JUMAT
18 JANUARI 2019MENDUNG TEBAL, HUJAN SEPERTINYA AKAN TURUN DENGAN LEBAT. Mengkhawatirkan, karena akhir-akhir ini Jakarta kembali tidak kebal dengan hujan lebat.
Sudah tiga hari hujan turun membasahi kota Jakarta, tetapi tidak mengurungkan niat gadis berparas manis bernama Aliya Senja yang sekarang sedang menatap rintikan hujan dibawah koridor kelas IPA. Ia berencana untuk mengajak perempuan yang kemarin sudah menolongnya untuk makan bersama di kantin.
Sebuah tangan menepuk pundak gadis itu yang membuat ia mau tak mau menoleh. Gadis berambut panjang berwarna cokelat tersebut memberi isyarat.
"Tuh orangnya didalem, bentar lagi nyusul" Ucap gadis ini.
"Makasih ya Cendana" Ucap Senja sambil tersenyum dan dibalas juga dengan senyuman yang tidak kalah manis dari Cendana.
Tidak lama kemudian gadis bermata tajam dengan rambut panjang berwarna hitam segera menghampiri Senja dan Cendana, disampingnya ada juga gadis berambut pendek yang bernama Rahma yang sedari tadi tidak bisa menahan senyum akibat kehadiran seorang Cendana didepan kelas nya.
Jingga tersenyum kearah Senja.
"Hai Liya"
Senja membalas senyuman Jingga, "Hai juga Jingga"
"Ada acara apa nih kamu ngajak aku ke kantin?" Tanya Jingga
"Sebagai ucapan terimakasih....." Ucap Senja sambil menatap tepat kemata Jingga.
"Dan aku juga mau temenan sama kamu..." Lanjut Senja sambil tersenyum kecil.
Jingga tertawa kecil, "Boleh deh. Tapi nggak gratis ya?"
"Hahaha. Aku mesti bayar pakai apa nih?" Tanya Senja.
"Gimana kalau kita ke kantin berdua aja, Cendana sama Rahma nggak usah ikutan?" Tanya Jingga sambil mengedipkan sebelah matanya kepada Senja.
Senja mengulum senyum, mengerti apa yang Jingga maksud. Ia pun langsung menyenggol lengan Cendana yang sedang memanyunkan bibirnya.
Rahma tidak bisa menahan senyum di bibirnya, ia pun langsung menarik tangan Cendana.
"Yuk, Cen?" Tanya Rahma kepada Cendana.
Cendana menghela nafas dan tidak menolak saat Rahma menggandeng tangan nya.
"Enjoy your lunch date" Ucap Cendana yang sekarang sudah pasrah digiring pergi oleh Rahma.
Sekarang sisa Jingga dan Senja yang sudah saling tatap dan kemudian tertawa geli.
"Temanku Rahma suka banget sama Cendana" Ucap Jingga yang kemudian dibalas senyuman lebar oleh Senja.
"Cendana suka cerita tentang Rahma. Walaupun dia kadang suka bete kalau Rahma deketin dia, tapi aku rasa sih dia suka juga sama Rahma" Balas Senja.
"Oh ya?" Ucap Jingga kaget, kalau Rahma tau tentang hal ini bisa-bisa dia nggak bisa tidur semalaman.
"Seratus persen menurut feeling-ku Cendana suka sama Rahma" Ucap Senja secara antusias.
Mereka berdua pun berbincang sambil berjalan kearah kantin. Tanpa sadar mereka telah menjadi objek tatapan heran oleh banyak orang.
Dua gadis cantik dengan jurusan kelas yang berbeda, tidak pernah terlihat bersama sebelumnya tiba-tiba bisa berbincang akrab seperti kawan lama.
"Sebentar ya Liya" Ucap Jingga sambil melepaskan jaket jeans nya.
Senja bingung kenapa Jingga melepas jaketnya sehingga ia melihat bahwa langit masih menurunkan tetesan hujan. Tiba-tiba ia merasakan pipi nya menghangat. Kejadian ini mengingatkan seperti pertemuan pertama ia dengan Jingga.
Jingga menutupi kepala mereka berdua dengan jaket jeans-nya.
"Udah siap Liya?" Tanya Jingga
Senja mengangguk-angguk kecil, "Selalu siap Jingga"
Jingga tertawa kecil.
"Yaudah ayoooo!"
Mereka pun berlari kecil ditengah hujan tersebut.
Perlahan tapi pasti hingga sampai di kantin.
Liya mengeringkan diri begitupun Jingga yang kemudian memakai lagi jaket nya walaupun basah.
"Kamu nggak kena hujan kan Liya?"
Senja tersenyum kecil, "Cuma sedikit kok Jingga. Makasih ya"
Sungguh, senyuman Senja itu sangat menular karena tidak lama kemudian Jingga ikutan tersenyum.
"Liya aku boleh pegang tangan kamu?"
Senja mengerutkan alisnya, tetapi ia tetap menyodorkan tangan nya ke Jingga.
Jingga menyambut tangan Senja.
"Just in case you feeling cold hehehehe"
Senja tertawa. Jingga, Jingga.. Kamu kok gemesin banget sih?
"Hahaha. Yaudah yuk kita pesen makan sambil gandengan, just in case kamu ntar nyasar"
Jingga dan Senja pun tertawa dengan tangan yang saling menghangatkan satu sama lain.
Saat itu juga mereka sadar...
Mereka menikmati waktu tersebut...
Hujan selalu menjadi waktu favorit mereka...
﹏
"Hujan selalu membawaku padamu Soraya Jingga..."