Bagian 3

927 64 5
                                    

PERNIKAHAN?

.

Tidak ada yang lebih indah selain rencana dari-Nya.

🌼


🌼



🌼

Seminggu berlalu sejak pertemuannya dengan pria bernama Kim SeokJin anggota salah satu boyband terkenal dari Korea Selatan. Selama itu pula mereka kembali menjadi orang asing yang tidak pernah bertemu. Keberadaan SeokJin seperti angin lalu baginya. Pertemuan itu juga menghilang dalam pikiran Aina. Ia sama sekali tidak mengetahui tentang bintang terkenal yang namanya sudah melambung tinggi dimana-mana itu.

Tidak pernah terbersit dalam pikirannya, ia akan bertemu dengan seorang Kim SeokJin. Kedatangan Aina ke Korea Selatan hanya untuk bekerja menyelesaikan kontrak dengan salah satu produser drama di sana. Aina sangat bersyukur Allah telah memberi karunia besar dalam hidupnya. Selama 3 bulan ini ia sudah bekerja keras untuk memberikan yang terbaik dan didedikasikan hanya untuk orang tuanya.

Allah begitu baik memberikan kesenangan setelah kepedihan. 'Nikmat-Nya sungguh luar biasa.  Alhamdulillah pengalaman yang luar baisa. Aku sangat bersyukur, terima kasih ya Allah...' Monolog Aina yang tengah duduk sendirian.

"Doorrr!!"

"Astagfirullahadzim. Ya Allah....."

Aina terkejut bukan main saat seseorang mengejutkannya begitu saja. Kedua netranya melebar sempurna melihat kedatangan pria itu seraya bangkit dari duduknya. Dan si pelaku tertawa terbahak-bahak tanpa dosa sedikit pun. "Tidak lucu, sedang apa kamu di sini lagi?" Aina sedikit kesal dan bertanya-tanya dalam hati kenapa artis terkanal itu kembali datang.

"Hahahah mian...mian... aku datang ke sini karna ingin menemuimu. Kamu punya utang padaku untuk menceritakan alasan kenapa memilih menulis novel religi..." Jawabnya enteng. Aina bertanya-tanya dalam diamnya. 'Tunggu sejak kapan aku mengiyakan permintaannya?'

Aina menatapnya yang tengah berdiri dihadapannya. Tinggi badan mereka sungguh begitu kontras. "Hah~ duduklah. Rasanya kamu seperti menyindirku." Ucapnya seraya mendongak melihatnya.

Ia kembali terkejut saat SeokJin berjongkok begitu saja. "A...apa yang kamu lakukan?"

"Tadi katanya suruh duduk, aku jongkok tapi kamu malah bertanya seperti itu." Senyum yang terukir diwajah tampannya seketika membuat Aina terdiam. "Ya...yah tidak jongkok didepan ku juga kali oppa." SeokJin hanya tertawa dan beralih duduk dikursi sebelahnya.

"Jadi?" Tanyanya lagi menyadarkan. Namun, Aina tidak langsung menjawab malan berjalan keluar ruangan.

"Hei yak! Kamu mau kemana?" SeokJin berteriak seraya mengikutinya.

Kini mereka berada di luar rumah yang disewa untuk lokasi syuting hari ini. Aina merasa tidak bebas untuk mengutarakan apa yang dipendamnya. Alasan kenapa ia memilih menulis novel religi daripada yang lain. Udara diluar terasa sejuk, mereka pun duduk bersebelahan dengan jarak yang lumayan jauh. Aina tidak ingin kedekatan itu menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

"Oppa ingin tahu kenapa aku memilih menulis novel religi dibandingkan dengan ganre lain?" Tanya Aina tanpa menatapnya. Terdengar SeokJin bergumam "eung." Sebagai jawaban. Rasanya, Aina sudah menganalnya sejak lama. Padahal mereka baru saja bertemu dan tidak pernah bertegur sapa. Rencana Allah tidak pernah ada yang tahu. Dan rencana Allah selalu jauh lebih indah dari pada apa yang diharapkan.

Harmony 「LENGKAP di PDF」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang