

"Mira, ayah mau ngomong sesuatu nak"

Aku melihat wajah ayah, tampak rasa enggan dari wajahnya

"Ada apa yah?" Tanya ku yang sudah penasaran

"Mira kan sudah besar, kalau ayah sama mama pergi keluar kota ngurus perusahaan disana, Mira gak papa kan tinggal disini sendiri?"

Mama memandang ayah dengan sedih saat mendengar ucapannya pada ku.

"Yah? Yang benar saja, berapa lama?" Aku sungguh tak percaya mendengarnya

"Cukup lama, 1 tahun mungkin" jawab ayah pada ku

"Mira gak mau ah!" Sahut ku ketus

"Mira" mama nenatap ku, seolah memberi peringatan akan sikap ku

"Ayah , mama aku gak bisa kalo cuma sendirian"

"Yaudah kamu ikut tante mu aja gimana"

Tante? Tante Leta kah?
Ogah!

"Gak ah!, dia mah sama cowoknya mulu, ga inget tempat, kalo Mira sama dia kan malah rusak mata Mira"

"Husss Mira ngomongnya, filter dong!" Mama memperingati ku

"Iya deh iya maaf ma"

Ayah memandang ku dengan menghela nafas

"Terserah kamu Mira, intinya ayah dan mama tetap keluar kota" ucapnya mutlak

"Tapi yah-"

"Gak ada tapi-tapi, kamu udah gede loh"

"Iiiih ayah, terserah ah asal balik-balik kesini gk bawa adek aja, Mira gak mau punya adek" Ucap ku sembari meledek ayah

"Iya deh iya, padahal mau nambah"

"Gak,pokoknya enggak boleh" putusku final

"Iya sayang, enggak kok" ucap mama, sembari membereskan piring-piring sisa kami makan

"Yaudah,Mira ke atas dulu ya Ma,Yah"

"Iya sayang" sahut mereka

Rasa sedikit kesal mencokol dalam hati, namun juga rasa penasaran menghantui.

"Ah yasudah lah" guman ku pelan saat membuka pintu kamar ku

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FOUND YOU (ON GOING!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang