EMPAT #KERJA BAKTI

85 5 0
                                    

Setelah sekian purnama nggak update, tiba-tiba pengen ngetik. Kalo dibiarin kelamaan takutnya sawangen 😂😂
Lanjutttt............

"kenapa sih Ma harus ada kerja bakti dirumah kita tiap Mama pulang kesini? ini hari Minggu loh Ma, harusnya kita tuh santai-santai, pergi liburan kemana kek, nikmatin familly time kayak keluarga-keluarga santuy lainnya gituuu"
Gerutu Namira sambil mencabuti rumput liar di taman depan rumah.

Sudah tradisi keluarga Hardi Kusumo melakukan kerja bakti bersih-bersih rumah di hari Minggu setiap sebulan sekali ketika keluarga itu berkumpul. Mulai dari membersihkan seisi rumah yang meliputi 3 kamar, dapur, ruang tamu, ruang keluarga, garasi, jalan aspal depan rumah, dan yang paling utama adalah taman di halaman rumah yang dipenuhi berbagai tumbuhan, tidak terlalu banyak sih, hanya beberapa tananam yang bisa ditanam di taman yang ditanami tanaman. Kebanyakan hanya tanaman hias seperti bambu kuning penangkal kuntilanak, pohon Cemara yang bisa di tebang untuk digunakan ketika natal, ada pohon palem, pohon kurma, kaktus setinggi tiang listrik, dan beberapa bonsai yang dikepang seperti rambut anak TK. Tak lupa juga beberapa tanaman berbunga yang warnanya mencolok mata. Ingatkan Namira untuk menganti dengan satu warna saja, supaya tidak menyebabkan matanya sakit ketika memandang. Selain itu, ditaman seluas 0,001 hektar itu, juga dipenuhi berbagai tanaman yang hampir langka dari beberapa daerah, jadi berasa punya rumah ditengah Kebun Raya Bogor, 11-12 lah sama hutan rimba. Berlebihan memang, tapi begitulah keluarga Hardi Kusumo, kecintaannya terhadap tanaman tidak perlu diragukan lagi.

"Kamu ingat kan motto keluarga kita, Ir?" Mama meletakkan alat tanamnya dan melepas sarung tangan, lalu berdiri, mengelap keringat di dahi, lalu merenggangkan pinggangnya ke kiri dan ke kanan.

"Sayang, kalo capek istirahat aja dulu, nih Papa bawain es kelapa muda" Papa yang muncul tiba-tiba, entah dari arah mana, menyodorkan satu bungkus es kelapa muda pada Mama. Orang kaya mana lagi coba yang beli es kelapa muda bungkusan plastik gini. Keluarga ini emang down to earth banget lah!

"Bersihin taman gini doang sih nggak buat Mama capek Pa, tapi-" Mama menghentikan kalimatnya, meyedot es kelapa muda yang terlihat begitu menyegarkan dimata Namira, sayangnya Papa hanya membawa satu bungkus khusus untuk Mama, Papa kampret!

Setelah menyedot habis air kelapa sehingga hanya tersisa ampas-ampas kelapa mudanya, Mama menyerahkan   bungkus es kelapa muda pada Papa dan kembali meneruskan kalimatnya. "Mama capek karena dari tadi pagi Ira terus-terusan menggerutu, sepertinya Ira lupa motto keluarga kita Pa"

"Kamu lupa motto keluarga kita Ir? Jangan macem macem ya Ir, kamu! kita bisa hidup berkecukupan juga berkat motto keluarga kita" sahut Papa sambil mengeluarkan ampas kelapa muda dari bungkus nya lalu menyuapkan ke mulutnya sendiri. Kebiasaan yang lumayan aneh, Mama yang habisin airnya, Papa yang makan ampasnya.

"Ihhhh mana ada, siapa yang lupa motto keluarga?! gini ya Pa, meskipun Ira gegar otak juga tetep nggak akan lupa sama motto keluarga kita" kemudian Namira mengucapkan motto keluarganya dengan lantang "INI ADALAH BUMI KITA, KITA TAHU MANA YANG BERHARGA"

Siapa sangka berkat motto tersebut, keluarga Hardi Kusumo menjadi keluarga yang tajir melintir hasil dari bisnis di bidang agroindustri dan agrowisata yang berazaskan cinta dan kasih sayang kepada lingkungan. Bukannya sombong nih ya, keluarga Hardi Kusumo sudah menerima sederet penghargaan Kalpataru, mulai dari kategori perintis lingkungan, kategori pengabdi lingkungan, bahkan kategori penyelamat lingkungan.

"Papa kira kamu lupa Ir, timbang nyabutin rumput doang udah ngeluh, pantesan jomblo seumur hidup" ucap Papa santai sembari mengumpulkan pundi-pundi ampas kelapa muda yang tersisa.

"Apa hubungannya nyabutin rumput sama status jomblo Pa?" Mama menatap Papa jengah, tak habis pikir kenapa bisa menikah dengan lelaki absurd macam Papa.

"Iya deh, tahu, yang mantannya banyak, Itu ngomong-ngomong es kelapa mudanya cuma sebungkus aja Pa? Buat Ira nggak ada?"

"Kamu tuh cuma anak Papa Ir, bukan Istri, nggak usah nglunjak minta es kelapa muda!"

"Busettt, kelapa muda doang ini, pelit amat sama anak sendiri Pa, katanya keluarga kita hidup berkecukupan, anak minta es kelapa muda doang dikatain nglunjak"

"Nih!!" tiba-tiba Rama datang membawa sebungkus es kelapa muda untuk Ira. Tak mau buang-buang waktu, Ira segera menerima dan menenggak habis air beserta ampas-ampasnya tanpa sedotan, langsung dari plastiknya, so talented! Bukannya menghilangkan haus, caranya itu justru membuatnya tersedak.

Rama menepuk-nepuk pelan punggung Ira, sedikit panik. Sedangkan Mama dan Papa santai-santai saja. Bahkan mereka berdua justru tertawa melihat penderitaan Ira.

"Dikeluarga ini yang sayang sama aku emang cuma Bang Rama, coba Abang bukan abangnya aku, pasti aku udah minta dinikahin".

Kali ini bukan Ira yang tersedak, tapi Rama.

"Lhah, kenapa jadi Abang yang kesedak? padahal kan aku yang minum"

My Protective AbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang